Rabu, 29 Juni 2016

PAGI DI BULAN SEPTEMBER 2012

PAGI DI BULAN SEPTEMBER 2012

Sinar matari tak begitu menyengat dikulitku, begitu pula hawa dingin dikota indah bersemi itu, kediri, kota yang sudah seperti kampung halamanku yang kedua. telpon mu malam lalu buatku mempersediakan badan dan jiwaku untuk bangun sebelum ayam tetangga berkokok. yah pagi yang cerah bersama cerah dan senyum bibirmu saatkutemui kau dipinggiran jalan seperti biasanya. kutancap sepeda motor keliling kota bersamamu, kota tua yang hilang entah terpendam dimana.
bersama aliran kali berantas yang membelah kota ini, akupun membelah kota kenangan ini. seperti membelah tumpeng kuning yang akan dijadikan larung seperti biasanya. kunikmati asiknya sepoi angin pagi tak berkabut bersamamu. udara pegunungan dipinggiran kota, bagai naik dilangit-langit kota, dari pegunungan ini aku dengan mu bisa melihat indahnya bangunan tata kota seluruh alam dikota tua ini.
Dan menjadi seperti baru kemarin kejadian itu terjadi, tak pernah hilang dari ingatanku yang terlalu tajam untuk mengingat semua itu. entahlah. menebar sejuta kasih yang terurai dalam setiap puisiku yang membingkai bersama wajah dan senyumanmu yang kan abadi, walalu jasad ini akan hancur dimakan cacing tanah nantinya, terurai oleh zaman untuk kembali pada wujud ang paling sederhana dan menyatu dengan ibu pertiwiku. rasa cinta dan kasih sayang tak sebading lurus dengan usia percintaan dua orang manusia. dan aku tak pernah menganggap bahwa ini adalah ketidak berdayaanku sebagai manusia, namun menjadi cerita cinta yang terlukis dalam kitab takdir tuhan pada aku dan kamu.
Menitipkan seberkas cahaya dalam setiap cinta, meresap dalam hatimu, begitu pula sebaliknya. cahaya yang kemudian membangun sebuah ruang kokoh dalam hati kita. ruang yang terlalu kuat. mewarna dalam setiap langkah dan kehidupan ini. mewarna pada kabut pagi dan senja memerah juga mewarna bersama sinar bintang dimalam hari.
bersamamu kasih, telah kuurai cinta kasih dan sayangku yang tulus, sebagaimana fitrah tuhan memberikan rasa cinta untuk mencintai. cinta kasih yang terus menyumber, tak padam oleh musim yang mengering, cinta kita kan tetap mengalir sepanjang kehidupan anak manusia.....BERSAMBUNG....

PAGI DI BULAN SEPTEMBER 2012 II

CINTAMU DAN SECANGKIR KOPI SUSU
bernyanyilah burung-burung liar, hinggap dipohon yang rindang dimusim yang merindukan setetes air mata langit. bernyanyi bagai mantera-mantera untuk mendatangkan setetes air hujan dan untuk mendatangkan sepoi angin dipagi hari. sepoi angin dibulan kesembilan di tahun masehi, yang kemudian akan meresap pada seluruh pori-pori manusia. memberikan semacam kesejukan di pagi hari.
seperti cintamu yang telah memberikan kesejukan jiwaku dipagi ini, dan secangkir kapi susu yang telah menghangatkan badanku, cintamu kini telah meresap dalam diriku begitupun cintaku, meresap dan menjadi inspirasi dari setiap gerak langkah dan pikiran kita. seperti secangkir kopi susu yang kuminum dan telah bercampur dengan aliran darah dalam tubuhku. sehingga mampu menjadi teman penghangat dipagi ini.
cinta kita yang tumbuh subur dan menancapkan akarnya kedalam hati kita tak mungkin mati sekedar tersengat oleh panasnya sinar mentari. kerna akar cinta ini telah mampu menghidupi pertumbuhan cinta kita...... BERSAMBUNG....

CATATAN PAGI DI BULAN SEPTEMBER III

TAUHID CINTA
pada dasarnya semua manusia punya cinta, sehingga pada gilirannya manusia akan memiliki kecintaan pada sesuatu, cinta yang rendah adalah ketika kecintaan manusia hanya terhadap bendawi/duniawi. hal-hal bersifat fana dan akan kita tinggalkan kala kita meningal. cinta yang murni adalah kecintaan manusia terhadap sang kholiq-nya. cinta kepada YANG ESA, yang telah memberi kehidupan kita dimuka bumi ini.
sehingga tak layaklah kita lupa mencintainya walalu hanya dalam jarak sekali nafas kita. mencintainya berarti penyerahan diri kita, rasa penghambaan kita terhadap sang PENCIPTA kita, DIAlah kekasih yang absolut yang akan kita rindukan untuk bertemu dengan WAJAHNYA, dengan penuh kenikmatan dan magfirohNYA.
keselarasan cinta kita kemudian pada NABI MUHAMMAD SAW, seorang yang akan memberikan pertolongan pada kita di hari penghitungan nantinya, kemudian pada kedua orang tua kita khusunya ibunda kita, barulah cinta kita kepada yang yg lainnya. kita harus mampu menguasai perasaan kita dengan kejernihan akal rasio kita, logika agama harus mampu menjadi pemimpin pada setiap langkah hidup kita.
dan pada giliranya kitapun pastinya akan mencintai seseorang dambaan hati, insan yang akan mampu menjadi pendamping hidup kita baik didunia maupun di akhirat kelak, tentunya seorang yang akan mendampingi kita untuk mendapatkan kebahagiaan baik diduni maupun di akhirat. perempuan yang sholihah, yang bertakwa dan selalu ber-amar ma'ruf nah munkar. menutup auratnya dan menjaga kemaluannya.

itulah cintaku dalam renungku dipagi buta, semoga kecintaan pada duniawi ini tak menyilaukan cintaku pada SANG KHOLIQ, WAJAH yang selalu aku rindukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar