Jumat, 13 Maret 2015

PEMBENAHAN PERKADERAN; PENINGKATAN SDM INSTRUKTUR HMI DAN PENGETATAN JUMLAH INPUT ANGGOTA BARU HMI

PEMBENAHAN PERKADERAN; PENINGKATAN SDM INSTRUKTUR HMI DAN PENGETATAN JUMLAH INPUT ANGGOTA BARU HMI

Catatan ini saya buat sebagai jawaban dari kegelisahan para alumni HMI dan fungsionaris HMI dari PBHMI hingga tingkat komisariat. setelah progres gerakan mengkader 1000 instruktur HMI yang digaungkan dari BPL PBHMI setahun yang lalu, kini jumlah instruktur baru HMI sudah hampir mancapai 1000 instruktur secara nasional, sehingga agar terjadi keseimbangan dalam kompetisi peningkatan SDM di HMI, maka secara nasional harus diprogramkan untuk pengetatan jumlah input dengan menggunakan standar kualifikasi bagi para calon anggota baru HMI kedepan.

PB HMI harus membuat kebijakan, bahwa harus ada pembatasan jumlah input, kemudian membuat skala prioritas pada jumlah yang sudah ada, untuk dilatih dan ditingkatkan kualitasnya, yaitu kualitas keislaman, kualitas intelektualitas, kualitas profesionalitas. sehingga kader-kader HMI yang ada benar-benar mandiri dalam segala hal.

PB HMI harus membuat kebijakan yang rasional terkait dengan perkaderan, harus ada standar antara jumlah instruktur, anggota dan calon anggota, kuantitas training dan financialnya. dengan dibuatnya standar itu maka kita akan mampu memetakan, dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM anggota HMI dan sumber daya financial yang dimiliki oleh Komisariat hingga PBHMI.

Dalam catatan ini, saya menegaskan pada PBHMI yang harus ditaati oleh struktur dibawahnya, yaitu untuk membuat kebijakan skala prioritas untuk memperbaiki kualitas perkaderanya dengan;

1. Meningkatkan kuantias dan kualitas SDM instruktur HMI
2. Membuat standar training yang mengacu pada standar internasional dengan memadukan antara kualitas keislaman, intelektualitas, profesionalitas/skill, leadership, enterpreneurship.
3. Memperketat jumlah input anggota baru dengan standar-standar tertentu.
4. Dalam kurun waktu 3-5 tahun, HMI harus memfokuskan pada perekrutan anggota baru dikampus-kampus negeri dan swasta unggulan.
5. Mengembangkan metodologi dan teknologi dalam perkaderanya.

SEMARANG, 13 MARET 2015

Senin, 02 Maret 2015

BIDARI MALAMKU I-IV

Bidari malamku I
Kasih, tubuhku mulae ringkih
Kalah oleh ruang dan waktu yg terus brgerak
Kulitku rapuh oleh bakteri jd alergi
paru-paruku pernah berlubang dan hitam
Jantungku berdetak lemak
Dan darahku tak se merah dulu
Hingga terasa gontai langkah ini
Namun otak tlah tertancap kata menang dlm stiap kompetisi
Kata sampai tujuan pada setiap perjalanan
Kata berhasil pada stiap pekerjaan
Dg berbenteng keyakinan djiwaku
Aku bawa mimpiku
Aku genggam harapanku
Utk aku pertanggung jawabkan pada Sang Penciptaku
Hey kekasih, bidari malamku
Dengan mu aku akan brstrategi
Berpuisi seperti dmasa remaja
Menggenggam bintang bercanda dg rembulan
Hingga matahari pagi menghangatkan jiwaku, badanku
Dan aku akan bercerita bahwa;
Dmasa ini aku pernah ada
Kemudian menua, jadi serakan puing peradaban
Jadi cerita dalam kisah percintaan dg si dia, si ini, si itu
Dan cerita itu akan kembali terulang pd zaman yg berbeda
Dan inilah percintaanku
Yang tumbuh, menjulang tinggi
Hingga hanya ada satu cintaku yg tersisa dalam jiwa ragaku
Bukan cinta kepadamu hey bedari malamku
Namun cintaku pada sang Penciptaku
Pada saat kukembali kepangkuan KuasaNYA.
JS.15

bidari malamku II
(Awal yg tak pernah ber akhir)
Bidari malamku, rasa tlah mengalir
Dan trus mengalir, walau kadang ia meresap, menguap, menggumpal
Bahkan mendobrak, menerjang dan melumat habis yg ia lewati
Kerna dlm rasa ini ada kekuatan, cinta dan kebencian jg kemarahan
Hingga semua trsalurkan pada hasrat kepuasan manusia
Dan itulah rasaku yg smakin liar.
Bidari malamku, pada percintaan ini aku salurkan rasa ini dg keindahan dan kehalusan syairku
Atau sekedar memeluk kehangatan jiwa ragamu
Dan kita hiasi dg romantisme kelap kelip lampu
Atau gemericik tetesan air
Dan getaran tubuhmu juga jiwamu
Hey bidari malamku, diseberang pulau harapan itu aku tuju
Jejak langkah tak lg mampu kuhitung
Sedangkan kapal harus kita cipta tuk kemudian kita arungi lautan
Hingga dermaga tujuan kita capai
Namun ombak dan badai tlh jd sekutu angin dan rembulan
Tuk menumbangkan kapal yg kita kemudikan
Dan ujung itu blm nampak hei bidariku
...
JS.15

bidari malamku III
(Bercengkerama dengan kegelisahan dan ketakutan )
Kau mungkin takut dengan kegelisahanmu
Saat kesendirian datang tak terelakan
Dan kau hampa dalam percintaan ini
Semakin asing dalam ramainya dunia yang tak kau pahami
Bidari malamku, cintaku yang terkasih
Jika gelap telah datang
Dan kau bergumul diantara kebiasaan keseharian
Ruang yang sempit
Dan benda-benda mati yang tak mungkin kau ajak bernyanyi
Senda gurau meringankan beban jiwa yang sangat berat dikota ini
Hey bidari malamku
Hujan dimalam ini tak lagi menceritakan tentang kita
Kerna musim hujan kan berganti
Dan cerita cerita pada tiap tetesnya berupa jeritan yang menyayat
Dan dingin malam merapuhkan jasad mereka
Dan kita melebur, jadi sepasang kisah yang sama
Dalam percintaan yang sederhana
Kerna malam tak lagi dalam sepi
Walau hanya canda-canda tentang tahu tempe
Dan tentang kemarahan kita pada ketidak berdayaan
Dan penguasa yang semakin tak peduli pada kita
Hey bidari malamku
Pejamkanlah matamu
Dan maafkanlah nasib ini
Dan maafkanlah orang yang mencintaimu ini
Atau hany sekedar menyayangi dengan cara biasa..
JS.15

Bidari malamku IV
(matahari tenggelam diujung pulau itu)
Lekaslah bangkit hey bidari malamku
Saat angin gunung berhembus
Masuk dalam kamar kamar kehidupanmu
Bangkitlah, memerah senja diujung barat tlh brubah gelap
Pasanglah lampu, dmana pandangan akan tertuju dmalam ini
Kekasih, aku rindu pulau itu
Dmana singgasana kecil akan jadi cerita menawan
Kerna dhiasi taman elok, dan pasir pantai yg memerah kala senja
Sedang ombak kecil begitu manja
Menyeret kakimu dan membasahi dg percikan yg jernih
Hey bidari malamku
Jika awan putih mulai jd hiasan langit
Dan bintang mulae redup
Maka kembalilah dalam singgasana kecil itu
Lantunkanlah syi'ir itu utk memuji sang kekasih
Hingga kala malam mulae larut
Bidari malamku, eratkanlah peganganmu
Kita susuri celah demi celah semesta ini
Kerna ada keindahan dtiap titiknya
Sesekali kita bercanda mesra
Bercerita tentang masa lalu yg tak pernah selesei dkisahkan
Hidup padam, mati tetap menunggu..
JS.15

JEDA
saat kita dipersimpangan kasih
Saat rasa dan fikiran kita tak mampu kita satukan
Maka berhentilah, dan biarlah kegelisahan menjadi pengantar cerita 
Hingga esok kita tidak lah sangsi
Kerna sekedar cinta mencintai
Atau mengasihi dan menyayangi tanpa batas
Kerna ketulusan dan kesetiaan itu hingga akhir usia kita
Akankan ini akan jadi pengikat percintaan ini
Atau hanya kepuasan rasa sesaat,
Saat memacu andrenalin kerna rasa cemburu
Kerna rasa cinta tlah menguasai alam pikir logika kita,
Kekasih terkasihku, dalam perjalanan ini tlah berbaur,
Hingga musim terus berganti,
Hujan tak lagi membasi bumi,
Kerna musim kan berganti,
Namun, cukuplah ketulusan dan kesetiaan mewarna, menjadi komitmen membangun cita dan cinta
Hingga senja usia kita
Dan menjadi kisah dalam ribuan cerita tentang cita-cita dan cinta,
Dlm kesederhanaan percintaan ini
JS.15

MATERI TEKNIK PERSIDANGAN

Materi Teknik Persidangan Organisasi


Teknik Persidangan

1. DASAR PEMIKIRAN

Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara
fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari
pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya untuk
menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat
kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya
final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung
2.JENIS PERSIDANGAN
1)Sidang Pleno
a.Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b.Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c.Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
d.Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan

2).Sidang Paripurna
a.Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b.Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
cSidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan Permusyawaratan

3).Sidang Komisi
a.Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b.Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno
c.Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi
d.Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan

3. ATURAN PERSONALIA SIDANG
1.Peserta
Hak peserta:
a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara
lisan maupun tertulis
b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
c.Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
d.Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan

2.Peninjau
Hak Peninjau:
-.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara
lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan


3.Presidium Sidang
a.Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia
Pengarah
b.Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati
peserta
c.Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan

4. ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain :
Ø1 kali ketukan
a.Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
b.Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara).
c.Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
d.Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak perlu
meninggalkan tempat sidang.
e.Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.

2 kali ketukan :
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying,
sembahyang,makan.
Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan

3 kali ketukan :
a.Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.


Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang

1.Membuka sidang
“Dengan mengucap Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. “ tok…….tok…….tok

2Menutup sidang
“Dengan mengucap Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok

3. Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang berikutnya” tok.

4Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok

5 Menskorsing sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.

6Mencabut skorsing
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan“ tok…….tok
.
7Memberi peringatan kepada peserta sidang
Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”

Syarat-syarat Presidium Sidang :
a.Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
b.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
c.Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
d.Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan


Sikap Presidium Sidang :

a.Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
b.Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
c.Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta

4. QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang terdaftar
pada Panitia (OC)
2.Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara terbanyak
(½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3.Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum
dilakukan pemungutan suara ulang


5. INTERUPSI
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan
untuk pelaksanaan sidang tersebut.
Macam macam interupsi antara lain.
1.Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang
berkaitan dengan jalannya persidangan. Mis. saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang
berhak mengajukan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya sehingga tidak
melebar dan semakin bias.
2.Interruption of information, Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta sidang
termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal (mis. informasi atau data tentang topik yang dibahas) ataupun
eksternal (mis. situasi kondisi di luar ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya persidangan).
3.Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta sidang
lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap
suatu pernyataan.

4.Interruption of explanation, Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar tidak
ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu pelurusan terhadap pernyataan kita.
5. Interruption of personal, Bentuk interupsi yang disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh peserta lain sudah
diluar pokok masalah dan cenderung menyerang secara pribadi.

Pelaksanaan Interupsi :
1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium
Sidang
2. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu persidangan
3. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan,
maka Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan
Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang


6. Tata Tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan
aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.

7. Sanksi-sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan
sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.

8. TEKNIK RAPAT
Pengertian
Rapat mempunyai beberapa pengertian. Dalam pengertian yang luas rapat dapat menjadi sebuah permusyawaratan,
yang melibatkan banyak peserta dan membahas banyak permasalahan penting. Sedangkan dalam pengertian yang
lebih kecil, rapat dapat berupa diskusi yang hanya melibatkan beberapa peserta dengan pembahasan yang lebih
sederhana. Dalam Sub bab ini hal-hal yang berkaitan dengan permusyawaratan tidak lagi diuraikan, dan lebih kepada
rapat dalam pengertian umum/sederhana secara teknis.
Jenis Rapat
1.Rapat Anggota
2.Rapat Pengurus (Rapat Kerja,Rapat Koordinasi, Rapat Pimpinan,dsb).
3.Diskusi.


Fungsi Rapat
1.Penyampaian informasi
2.Pemecahan masalah
3.Mengidentifikasi masalah.
4.Menentukan alternatif.
5.Menguji alternatif.
6.Rapat implementasi.


Prosedur Penyelenggaraan Rapat
1.Persiapan
a.Menyiapkan rencana.
b.Menyiapkan agenda rapat.
c.Menyiapkan kertas kerja.
d.Menyiapkan pembicara/peserta.
e.waktu.
e.Pengambilan keputusan.
f.Penutupan rapat.
3.Pelaporan dan Evaluasi
a.Pelaporan
-Jelas, lengkap dan singkat.
-Pembuat laporan harus mengikuti rapat secara penuh.
-Isi : tanggal/jam, jumlah peserta, pembicara, pokok pembicaraan, keputusan.
b.Evaluasi
-Dilakukan bersama panitia/pengurus.
-Yang dievaluasi adalah semua kegiatan rapat dari persiapan, pelaksanaan, dan hasil.

Yang berperan dalam Rapat
1.Pemimpin Rapat.
2.Peserta Rapat.
3.Undangan dan nara sumber.
4.Materi/bahan rapat.
5.Tata ruang dan tempat duduk.

Persyaratan Pemimpin Rapat
1.Memiliki sikap, tingkah laku, karakter, dan penampilan yang baik.
2.Menguasai permasalahan, dapat mencari jalan keluar.
3.Memberi kepercayaan dan netral terhadap peserta.
4.Pandai menerapkan gaya kepemimpinan

Upaya mensukseskan Rapat
1.Penyelenggaraan yang efektif dan efisien.
2.Pemimpin Rapat harus :
a.Aktif, tegas, mampu membimbing, mengarahkan, dan mencegah pembicaraan yang menyimpang.
b.Diterima sebagai pemimpin, punya integritas dan konsekuen
c.Bicara jelas, tidak mendominasi, terbuka dan dapat menumbuhkan keberanian berbicara / mengemukakan pendapat.

3.Hal-hal lain yang perlu :
a.Peserta rapat jangan berdebat tentang hal-hal yang tidak relevan dengan agenda rapat.
b.Hindarkan adanya gangguan dari luar.
c.Jika ada pertanyaan seyogyanya tidak dijawab sendiri oleh pimpinan rapat.
d.Rapat jangan buru-buru selesai dan juga terlalu lama.

Indikator Rapat yang berhasil
1.Semua undangan/peserta hadir.
2.Prasarana dan sarana memenuhi kebutuhan rapat.
3.Peserta aktif dan banyak masukan.
4.Masalah yang dirapatkan dapat dipecahkan.
5.Sasaran yang direncanakan tercapai.
6.Keputusan rapat dapat dilaksanakan.

9. TEKNIK DISKUSI

Pengertian Diskusi
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan
maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan
dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu
argumentasi, adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham seseorang.

Manfaat Diskusi
1.Ditinjau dari aspek kepemimpinan, salah satu cara yang baik untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi
2.Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat memperdalan wacana/ pengetahuan seseorang mengenai sesuatu.

Pola-Pola Diskusi

1. Prasaran
f.Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, kertas kerja).
g.Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain (penyanggah / pembahas).
h.Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok.

2. Ceramah
a.Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok.
b.Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk meminta penjelasan yang lebih teliti.
ØDiskusi Panel
c.Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.

d.Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta penjelasan dari panelis.


ØBrainstorming
c.Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta diskusi oleh pimpinan.
d.Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan setiap ide dicatat.
e.Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan kerangkan pembicaraan
dan pembahasan lebih lanjut.

Persyaratan Diskusi
1.Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
a.Tata tertib tidak ketat.
b.Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
c.Kesediaan untuk berkompromi.
2.Bagi peserta diskusi :
a.Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.
b.Sanggup berpikir bebas dan lugas.
c.Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.
d.Mau menerima pendapat orang lain yang benar.
e.Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.

3.Bagi pemimpin diskusi :
a.Sikap hati-hati,cerdas,tanggap.
b.Pandai menyimpulkan.

c.Sikap tidak memihak.

GAME II

Games Mabim

1. “Rantai Nama” : (game perkenalan)
            Semua orang (Maba, Panitia) berkumpul membentuk lingkaran. Dimulai dari pemandu game, menyebutkan nama sendiri kemudian diteruskan oleh orang yang disebelah kirinya dengan menyebutkan nama orang sebelum dia dan nama dirinya sendiri. Begitu seterusnya sampe orang terakhir dalam lingkaran tersebut menyebutkan nama seluruh orang. (searah jarum jam), bagi orang yang slaah menyebut nama, diwajibkan untuk berkenalan dengan orang yang salah disebutkan nama tersebut.

2. “Mencari Barang” : (game perkenalan)
            semua orang membentuk lingkaran. Tiap orang menyimpan 1 barang—apa saja—ke tengah lingkaran. Kemudian bernyanyi (lagu apa saja) sambil jalan berkeliling. Setelah itu orang-orang mengambil 1 barang yang bukan miliknya. Setelah selesai, masing-masing orang tersebut mencari pemilik barang dan menanyakan nama, ttl, asal, kelebihan & kekurangan si pemilik barang. Setelah itu, tiap orang –terserah mau dimuali dari sapa—mulai mempresentasikan orang yang memiliki barang yang dia pegang dan org yg disebutkan maju ke depan. Setelah selesai,barang tersebut dikembalikan dan giliran org yg maju tersebut yang mempresentasikan barang yang dia dapat. Begitu seterusnya sampe semua barang dikembalikan kepemiliknya.

3. “Scrabble Russia” (kelompok) (hari:               )
- Alat              : sudah tersedia, di Tio ’04. kamus Rusia-Indonesia.
            Cara mainnya seperti umumnya scrabble yang lain.

4. “Terjun Telur” (kelompok) (hari:                     )
- Alat              : telur sejumlah kelompok, kertas karton sejumlah kelompok, koran bekas secukupnya.
- Cara              : bagaimana caranya agar telur yang dijatuhkan dari atas tidak pecah saat mendarat di bawah.
- Hikmah       : strategi, kreativitas, kekompakan, dan leadership.

5. “Seven Up!” (perorangan) (hari:                       )
- Alat              : part of body
- Cara              : seleuruh Maba dan acara (atau panitia yang mau ikutan) membuat lingkaran. Satu persatu berhitung tapi dalam tiap keliapatan 7 diganti dengan menyebut “Up!” sambil meloncat ke atas. Siapapun yang salah menyebutkan angka atau lupa menyebutkan Up! Saat kelipatan 7 maka dia harus keluar dari lingkaran&permainan. Sehingga makin lama lingkaran makin mengecil dan yang tersisa tgl 2 org yg ‘bertarung’.
- Hikmah       : menguji kecermatan dan konsentrasi.

6. “Tepuk Nyamuk” (perorangan) (hari:                  )
- Alat              : Part of body
- Clue             : “perhatikan pertanyaan saya, jawaban bukan jawaban”.
- Cara              : Pemandu menepuk tangan secara sembarang dan terserah berapa kali kemudian melontarkan pertanyaan ttg berapa nyamuk yang telah dia tepuk. Jawabannya adalah sejumlah kata yang dia lontarkan tadi, bukan dari jumlah tepukan yang dia lakukan.
- Hikmah       : kejelian dan konsentrasi

7. “Foto-foto” (perorangan) (hari:                         )
- Alat              : part of body, multisense learning.
- Cara              : pemandu di depan para peserta. Dengan tangannya dia jeprat-jepret memfoto ke arah seluruh peserta. Kemudian dia bertanya siapa yang dia foto. Jawabannya adalah posisi dia setelah difoto adalah posisi orang yang dia foto. Setiap selesai memfoto terserah pemandu mau memfoto siapa, jadi bisa berganti-ganti org yg dia foto.
- Hikmah       : kecermatan dan kejelian, gunakan seluruh indra untuk menemukan jawabannya.

8. “Tikus Yang Terjatuh” (perorangan) (hari:                            )
- Alat              : none. Tapi klo ada whiteboard & spidol utk menggambar.
- Cara              : pemandu bercerita; ada seekor tikus yang terjatuh dari sumur kering sedalam 18 meter. Untuk keluar dari sumur tersebut tikus harus memanjat setinggi 3 meter pada siang hari, tapi dia akan turun lagi 2 meter waktu malam hari. Pertanyaannya: dalam berapa harikah tikus tersebut keluar dari sumur? Jawabannya: 16 hari. Karena pas hari terakhir si tikus gak perlu turun lagi, soalnya dia udah ada di atas (keluar dr sumur), ngapain turun lagi?!
9. “Asronot dan Stasiun Luar Angkasa” (kelompok) (hari:                )
- Alat              : kursi, benda2 apapun yang besar yang dapat dijadikan ‘asteroid’(bisa kursi saja), snack sejumlah peserta dlm 1 kelompok, penutup mata sejmlah peserta, ruangan.
- Cara              : 1 org dr klmpok tsb jadi stasiun luar angkasa yang duduk di kursi di tengah-tengah ruangan. Benda-benda ditaruh di sembarang tempat di seluruh ruangan tersebut. Anggota kelompok jadi asronot yang ditutup matanya dan bergerak atas perintah stasiun supaya bergerak ke arah stasiun. Aturannya: stasiun yang memerintahkan asronot untuk bergerak. Asronot dilarang berbicara. Jangan sampe kena asteroid dan tidak boleh berbenturan dgn asronot lain. Waktu yang diberikan 15 menit. Kelompok dengan waktu tercepat dan banyaknya jumlah asronot yg tidak gugur menjadi pemenang dalam game ini dan diberikan reward/hadiah.
- Hikmah       : melatih kerjasama, strategi, leadership, dan kesabaran/ketekunan.

10. “Menjatuhkan Diri” (kelompok) (hari:                                 )
- Alat              : kursi, part of body
- Cara              : 1 orang berdiri diatas kursi sedangkan teman-teman sekelompoknya dibawah membentuk formasi yg kuat –bagaimanapun caranya—untuk menahan jatuhnya badan orang yg berdiri tersebut. Org yang berdiri sebelum menjatuhkan diri harus berteriak mengungkapkan kekesalan atau unek-uneknya ttg apa saja, setelah itu langsung menjatuhkan diri. Jika posisi jatuhnya salah maka harus diulang sampai posisi jatuhnya benar dgn tidak menitikberatkan beban pada ujung kelompoknya. Dilakukan dengan bergiliran.
- Hikmah       : membangun rasa saling percaya antar anggota. Tidak hanya org yang berada di atas tapi juga yang berada dibawah yg menopang dia. Org yg jatuhnya harus diulang berarti dia belum percaya kepada teman-temannya.

11. “Kapal karam” (kelompok) (hari:                               )
- Alat              : - koran/karton 2 biji x jumlah kelompok
                          - karton 20 x 4 cm (bentuk segi empat) sejumlah peserta
                          - ruangan dan tali rafia 2 rol
- cara               : 1 karton sebagai kapal karam, 1 karton sebagai pulau. Jarak 8 meter. Dengan karton kecil sebagai sekoci, gimana caranya sampai ke pulau dgn tidak menginjak lautan dan sekoci harus dibawa ketika sampai. Jika salah seorang menginjak lantai yang dianggap sbgai lautan, maka kelompok tsb harus mengulang dari kapal lagi.

12. “Treasure Island” (kelompok) (hari:                          )
- Alat              : gulungan kertas 5 x jmlah klmpok dan pita sbgai pengikat, hadiah ato reward sjmlah kelompok berurutan pemenang. 
- Cara              : 5 kertas berisi teka-teki sebagai petunjuk menuju harta karun berada. Disembunyikan di tempat-tempat tertentu di sekitar kampus sastra. Tempat-tempatnya:
- Gorky à sebagai start/pertama
- Salah satu sudut Aula PSBJ à kedua (gulungan ada sejumlah klmpok)
- Gedung C à lapangan basket à ketiga (gulungan sejumlah klmpok)
- Dekanat à payung kansas à gulungan di pencar
- Blue Stage à gulungan disimpan diatas pake tali.
Clue(teka-teki dlm gulungan) :
1.sang matahari terbit membuat singgasananya di selatan. Dibalik tempat dimana selalu berkumpul org2 yg berpesta dg gegap gempita. (belakang aula PSBJ)
2. tempat sunyi di malam hari. Sebuah tempat dimana bola dicari & ketangkasan dinanti. (pinggir gdg C/lapangan basket)
3. tempat bersinggahnya para tetua & tamu kehormatan. Rakyat dengan tertib mengantri sesuatu yang (tak) pasti. Jika telah, dedaunan teduh siap menaungi (payung kansas).
4. dahulu kala tak pernah sepi. Sang biru yang selalu di puja-puja, berdiri megah diantara istana. Saksi bisu mahakarya sastra. (Blue Stage)
5. di BS : Sastra Rusia Unpad, Minoritas Berkualitas!
Reward:
-          Juara I à pin sejumlah maba dlm kelompok tsb
-          Juara II, dst à snack

13. “Are U Ready?” (perorangan) (hari:                           )
- Alat              : gulungan kertas sejumlah maba
- cara               : pemandu tiba-tiba mengatakan bahwa sekarang akan ada maba yang presentasi. Maba diberi waktu 5 menit utk mempersiapkan materi yg disampaikan. Kemudian masing2 maba mendapat gulungan kertas dimana dlm kertas tersebut ada tulisan harus presentasi. Tetapi padahal sebenarnya gak akan ada yg presentasi. Gulungan tersebut bertuliskan kata-kata penyemangat. Disela-sela peserta yg mempersiapkan presentasi, pemandu menjelaskan hasil survei 13 ketakutan yg dialami orang dan hal yg paling ditakuti ke dua setelah kematian adalah berbicara di depan orang banyak. Setelah semuanya tegang dan tiba saatnya presentasi, maka pemandu berkata bahwa tidak akan ada yg presentasi, kemudian pemandu menjelaskan maksud adanya game ini.
- Hikmah       : menguji kesiapan mental dan kualitas peserta.












Games Makrab

            Dibagi pada 6 stage + bonus stage (tergantung pada jumlah kelompok dan sikon lapangan). Tiap stage ada pemandu/PJ dengan penilaian:
- Keberhasilan                      10 % range penilaian 1-10
- Kerjasama                           20 % range penilaian 1-20
- Problem Solving                30 % range penilaian 1-30
- Inisiatif & leadership        40 % range penilaian 1-40
total penilaian:         100.
            Jika ada 6 stage maka nilai tertinggi 6x100 à 600. kelompok dengan nilai tertinggi mendapatkan reward = Coklat Toblerone (pilihan). Bonus stage tidak diberi penilaian.

-          Stage 1.  PJ =
“Melindungi Lilin”            Waktu: 15 menit.
- Alat              : lilin sejumlah kelompok, patok (tanda) 2 buah x jmlh kelompok. Semua kelompok berlomba bareng.
- Cara              : dengan jarak kurang lebih 10 meter, 1 kelompok anggotanya ditemapatkan dg jarak tertentu. Di ujung 1 anggota membawa lilin yg menyala dan di estafetkan ke anggota yg lain sampe finish. Lilin tidak boleh padam. Setiap meng-estafet, harus menghapal kode, setelah tahu lalu diberi kata-kata “kang Kuring dagang karung lamun karung kuring kurang kuraing kerang kerung kang”. Kelompok siapa yg tercepat akan maju lebih dulu sbgai tambahan waktu untuk stage berikutnya. Lilin yg padam di tengah jalan harus diulang dari awal.

-          Stage 2. PJ =
“Transfer Bola”                   waktu: 15 menit
- Alat              : bola tenis, bola ping pong, dan kelereng 2 biji. Bilah bambu (dibagi 2) sebanyak orang dalam kelompok. Aqua gelas kosong 2 biji.
- Cara              : mulai dari kelereng, bilah bambu sebagai alas diluncurkannya kelereng tersebut menuju gelas aqua yang disimpan di tanah. Tiap peserta mempunyai bilah bambu sebagai alat, mereka harus berdiri dan kelereng tsb tidak boleh kena tangan saat meluncur. Yang kelerengnya terjatuh atau kena tangan harus diulang dari awal. Setelah kelereng berhasil dimasukkan ke dalam aqua, kemudian diteruskan dengan bola pingpong dan bola tenis.
- Hikmah       : Kerjasama tim , leadership, inisiatif & kreativitas, problem solving.



-          Stage 3. PJ =
“Spider Web”                      waktu: 15 menit
- Alat              : tali rafia, tiang/pohon untuk membuat web
- Cara              : spider web-nya telah dibuat. Bagaimana caranya peserta tidak menyentuh web saat memindahkan satu persatu teman-temannya dari satu sisi ke sisi lainnya.
- Hikmah       : kerjasama, leadership, inisiatif

-          Stage 4. PJ =
“Aliran Air”                          waktu: 15 menit
- Alat              : ember 2 buah, pipa paralon diameter    cm dan panjang 30 cm sebanyak jumlah orang dalam kelompok, air.
- Cara              : isi paralon tersebut dengan air yg berada di ember pertama ke ember yang ke-2. caranya adalah dengan dialirkan lewat paralon orang lain. Peserta tidak boleh memindahkan satu persatu lewat paralon masing-masing, tetapi harus ditransfer ke paralon temannya yang lain. Begitu seterusnya hingga air yang berada di ember pertama habis.
- Hikmah       : kekompakan, inisiatif, dan kreativitas.

-          Stage 5. PJ =
“Zona Beracun”                   waktu: 15 menit
- Alat              : ember kecil 1, ember besar 2, tali rafia sepanjang 2 ½ meter x 4. tali rafia untuk mengikat ember., air.
- Cara              : ember kecil dililitkan rafia lalu bagaimana caranya agar air yang di ember pertama dapat dipindahkan pake ember kecil yang ke-4 sudutnya dipegang oleh peserta menuju ember ke-2. tali rafia harus dipegang ujungnya dan air tidak boleh terjatuh.
- Hikmah       : leadership, strategi, kekompakan.

-          Stage 6. PJ =
“Merayap di Lumpur”                   waktu: 15 menit
- Alat              : tali rafia dibentuk bangunan di tanah, tanah basah/ lumpur.
- Cara              : masing-masing harus merangkak melewati tali tanpa menyentuhnya dari start sampe finish.

-          Bonus Stage =
“Water Tower”                     waktu: 30 menit
- Alat              : gayung sejumlah kelompok, pipa paralon gede diameter 10-30 cm panjang 1 ½ meter sejumlah kelompok (salah satu ujungnya pake tutup dan seluruh pipa dilubangi), bola pingpong sejumlah kelompok, air (klo ada sungai).
- Cara              : seluruh kelompok memegang 1 buah paralon, gayung, dan bola pingpong yg berada di dalam pipa. Buat agar bola yg berada di dlm pipa keluar dengan cara memasukkan air ke dalam pipa tersebut. Boleh dibantu dengan anggota badan tapi bukan dengan benda lainnya. Pipa tidak bolah dimiringkan.
- Hikmah       : strategi & inisiatif, kekompakan, leadership.



Games Seluruhnya
- Alat              : balon sebanyak-banyaknya dan tali rafia sejumlah balon panjang ½ meter, tali tambang

- Cara              : game pertama tarik tambang, game kedua ‘Perang Balon’ yaitu tiap orang yang mengikuti game ini harus memiliki balon yang ditalikan ke kakinya. Bentuk lingkaran besar lalu berkeliling menyanyikan lagu rusia setelah itu langsung dimulai perang balon, yakni dengan memecahkan balon milik orang lain dan melindungi balon milik sendiri. Siapa yg balonnya pecah maka dia gugur hingga akhirnya hanya ada 1 pemenang yg masih utuh balonnya.