Sabtu, 19 November 2016

Analisis Abdullah Hehamahua

Analisis Abdullah Hehamahua

Ahok sudah ditetapkan sbg
tersangka. Tidak berarti, dia tidak berpeluang menjadi pemenang dlm pilkada nanti.

Sebab, thn 2007, KPK menahan bupati boven digul di Jakarta. Ketika dilakukan pilkada di sana, dia terpilih kembali. Mengapa?

Sebab semuanya hasil kerja Tim suksesi antara lain dengan money politic dan pembentuk opini.

Cobalah anda hitung dgn matematika sederhana ini: pasangan anies Baswedan tidak mungkin sogok pemilih apalagi menyogok anggota panwaslu KPUD dan anggota MK.

Pasangan Agus tidak punya pabrik Wang seperti yg dipunyai Tim suksesi Ahok.

Kalau setiap pemilih DKI diberi sejuta rupiah seorang, maka 5 juta pemilih, uang yg dikeluarkan Tim Ahok sebanyak Rp 5 trilyun, jumlah yg kecil bagi 9 Naga, sponsor Ahok.

Jika setiap anggota panwaslu, KPUD, dan anggota MK diberi satu milyar seorang, jumlah nya belum mencapai 1 trilyun.

Demi menjadi wapres 2019 dan president 2024, uang enam trilyun bukan masalah bagi 9 Naga.

Anda akan berkata, kan Ahok akan diadili? Tahukah anda bagaimana rekayasa di pengadilan sehingga Antasari Azhar dipenjarakan padahal dia tidak membunuh nazaruddin.

Begitulah yg akan terjadi di pengadilan di mana Ahok akan bebas dari sebarang tuntutan hukum.

Jika 9 Naga mampu mengeluarkan 6 trilyun bagi terpilihnya Ahok sbg gubernur DKI, mengapa mereka tidak bisa mengeluarkan jumlah yg sama utk membebaskan Ahok dari segala tuntutan hukum di pengadilan?

Oleh karena itu, Umat harus berfikir dan bertindak strategies, konsepsional, efektif dan efisien.

Langkah konsepsional pertama, fikir, hayati, dan aplikasikan aqidah yg benar, dimana semua pola fikir, gerak hati, ucapan, tindakan, dan perilaku hanya utk mengharapkan ridha Allah swt.

Kedua, program strategies yg harus dilakukan sekarang juga adalah menarik seluruh simpanan uang yg ada di bank (pemerintah dan swasta) baik yg konvensional maupun syariah dan masukan ke bank muamalat.

Sebab, ada bank syariah yg merupakan unit dari bank konvensional yg dimiliki kelompok 9 Naga.

Program strategies kedua, bentuk segera Dewan Pemikir (optimal 25 orang) yg bertugas menyusun konsep, strategi, dan program islamisasi pilpres 2019.

Program strategies ketiga, penetapan media komunikasi, dakwah dan kampanye ( tv, radio, Surat kabar, dan online ) dalam rangka mengsukseskan islamisasi pilpres 2019.

Ketiga, program operational yg pertama,  meminta fatwa MUI, apakah kondisi sekarang sudah masuk tahapan jihad fi sabilillah sehingga mereka yg meninggal pada setiap gerakan perlawanan Umat Islam nanti, berstatus syuhada dan umat berhak membunuh orang yg menyerang mereka.

Program operational kedua, pendaftaran sejuta sukarelawan yg siap menjadi pengawal dan saksi yg bertugas dalam mengawal dan memonitor kegiatan pilkada DKI, mulai dari kampanye, pemilihan, penghitungan, sampai dgn pengumuman hasil pilkada.

Program operational ketiga, rangkul dan libatkan jenderal AD yg tinggi komitmen keislamannya utk bersama Umat Islam menghadapi aparat keamanan pendukung kelompok 9 Naga.

Wallahu 'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar