Rabu, 29 Juni 2016

HIJRAH KU, 2011

HIJRAH KU, 2011

Bergetar sudah nadi hidupku
Saatku berjalan dengan langkakhku nan gontai
Namun aku masih menatapmu dengan tajam hai putera zaman!!

Bila ku termenung
Saat kaubilang“ terlalu kejam dunia ini, menghancurkan yang lemah dan hanya menyisakan yang paling kuat dimuka bumi ini”
Dan akupun terjaga
Dan akupun menyahut kata-katanya“ kenapa kau bilang gitu, bukankah gajah akan tarkalahkan semut yang kompak, harimau yang ganas akan terkecoh oleh kecerdikan si cerdas sang kancil”
………..
Angina malam terasa menelanjangi tubuhku
Berhembus lembut, menerpa kuat dinding-dinding kokoh bangunan hidupku
Menerpa bangunan ideologiku
Menerka keyakinan pada tuhanku
Menerkam ketidakberdayaanku
Mencengkeram segala kelalaianku diusiaku kini

Pada seorang kawan aku pernah bertanya
Apakah jejak langkahku akan tersapu bersih
Seperti hembusan angin malam yang berhembus tenpa henti dalam kedinginan
Hingga jejak langkahku seakan kabur dan tak bermakna!

Inilah malam diujung penghabisan 2010
Tak harus kumeratapi
Tak harus pula jadi belenggu
Dan bolehlah aku akan terbang dengan sayap mimpi-mimpiku.

Bumiku tidaklah pincang
Dan spectrum waktu telah saatnya untuk berhenti dengan segala siasatnya
Suatu rekayasa tuhan sebagai kawah condro dimuko hidupku
Kediri, bersamamu telah kudapatkan separo hidupku
Tempat dimana aku kencingi buminya
Aku teteskan keringatku
Dan kadang aku luapkan rasa marah, sedih, dan bahagia diatas ranaunya bumimu.

2010, hitungan mundur dengan angka-angka yang ditunjukan jarum jam diatas dinding tua kotamu kediriku,
Dia akan menjadi saksi bisu,
Bahwa aku harus berpisah dengan Kediri,
Kota tua yang telah menjadi ibu juga sekaligus bapak asuhku.
Hingga aku berumur saat ini.
Dan haruslah berpisah demi membesarkan HMI dan nusantaraku
Terima kasihku padamu di penghujung 2010
Dan semoga 2011 menjadi udara segar dan cahya sinar terang untuk masa depanku.


Ahlan El-faz 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar