Minggu, 18 Juni 2017

Kita Masih Berjuang di Lapak Kaki Lima

Kami masih berjuang dilapak kaki lima

(Bersama Bapak Pejuang Kaki Lima Indonesia dr. Ali Mahsun, M.Biomed)

Tuan tuan semua,
Kami tau kalau nasib kami terus kalian kebiri
Kami pewaris sah negeri yang terus dianggap menjijikkan dimata kalian
Lapak kaki lima dari jaman kemerdekaan yang telah menjadi benteng perlindungan para pejuang
Kalian masih anggap kami seperti sampah yang seenaknya digusur gusur
Dan diperas peras keringat kami,
sedang kami tidak pernah diberi perlindungan sedikitpun untuk berdagang

Tuan tuan sekalian
Kalian gusur lapak kami itu tak apa
Kalian peras kami itupun tak apa
Kami rela jika itu untuk kedaulatan negeri yang kita cintai ini
NKRI merah putih
Namun apa yang kalian lakukan pada kami hari ini
Kalian kasih lapak kami pada para cukong
Para mafia yang terus menghisap darah dan kemudian bawa lari keluar negeri
Kalian jerat kami, lapak kami berubah manjadi mart mart yang bisa menyogokmu
Kalian bunuh kami dengan ritel ritel yang menjamur diseluruh pelosok negeri ini.

Tuan tuan sekalian..
Kami ikhlas darah kami bercucuran demi kedaulatan ekonomi bangsa ini
Dan tidak akan pernah sangsi jika itu untuk mengusir penjajah yang merusak kedaulatan
Mengusir VOC gaya baru
Kami siap untuk tidak makan demi kokohnya negeri ini
Namun kalian pecundangi kami
Kalian khianati nasib kami
Kalian buka seluas luasnya pintu izin para pengusaha rakus
Izin mereka dipermudah, kalian manis manis ngopi di istana
Sedang kami, kalian gusur gusur
Kalian masih menganggap kami ini kotoran kota yang yang harus diberangus
Padahal kami tak pernah meminta minta
Tak pernah memelas untuk kalian kasihani

Ada apa kalian tuan tuan semua
Masih tertutupkah mata hati kalian atas nasib 25 juta rakyatmu
Dan putra putri PKL yang berlipat jumlahnya
Dan merekalah patriot sesungguhnya tuan
Jangan kalian ingkari perjuangan kami dilapak kaki lima
Kerna kami yang masih tetap berdaulat saat negeri ini tak berdaya oleh krisis
Tak berdaya akibat ulah para maling dan koruptor
Kami tetap berdaulat demi kedaulatan ekonomi bangsa ini.

Karya Ahlan El-faz
Rumah Perjuangan PKL Cempaka Putih 2017

Senin, 12 Juni 2017

APKLI: REVOLUSI KAKI LIMA

APKLI: Revolusi Kaki Lima Indonesia

intelijen – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar bedah buku yang berjudul “Revolusi Kaki Lima Indonesia” di lanjutkan Buka Puasa Bersama di Gedung Gema Unesa Surabaya. (Selasa, 30 Mei 2017) dan Perlu di ketahui Buku Revolusi Kaki Lima Indonesia adalah karya tulisan Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia dr. Ali Mahsun, M.Biomed Sang Presiden Kaki Lima Indonesia / Ketua Umum DPP APKLI Periode 2017-2022.

Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia dr. Ali Mahsun, M.Biomed Sang Presiden Kaki Lima Indonesia / Ketua Umum DPP APKLI Periode 2017-2022 menjelaskan; “Pada sore hari ke-4 Ramadhan 1438 H ini saya sangat bersyukur atas kehendak dan ridho Allah Swt Tuhan Yang Maha Jaiz, Genderang Revolusi Kaki Lima Indonesia Untuk Yang Pertama Kali Dipelopori Mahasiswa Perguruan Tinggi Kebaggaan Arek-arek Suroboyo, Universitas Negeri Surabaya. Saya juga sangat bersykur karena Surabaya, 10 Nopember 1945 dibawah Pemimpin Bung Tomo, ratusan ribu Nekek Moyang Leluhur Bangsa Kita Cucurkan darah dan korbankan nyawa, Pertama Kali Menabuh Genderang Perang Mempertahakan Kemerdekan Negara RI. Oleh karena itu, saya ingin mengajak Mahasiswa, Pemuda Indonesia dan elemen kekuatan bangsa lainya diseluruh tanah air untuk bangun dan bangkit, bersama, bersatu dan solid dengan rakyat dan PKL se Indonesia segera menyelamatkan merah putih dan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 karena waktu kita tidak banyak hanya 3 tahun, jika gagal maka Indonesia pada tahun 2020 akan bubar masuk dasar lautan tinggal nama dalam sejarah peradaban manusia di dunia”, tegas Pidato Ketua Umum DPP APKLI dr. Ali Mahsun, M. Biomed pada Bedah Buku Revolusi Kaki Lima Indonesia di Universitas Negeri Surabaya Selasa Sore 30/5/2017

“Pada kesempatan yang mulia ini, saya juga perlu menyampaikan bahwa dr. Ali Mahsun, M. Biomed tidak ingin menjadi Presiden. Tidak ingin mengganti Presiden Jokowi melalui REVOLUSI KAKI LIMA INDONESIA. Oleh karena itu tidak perlu Alergi Mendengar Gerakan Revolusi Kaki Lima Indonesia”, tegas Ketua Umum DPP APKLI, dr. Ali Mahsun, M. BIOMED pada Pidato Bedah Buku Revolusi Kaki Lima Indonesia di Gedung Gema Universitas Negeri Surabaya Selasa Sore 30 Mei 2017 yang dibuka secara resmi oleh Rektor Unesa Surabaya Prof. DR. Warsono, MS dengan Pembanding Drs. H. Fauzi Hasyim, Sekretaris KAHMI Jawa Timur, Ir. Nadiyanto, Ketua Umum Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI), Dosen FISIP Universitas Brawijaya Malang, DR. H. Moch. Fauzie Said, M.Si, dan Redaktur Politik Jawa Pos, Syahroni dihadapan Ratusan Mahasiswa Unesa dan Pimpin BEM Se-Surabaya, Jajaran APKLI dan Anak-anak PKL penerima Beasiswa Anak PKL Indonesia yang diserahkan oleh Rektor Unesa.

Satu-satunya harapan Indonesia saat ini adalah Ekonomi Rakyat kita, UMKM yang berjumlah 59,6 juta diseluruh tanah air, dinana 42% nya adalah PKL yang tersebar dikawasan ekonomi strategis dan sentra ekonomi rakyat diseluruh Indonesia. Aset ekonomi dan kekayaan alam Indonesia sudah hampir parupurna dikuasai asing. Tata kelola bangsa dan negara kita, baik eksekutif, yudikatif mau pun legislatif alamai lumpuh total, dikendalikan kekuatan modal asing. Tiga instrumen kedaulatan bangsa dan negara kita, sistem informasi dan komunikasi, sistem dan lembaga keuangan dan sistem transportasi Indonesia sudah hampir sempurna dikuasai bangsa asing. Oleh karena itu, APKLI tak pernah lelah dan berhenti untuk mendesak Presiden Jokowi hadir melindungi, menata dan memberdayakan PKL dan ekonomi rakyat, serta menghentikan bulan madu dengan kekuatan ekonomi bangsa asing. APKLI terus menerus mendesak Presiden Jokowi.segera menerbitkan INPRES RI Perintahkan Bupati, Walikota dan Gubernur Se Indonesia segera menerbitkan Perda Penataan dan Pemberdayaan PKL, serta mencabut kebijakan Deregulasi Perlonggar Ijin Ritel Modern

Salam,
Revolusi Kaki Lima Indonesia
Pemberdayaan YES,
Penggusuran NO!!!

 
Red

INTELEJEN.COM

Sabtu, 10 Juni 2017

REVOLUSI KAKI LIMA INDONESIA

Revolusi Kaki Lima Indonesia
Oleh dr. Ali Mahsun M.Biomed, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (DPP APKLI)
Pemberdayaan Yes!
Penggusuran No!
1. Revolusi Lahan Usaha Pedagang Kaki Lima di semua kawasan strategis
2. Revolusi Modal Usaha, memberikan kemudahan akses modal usaha kepada Pedagang Kaki Lima
3. Revolusi mata rantai sistem distribusi barang dan jasa untuk mempermudah pedagang kaki lima dalam mengakses barang dagangan dan jasa dengan harga lebih murah dan kualitas terjamin
4. Revolusi sistem informasi dan teknologi komunikasi pedagang kaki lima agar mampu bersaing dengan Ritel modern
5. Revolusi dalam pendampingan para Pedagang Kaki Lima untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kemampuan dalam memasarkan barang dagangannya.


MUHAMMADIYAH DAN NU

MUHAMMADIYAH & NU:
Dua Sayap yang Siap Menerbangkan Garuda

Anang Rikza Masyhadi
Pondok Modern Tazakka Batang Jawa Tengah

Siapapun yang hendak membicarakan bangsa Indonesia, maka tidak bisa tidak membicarakan umat Islam Indonesia. Jika ada orang yang mencoba membahas Indonesia tanpa melibatkan pembahasan tentang umat Islam Indonesia, maka itu pasti orang yang sangat aneh dan jelas-jelas tidak paham tentang Indonesia.

Tidak perlu kita jauh-jauh merunut ke belakang bahwa kemerdekaan bangsa ini dari tangan penjajah adalah jasa terbesar kaum muslimin. Saat ini saja, bisakah bicara tentang Indonesia dari sudut pandang manapun tanpa melibatkan umat Islam Indonesia?

Sementara itu, jika kita membicarakan tentang umat Islam Indonesia, maka pasti akan membicarakan pula tentang, setidaknya, Muhammadiyah dan NU. Bisakah membahas umat Islam Indonesia tanpa menyinggung peran Muhammadiyah dan NU di dalamnya?

Tentu saja, Muhammadiyah dan NU bukanlah segala-galanya dalam konteks Islam Indonesia, karena banyak ormas-ormas Islam lain. Akan tetapi, menurut saya, Muhammadiyah dan NU adalah Islam mainstream dan merupakan bagian terbesar dari umat Islam di negeri ini. Maka, Muhammadiyah dan NU, hemat saya bagaikan kedua sayap untuk Republik ini. Bangsa ini tidak mungkin bisa terbang jika salah satu sayapnya rusak. 

Puluhan ribu pesantren, konon sekitar 24.000 jumlahnya, yang berafiliasi kepada NU, baik yang besar maupun yang kecil, nyata-nyata telah ikut andil dalam melahirkan manusia Indonesia yang berkontribusi pada negeri ini. Alumninya ada yang jadi lurah, camat, bupati, gubernur bahkan ada yang jadi menteri atau presiden. Banyak pula jenderal polisi dan TNI yang pernah belajar mengaji, meskipun sebentar, dari ulama-ulama NU.

NU dengan majelis ta'limnya tersebar hingga ke pelosok negeri, dan melaluinya memberikan pengajaran Islam kepada bangsa ini, mulai dari mengenal huruf hijaiyyah sampai pada menghafal Al-Quran. Seolah-olah seperti tidak ada desa di negeri ini yang tidak ada warga NU-nya.

Melalui rutinitas amaliyah tahlilan mingguannya, NU yang beranggotakan sekitar 80an juta warga, seolah seperti sedang memenuhi atmosfer Indonesia dengan kalimat tauhid dan shalawatnya. Setidaknya, setiap malam Jumat, jika kita naik ke angkasa, maka di atas bumi pertiwi ini akan terdengar jelas gema tahlil dan shalawat dari para warga NU. Ya, Nu menjaga Indonesia dengan dzikir, tahlil dan shalawatnya.

Dalam beberapa dasawarsa ini, NU mulai mengembangkan perguruan tinggi. Asosiasi Perguruan Tinggi NU (APTINU) mencatat ada sekitar 100an perguruan tinggi yang berafiliasi ke jam'iyyah yang dipimpin oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj ini.

Berbeda dengan NU, Muhammadiyah lebih banyak bergerak di perkotaan, dan dikenal sangat konsen pada gerakan pendidikan dan kesehatan. Konon, saat ini ada sekitar 170 Perguruan Tinggi Muhammadiyah tersebar di seantero Nusantara. Ada beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang jumlah mahasiswanya mencapai 20 ribu. Bahkan, Universitas Muhammadiyah Kupang, konon 75% mahasiswanya beragama Katolik.

Belum lagi pendidikan dasar dan menengah yang dimiliki organisasi yang saat ini dinahkodai oleh Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si ini. Yaitu sekitar 4600an TK/TPQ, 2300an SD/MI, 1150an SMP/MTs, dan 1300an SMU/MA/SMK.

Ditambah amal usaha kesehatan: 2100an berbentuk Rumah Sakit Umum, Balai Kesehatan Ibu dan Anak, dan Rumah Bersalin. Ditambah 300an panti asuhan, 50an panti jompo, 80an rehabilitasi cacat, dan 70an dalam bentuk Sekolah Luar Biasa untuk penyandang cacat. Di Muhammadiyah juga ada pondok pesantren, yang saat ini jumlahnya sekitar 100an.

Tidak sedikit lurah, camat, bupati, bahkan gubernur, dan menteri serta pejabat negara lainnya yang lahir dari didikan perguruan tinggi Muhammadiyah. Beberapa kabupaten hanya memiliki RSUD, sehingga tidak dapat menampung pasien masyarakat, di situlah Muhammadiyah melalui rumah sakitnya hadir melayani kesehatan masyarakat.

Dalam perkembangannya akhir-akhir ini, pemetaan peran di atas semakin cair. Dan nampaknya Muhammadiyah dan NU akan bertemu dalam peran-peran strategis keumatan dan kebangsaan. Muhammadiyah yang awalnya konsentrasi di pendidikan berbasis sekolah kini mulai berkembang ke pesantren. Dan NU yang awalnya berbasis pesantren kini mulai berkembang ke perguruan tinggi.

Siapakah yang berani meragukan peran dan kontribusi Muhammadiyah dan NU seperti tersebut? Maka, keliru besar jika masih ada orang yang selalu menghadap-hadapkan Muhammadiyah dan NU, apalagi hanya masalah khilafiyyah furuiyyah dan untuk kepentingan jangka pendek. Apalagi hanya untuk kepentingan diri dan kelompok kecilnya saja.

Masalah khilafiyyah furuiyyah telah ada sejak abad kedua hijriah, dan umat Islam telah berijma' (membuat konsensus) bahwa setidaknya ada empat madzhab yang diakui, yaitu Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki, Madzhab Syafii dan Madzhab Hambali. Keempat madzhab inilah yang paling banyak dianut oleh umat Islam sepanjang sejarahnya di seluruh dunia.

Jadi, jika ada perbedaan pendapat dalam tata cara wudlu, shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lainnya, sepanjang pendapatnya merujuk kepada keempat madzhab tersebut, maka bukanlah hal yang aneh dan harus dibenturkan. Ini bukan sekedar perbedaan antara Muhammadiyah dan NU, akan tetapi perbedaan madzhab yang telah dirumuskan oleh para imam madzhab sejak 12 abad yang lalu.

Pembenturan itu kini nyaris telah tiada, setidaknya semakin terkikis. Para ulama dan tokoh kedua ormas Islam terbesar ini telah menyadari bahwa pembenturan keduanya adalah strategi yang diwariskan oleh penjajah untuk memecah belah umat Islam Indonesia yang sangat besar ini. Jika pun masih ada, sungguh keterlaluan!

Bahkan, kini banyak sekali sinergi dan kerjasama kemitraan yang dilakukan keduanya. Dan ke depan, Muhammadiyah dan NU harus terus bergandengan tangan, merapatkan barisan ukhuwwah Islamiyyah untuk menjadi sayap-sayap bagi Republik ini, sehingga bisa terus mengepakkannya agar terbang dan melesat jauh.

Shaff keduanya harus lurus dan rapat agar tidak dimasuki oleh 'setan-setan' yang bisa membatalkan penerbangan Republik ini. _"Berpegang teguhlah kamu semuanya  kepada agama Allah dan janganlah bercerai-berai"_ (Qs. [3]: 103)

Muhammadiyah dan NU harus maju. Kemajuannya adalah dalam rangka mewujudkan kemakmuran seluruh Nusantara. Keduanya harus bisa berdiri di posisi yang sama: menatap masa depan bangsa dan negara. Shaf harus rapat supaya tidak diisi oleh setan yang terus membisiki agar keduanya tidak saling bertemu dan berkomunikasi. Mari, kita dorong sayap Muhammadiyah dan sayap NU mengepak, agar Garuda bisa segera terbang tinggi melesat.

13 Ramadhan 1438 H
8 Juni 2017

www.tazakka.or.id

Persoalan Timur Tengah oleh Mang Andi Hakim

Krisis Diplomasi di Semenanjung Arab

Mesir, Bahrain, Uni Emirat memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Qatar menyusul Arab Saudi. Tentu saja langkah ini tidak begitu saja terjadi tanpa sebab-musababnya.

1. Pemutusan hubungan dplomatik ini akan memukul Qatar, mengingat negara kecil tadi tergantung pada pasokan logistik yang dikirim melalui Saudi.

2. Qatar merupakan hub Jazirah Arab. Mereka memiliki pelabuhan dan bandara yang sibuk sebagai penghubung antara Asia-India-Afrika dengan Eropa. Tekanan ini akan mempengaruhi perekonomian mereka.

3. Langkah Saudi Arabia memutuskan hubungan diplomatik secara tiba-tiba ini tidak tanpa paksaan dari pihak kekuataan dominan. Dalam hal ini Inggris dan Eropa.

4. Pasca serangan bom di Manchester dan London, Partai Konservatif memanfaatkannya untuk menyerang Walikota Sadiq Khan yang cukup populer dari Partai Buruh. Mereka seperti biasa membutuhkan kambing hitam bagi praktik hiprokrit barat dalam perang teror. Kita tentu faham, jika eropa terutama Prancis dan Inggris adalah pemasok manusia dan senjata untuk perang proxy mereka di Suriah-Irak dan Libya.

Partai Konservatif segera mendorong diterapkannya High-Alert diseluruh Britania Raya yang beberapa poinnya adalah;

a. Menerapkan travel ban lebih luas bagi penduduk dan pendatang dari negara mayoritas Islam.
b. Menerapkan kebijakan renunsiasi (penghapusan kewarganegaraan) bagi orang Inggris yang terlibat perang di Suriah, Libya, dan Irak.
c. Menuntut (mencari kambing hitam) negara-negara arab yang dianggap bertanggungjawab mendanai teror-teror di eropa.

Sejauh ini, Sadiq Khan -yang potensial sebagai PM Inggris masa depan- dan juga politisi partai Buruh menolak mengomentari serangan kelompok konservatif.

6. Namun secara eksternal serangan kelompok konservatif ini langsung ditujukan kepada Saudi Arabia dan Qatar sebagai penggalang dana dan alat bagi serangan-serangan di UK dan eropa. Sekali lagi mereka membutuhkannya untuk dalih dan mencari kambing hitam.

7. Qatar dan Saudi Arabia secara terbuka menyatakan diri terlibat dalam up-rising (kerusuhan) dan perang teror oleh ISIS di Suriah, Libya dan Irak. Kedua negara secara terbuka mengajukan proposal untuk tidak mengakui pemerintahan Basir Al Assad Suriah dan mendukung fatwa Jihad lewat ulama-ulama Wahabi dan Salafi. Salah satunya Fatwa Jusuf Qardawi untuk membunuh siapa saja orang suriah yang mendukung Assad.

8. Saudi melemparkan persoalan tanggungjawab proxi faham terorisme kepada Qatar. Saudi menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam dukung-mendukung kelompok teroris seperti Al Qaeda dan ISIS.

9. Qatar dalam waktu dekat akan membalasnya. Namun sebelumnya mereka membutuhkan diskusi dengan pihak AS. Ini karena AS memiliki pangkalan militer terbesar mereka di Timur Tengah. Destabilisasi Qatar tentu harus terukur.

10. Jika krisis diplomasi ini berlanjut, maka akan berdampak kepada Bahrain, Uni Emirat, dan Mesir sendiri.

11. Aksi perlawanan Iran-Irak-Suriah-Lebanon (selatan) akan sedikit diuntungkan dengan sengketa persaingan Qatar dengan Saudi Arabia.

12. Israel juga akan sedikit diuntungkan, mengingat Qatar berbeda sikap dalam krisis Palestina dengan Saudi Arabia. Jika Arab Saudi selalu menyalahkan Hammas sebagai biang instabilitas di Palestina, sebaliknya Qatar mendukung Hamas dari pendanaan. Sengketa diplomasi ini akan menguntungkan Israel.

13. Iran tidak terlalu diuntungkan dengan persengketaan ini. Mengingat negara tadi lebih membutuhkan Timur Tengah yang stabil daripada menjadi pemain dominan di kawasan. Mengambil alih dominasi Saudi atas negara-negara arab adalah pilihan paling tidak mungkin untuk dijalankan oleh negara mullah ini. Selain mereka bukan arab (negara Parsi), Iran membutuhkan stabilitas bagi ekonomi mereka yang sedang ditata untuk terus tumbuh.

Persoalan Timur Tengah oleh Mang Andi Hakim

Aliansi di Timur Tengah

Ada beberapa hal menarik yang dapat dicatat untuk memproyeksikan Timur Tengah ke depan.

0/1
Pertama, pemilihan umum dan presiden di Iran (19/05) yang kembali memenangkan Hasan Rouhani, doktor filsafat hukum dari Glasgow University. Rouhani mengalahkan kandidat kuat dari kelompok ulama tradisional Ibrahim Raeisi.

Kemenangan Rouhani meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan pemilu di tempat lain seperti Prancis dan Italia. Hal tadi menunjukkan jika topik kampanye kelompok konservatif, tradisionil dan ultra-nasionalis sepertinya mengalami masa surut.

Debut kedua Rouhani ini tentu tidak terlalu disukai aliansi Barat dan Arab Teluk. Mengingat Rouhani adalah salah satu pakar diplomasi luar negeri Iran yang lebih memilih jalur-jalur diplomatis ketimbang jargon seperti pendahulunya Ahmad Dinejaad.

Rouhani memenangkan diplomasi Nuklir Iran dengan Barat (JPOAC) setelah sebelumnya ia pernah memenangkan diplomasi Nuklir Iran E3. Ia juga sukses menjadikan Iran permain penting di kawasan teluk dengan keterlibatannya menjadi mediator perdamaian sekaligus penasehat militer dalam perang Suriah dan Irak melawan ISIS.

2.0
Kedua, tiga petemuan konsekutif AS-Arab-Islam yang juga dihadiri Jokowi dari Indonesia.

Dalam pertemuan puncak Islam (Islamic Summit) yang digagas AS dan Saudi Arabia ini, Donald Trump menyampaikan pernyataan bahwa dunia Islam bukan musuh Barat.

Di forum Arab masih dalam kegiatan Islamic Summit, Trump mengatakan jika Hizbullah Lebanon, Hammas Palestina, dan Iran adalah pendukung terorisme

Sementara dalam kegiatan AS-Saudi Arabia dimana Raja Salman menghadiahi Trump kapal yach, mahkota berlian, pedang, patung, dan plakat dari emas murni senilai 1,2 milyar US-Dollar. Kerjasaan Saudi juga memberikan nama jalan utama di Riyadh dengan nama Trump.

Yang cukup menjadi pemberitaan adalah Raja Salman menandatangani pembelian senilai 130 Miliar US Dollar persenjataan kepada pemerintah AS. AS adalah produsen senjata terbesar di dunia dan pembelian dengan nilai bombastis sudah tentu Saudi beresiko memainkan kembali politik doubel security dillema dengan mengorbankan pendapatannya dari sektor migas.

Doubel security dillemas sendiri adalah satu kondisi zero sum games, dimana untuk meningkatkan keamanan maka suatu negara mengorbankan pendapatnnya, Namun keamanan yang dimaksud belum bentu dicapai, karena pihak lawan (dalam hal ini Iran) akan meningkatkan juga anggaran keamanannya.

Berkaca pada opsi yang dipilih Rouhani yang pandai berdiplomasi sepertinya Iran tidak akan mengubah banyak politik luar negerinya. Mereka kemungkinan besar tidak akan tertarik memainkan isu keamanan ganda dengan berlomba-lomba memperkuat arsenalnya melawan Saudi. Melihat dengan begitu mudahnya sepuluh kota perbatasan Saudi yang dikontrol milisi Houthi dari Yaman menunjukkan jika "the man behind the gun" jauh lebih penting daripada persenjataan canggih itu sendiri.

3.0
Ketiga, koalisi Suriah-Irak dalam perang teror kini melibatkan kelompok Kurdi di utara di arahkan untuk mengamankan wilayah perbatasan negara. Operasi anti teror kedua negara menunjukkan beberapa indikasi penting;

Suriah dan Irak secara praktis telah menerapkan kerjasama anti teror yang efektif. Aksis anti teror yang didukung infrastruktur intelejen Iran dan serangan udara Rusia terbukti jauh lebih efektif daripada kampanye yang dilakukan AS dengan koalisi Barat dan Arab Teluk.

Operasi intensif yang dilakukan kedua pemerintahan secara bersamaan untuk menekan kelompok milisi bersenjata afiliasi Al Qaeda dan ISIS dengan menguasai perbatasan merupakan jawaban dari politik border safe zone Suriah-Irak-Jordan yang disampaikan menteri Luar Negeri Saudi Arab kepada Trump dalam pertemuan Islamic Summit.

Suriah dan Irak menolak usulan keberadaan border safe zone dari AS dan Saudi. Langkah ini   meniadakan buffer zone bagi Jordan di selatan dan Turki di Utara untuk dapat terus memasok logistik dan menyelundupkan milisi bersenjata ke konflik Suriah dan Irak.

Kesimpulan

1. Saudi berusaha menarik simpati negara Islam untuk melanjutkan perang mengatasnamakan anti teror di Suriah, Irak dan Yaman.

2. Aksis perlawanan anti teror Suriah-Irak-Iran-Rusia-Hezbullah (milisi syiah lebanon) dan Mobilisasi Popular Irak (komponen milisi syiah Irak) telah menjadi sebuah aksis dari kelompok perlawanan.

3. Iran akan terus memainkan politik diplomasi dan menghindari konfrontasi dengan Saudi.

4.Saudi menempatkan dirinya semakin beresiko secara ekonomi dengan kampanye perang dan harga minyak yang semakin terpukul.

5. Ongkos umroh dan haji mesti naik. Saudi membutuhkan devisa non migas untuk menutupi defisit dari politik ekonominya yang boros.

Persoalan Timur Tengah oleh Mang Andi Hakim

Integrasi dan Disintegrasi Geo-pol Timur Tengah

Pada saat Arab Saudi menggalang lebih banyak negara teluk untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, Rusia dan Cina sepakat mendorong keanggotaan Iran dalam Shanghai Cooperation Organization (SCO). Sebuah lembaga kerjasama euro-asia politik-ekonomi-militer yang dimotori Rusia dan Cina pada 2001 untuk memperkuat kerjasama antar negara-negara berbagi perbatasan di kawasan Asia Tengah.

Tindakan mengeliminasi Qatar dalam forum negara teluk oleh Saudi ini adalah fakta bahwa segala bentuk kerjasama internasional sangat bergantung kepada batasan lokal, yaitu kepentingan domestik suatu negara.  Ia tidak pernah menjadi  sesuatu yang ideologis. Sehingga setelah dunia Arab sibuk dengan gagasan-gagasan besar seperti pan islamisme, pan arabisme, khilafah, serta negara utopia ISIL nyatanya mereka harus menerima bahwa persatuan tadi sulit diwujudkan.

Menajamnya persaingan geo-politik Saudi versus Qatar untuk menjadi pemain utama kawasan adalah contoh dari lebih kuatnya kepentingan dalam negeri ketimbang gagasan besar tadi. Persaingan yang dikemas dalam persatuan palsu tadi telah membawa kawasan ini ke jurang krisis diplomasi dan selanjutnya disintegrasi dunia arab (Islam) yang lebih terbuka.

Qatar dan Saudi dituduh oleh negara-negara tetangganya sebagai pemasok utama dana dan milisi jihadis dari banyak negara eropa dan islam lainya untuk menciptakan krisis di Libya, Suriah, dan Irak. Mereka berperan sebagai mesin proxy bagi kepentingan barat (Prancis, Inggris, AS) untuk mendestabilisasi dunia arab.

Sekarang setelah para jihadis tadi dipukul di banyak front terutama di Irak dan Suriah, mereka kembali ke eropa dengan lebih banyak pengalaman teror dan membuat serangan-serangan mematikan di eropa. Yang kemudian menciptakan krisis politik di eropa.    

Di sisi lain kita melihat langkah cepat Rusia dan Cina menaikkan status Iran dari pengamat menjadi kandidat anggota dari SCO adalah juga langkah integrasi lebih luas untuk mengamankan kepentingan masing-masing anggota SCO.

Konflik Qatar dan Saudi yang dikenal sebagai pemasok dana, senjata dan manajemen bagi kelompok teror tidak memustahilkan masing-masing negara akan menggunakan milisi-milisi teror untuk saling mengganggu kepentingan mereka.

Ini artinya, akan ada medan-medan perang teror yang bisa saja muncul akibat persaingan dua pemasok besar teror di kawasan.

SCO telah merelease laporan bahwa ada lebih dari 80 ribu warga negara Euro-sia yang menjadi milisi teroris bayaran di Suriah dan Irak. Mereka diperkirakan akan kembali ke negaranya dengan semakin rumitnya persaingan antara Qatar dan Saudi. Yang artinya, ancaman keamanan oleh aksi-aksi teror para alumni ISIS dan Al Qaeda ini dapat merusak stabilitas kawasan.

Masuknya Iran sebagai anggota tetap SCO akan memperkuat kemitraan negara-negara euro-sia yang kebanyakan terdiri dari bekas pecahan Sovyet dan Cina. Iran dan Rusia telah bekerjasama dalam penanganan anti teror di front Suriah dan Irak, dan pengalaman ini dibutuhkan SCO untuk memperkuat kerjasama lebih luas dalam menghadapi kemungkinan distabilitas yang lebih buruk di kawasan.

Minggu, 14 Mei 2017

REMBULAN PUTIH DI LANGIT JAKARTA VI

REMBULAN PUTIH DI LANGIT JAKARTA VI
(cahaya dan senyum)


Langit teduh di atas gemerlap lampu lampu ibukota
Dan bayang bayang hitam dibumi yang tak lagi berdamai
Rasa yang bergelombang menyelinap dalam ruang ruang kian membaja
Hey kekasih, untuk kesekian kali di langit rembulan cehaya putih
Tersenyum menampar wajah kegundahan seorang lelaki
Terdiam dalam hening, di malam malam yang hanya dipenuhi oleh getaran dalam dimensi yang datar
Hey, cahaya timur dan senyuman yang menggerakkan jemariku
Melukis dalam dimensi ruang dan waktu yang tak terbatas,
Bergemuruh, disaksikan oleh bintang dan semesta
Dan mendebur dipesisir selatan
Diantara tebing tebing kerinduan
Kau cahaya yang terlukis dari senyuman seorang gadis jawa
Sangat lembut, kau utarakan dimalam rembulan bercahaya putih
Dan bidari bidari langit menjadi cemburu
Namun tak kuasa, kerna rindu yang berdinding gedung gedung pencakar langit
Membentur jiwa nan putih
Kesucian yang nampak dari tiap senyum
Dan halusnya olah jiwa yang bergetar
Membangun ruang cinta dimusim yang tak lagi berdamai
Di negeri yang elok namun bising
Dan manusia yang semakin kalap.
Cempaka Putih,
JS.17

Minggu, 07 Mei 2017

ABDI

ABDI

negeri yang tak termaafkan oleh rakyatnya

mereka disiksa penguasa

kelaparan, dan bodoh tujuh turunan

kukatakan dengan mulut lantangku:
bangsat kalian semua, hai abdi  yang tak tau diri!!

bangkitlah rakyatku, 

kita harus mampu berdiri dengan dua kaki kita sendiri...
karena kejayaan bangsa ini adalah milik kita, 

yang dibangun diatas perasan otak dan keringat kita..!

JS.11


KEKASIH PUTIHKU

Foto Ahlan El-faz.

Kekasih Putihku

Betapa kau datang saat ku penuh amarah
Cinta yang tlah menyatukan
Rapuh, dan tembok kokoh kita hancurkan
Kasih...
Mendekatlah dan meleburlah
Kaulah rindu yang tak lagi kuharap
Disela sela pemberontakan ini
Peganglah erat, jangan kau lepas pelukan ini
Bukan kerna takut, namun ruang yang tak lagi sama
Dan kau rindu
Kasih,
Kita kan menyatu dalam ruang tak sama.
Cempaka Putih,
JS.17

Rabu, 15 Februari 2017

AKU-PUN MASIH BERPUISI UNTUK-MU

aku-pun masih berpuisi untuk-mu

kekasih, kupu-kupu yang datang
hinggap diantara tumpukan buku
dan diantara kopi dan rokok kretek diatas meja tua
adalah cerita lalu, tentang aku, dan puisi tentangmu

hingga fajar menyingsing
saat rasa dijiwa terus berkecamuk
bergemuruh dalam gejolak
sekedar menyebut namamu bidariku
lukisan wajahmu yang teramat kuat
terukir pada dinding jiwa
dan kau hidup
mengalir deras menjadi bait-bait tentang cinta
dan waktupun terus berlalu
perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan
mendaki kepuncak, berlayar dilautan bersama kerinduan
dan cinta yang semakin dalam
dan terbang bersama sayap yang kian terhempas
bidariku, hanya malam lah yang setia membangun mimpiku
hingga aku terbangun dan segera memeluk kehangatan sang mentari
dan cintaku, ribuan bait puisi untukmu
saat musim hujan menghijaukan rerumputan liar
dan sekar mewangi dipelataran taman negeri ini...

at cempaka putih
JS.16