Minggu, 30 Oktober 2016

Pidato Politik Agus Harimurti Yudhoyono

IDATO POLITIK
AGUS HARIMURTI YUDHOYONO
PADA AWAL KAMPANYE PILGUB DKI JAKARTA 2017

JAKARTA, 30 OKTOBER 2016


Bismilahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh           
Salam sejahtera untuk kita semua
Om swastiastu
Namo buddhaya.

Bapak Ibu, saudara-saudara, warga Jakarta yang saya cintai dan saya muliakan;

Pada hari Jumat pagi, sepuluh hari yang lalu, Saya mengunjungi kawasan Luar Batang di kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Dulu, tempat ini adalah salah satu titik perlawanan terhadap penjajah Belanda. Kini, sebagian masyarakat menempatkan Luar Batang sebagai salah satu titik perlawanan terhadap ketidakadilan dan kesenjangan sosial.

Ketika saya turun ke lapangan, berjalan menuju Masjid Luar Batang untuk menunaikan Shalat Jumat, dan melintasi pemukiman padat penduduk, tiba-tiba, seorang ibu separuh baya meraih, lalu menggenggam tangan saya erat-erat.

Ibu ini menatap saya lekat-lekat. Sambil agak bergetar suaranya, dia mengatakan “Saya tidak menyangka, ada calon gubernur yang datang kesini. Tolong kami pak, Kami Butuh keadilan. Jangan lupakan kami.”

Ibu ini adalah bagian dari warga setempat yang cemas pemukimannya akan digusur dengan alasan penataan lingkungan.

Malam harinya, tatapan dan amanat ibu ini terus bergetar dalam ingatan saya. Lantas Saya duduk tafakur. Memori ke detik-detik peristiwa pengambilan keputusan untuk ikut dalam Pilkada DKI ini hadir kembali. Tanggal 22 September 2016, usai Shalat Istikharah saya berdialog dengan Tuhan Yang Maha Besar; “Ya Allah, apakah ini sebuah godaan akan kekuasaan ataukah sebuah panggilan tugas yang suci?”

Sebuah kalimat Robert Frost yang muncul sebagai screen saver di layar laptop saya usai istikarah adalah: Two roads diverged in a wood, and I took the one less travelled by, and that has made all the difference... memandu saya untuk meyakini bahwa ini adalah sebuah petunjuk dari Tuhan. Mengambil jalan yang lebih jarang dilalui, dimana hampir sulit ditemukan seorang Mayor dengan masa dinas 16 tahun, keluar dari zona nyaman dengan mengakhiri ikatan dinas di TNI dan ikut dalam pemilihan Gubernur, menjadi sebuah keputusan besar dan tidak mudah dalam perjalanan hidup saya.

Pertemuan dengan Ibu warga Luar Batang sebagaimana yang saya ceritakan tadi memperteguh keyakinan diri dengan keputusan yang telah saya ambil. Bismillahirrahmanirrahiim, keputusan saya untuk mengakhiri ikatan dinas di TNI dan maju sebagai Calon Gubernur DKI, saya yakini sebagai sebuah panggilan tugas suci untuk membela hak-hak warga yang tertindas dan diperlakukan tidak adil seperti yang dialami warga Luar Batang, serta untuk pembangunan kemashlahatan seluruh umat yang lebih besar, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar golongan.

Benar bahwa Jakarta harus terus berkembang, tetapi pada saat yang sama kita wajib memastikan agar warganya bisa hidup aman, adil, sejahtera dan makmur. Tidak boleh lagi ada warga Jakarta yang takut terhadap pemerintahnya sendiri atau khawatir diperlakukan tidak adil. Pembangunan Jakarta haruslah untuk Rakyat, bukan untuk segelintir golongan.

Untuk itu, saya hadir disini untuk mengawali kerja lapangan, memenangkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta, agar kelak tidak ada lagi warga Jakarta yang termajinalkan meski pembangunan fisik dan infrastruktur dilakukan. Saya akan gunakan semua ilmu dan pengalaman, penugasan, serta pendidikan bahkan network internasional saya, untuk membangun Jakarta yang berkelas dunia.

Saya hadir disini, sekali lagi, untuk memimpin Perubahan itu ke arah yang lebih baik dan untuk menjawab Panggilan Tugas yang telah dipercayakan oleh Allah SWT, masyarakat Jakarta melalui perwakilannya dan hadirin sekalian.

Karenanya, saya tanyakan kepada Bapak Ibu dan saudara-saudara yang berada di depan saya; “Apakah Bapak Ibu dan Saudara semua menginginkan perubahan itu?” ..



“Selanjutnya, jika benar Bapak Ibu dan Saudara semua menginginkan perubahan itu, Apakah Bapak Ibu dan Saudara menginginkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang memimpin perubahan itu?”


Alhamdulillah, Alhamdulillah... hari ini kita bersatu dalam do'a, harapan dan cita-cita, untuk menyongsong hari esok yang lebih baik...

Ya, kita hadir di sini, karena kita ingin bersama-sama melakukan perubahan ~ perubahan menuju Jakarta yang lebih baik.

Mengapa kita sungguh ingin melakukan perubahan untuk Jakarta?

Ya, karena di samping banyak kemajuan & hal-hal yang sudah dicapai, tetapi, tidak sedikit keadaan dan hal-hal yang belum baik, tidak sedikit pula masalah yang tidak diselesaikan sebagaimana mestinya.

Bahkan, saya melihat banyak "Bom Waktu", yang kalau dibiarkan akan berbahaya ~ berbahaya bagi kehidupan masyarakat Jakarta  yang kita cintai bersama ini.

Oleh karena itu, keadaan yang belum baik itu, masalah yang bisa membikin Jakarta makin buruk itu,  bahkan "bom-Bom Waktu itu" , tidak boleh kita biarkan, dan harus kita atasi, & carikan jalan keluarnya.


Saudara-saudara,

Sebagai warga Jakarta, pasti kita punya mimpi & cita-cita. Pasti kita punya harapan, agar Jakarta di masa depan menjadi lebih baik.

Benar, saya & Ibu Sylvi juga punya harapan & cita-cita, dan tentunya juga kebanggaan sebagai warga Jakarta.

Kita bangga, karena Jakarta adalah Kota Proklamasi, karenanya,  di masa depan Jakarta harus kaya dengan monumen dan museum sejarah bertaraf internasional, agar anak cucu kita dan juga dunia, tahu kepahlawanan dan perjuangan besar bangsa Indonesia di masa silam.

Kita juga bangga, tinggal di kota Metropolitan  yang dengan daerah penyangga penduduknya berjumlah 14 juta, dengan berbagai dinamika dan peluang untuk kemajuan.

Kitapun tahu, Jakarta juga merupakan wajah atau etalase Indonesia. Karenanya, di masa depan Jakarta harus lebih baik ~ segalanya. Termasuk lebih bersih, lebih indah dan lebih hijau, supaya kita tidak malu sebagai bangsa Indonesia.

Tetapi, saudara-saudara ... Jakarta tentu bukan hanya itu ...

Jakarta juga sebuah kota dunia (Global City), yg di abad 21 ini  sebagaimana banyak kota besar di dunia haruslah menjadi sebuah kota Pintar, Kreatif dan Ramah Lingkungan

Ya, harus menjadi "Smart, Creative and Green City".

Kalau penduduk Jakarta mau bekerja keras, dan dipimpin oleh  pemimpin yg visioner, Jakarta yg maju, modern dan ramah lingkungan itu Insya Allah akan bisa kita wujudkan.

Kita harus memastikan Jakarta masa depan adalah Jakarta yang kuat ekonominya, yang maju infrastrukturnya, yang menghormati nilai-nilai demokrasinya, yang melindungi serta memajukan hak-hak asasi manusianya, serta yang mampu menjaga identitas, seni  budaya dan akar tradisinya.

Tetapi  ingat ... Jakarta adalah milik semua, milik rakyat, sehingga harus diberlakukan sebagai sebuah "ruang kehidupan".

Dalam perspektif sistem, Jakarta adalah "Sistem Ruang Kehidupan".

Di kota ini semua punya hak untuk hidup secara layak, tenteram dan bermartabat. Di kota ini, penghuninya juga harus merasa bahagia sehingga kemajuan Jakarta tidaklah boleh meninggalkan luka dan rasa kalah bagi sebagian penghuninya.

Itulah sebabnya saya & Ibu Sylvi memiliki motto besar ...

"Jakarta untuk rakyat"
"Jakarta untuk kita semua"

Sehingga,  janganlah yang menikmati & hidup bahagia hanya  golongan tertentu .

Janganlah pula, hanya mereka-mereka yg kuat yg menentukan hukum & memaksakan kehendaknya. Mereka yang lemahpun harus didengar  serta dihormati hak & martabatnya. Mereka berhak hidup layak & tenteram di kota ini, dan janganlah dengan sengaja mereka dipinggirkan bahkan dilempar dari ruang  kehidupan yang besar ini.

Jakarta masa depan, harus anti terhadap semua bentuk penindasan dan kekerasan.

Jakarta harus menjadi kota yang berciri keadilan, kebebasan dan kesetaraan.

Jakarta harus menjadi kota yang penuh toleransi dan harmoni. Semua yang tinggal, bekerja dan berekreasi di kota ini harus merasa aman dan tenteram. Apapun agama, etnis, suku dan asal daerahnya. Siapapun dia ... Yang kaya atau yang miskin, yang berpangkat ataupun yang tidak.

Jakarta juga harus memancarkan semangat dan keberanian hidup kaum muda di dalamnya

Alangkah bersyukur dan bangganya Indonesia jika di masa depan Jakarta menjadi kota yang bersih dan tertib. Menjadi kota yang maju secara financial serta menjadi kota yang romantis dan penuh nostalgia.

Saudara-saudara, warga Jakarta yang saya cintai,

Kita harus tahu, dewasa ini wajah Jakarta seperti apa? Permasalahan dan tantangan yang kita hadapi juga seperti apa.

Marilah kita potret wajah Jakarta saat ini.

Ekonomi Jakarta, 2 tahun terakhir ini mengalami penurunan. Pertumbuhan melambat, kemiskinan meningkat, daya beli rakyat menurun dan pengangguranpun juga meningkat. Pasar dan tempat-tempat pembelanjaan menjadi makin sepi.  Kalaulah masyarakat datang, tetapi yang benar-benar berbelanja jauh lebih sedikit. Akibatnya, kehidupan rakyat, utamanya golongan miskin dan kurang mampu menjadi sulit.

Dan karena mendapatkan lapangan kerja & penghasilan juga sulit, saudara-saudara kita yg tak beruntung itu banyak yang mulai putus asa & kehilangan harapan.

Sementara itu, kesejahteraan rakyat Jakarta, utamanya pendidikan dan kesehatan masih menghadapi tantangan.

Benar, 10 tahun terakhir ini, baik pemerintah pusat maupun pemerintah Jakarta, telah bekerja keras utk meningkatkan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Namun, di sana sini ~ terutama bagi keluarga tidak mampu masih tetap saja mengalami kesulitan dalam hidupnya.

Kasus kekurangan gizi & nutrisi, utamanya anak balita, juga masih dialami banyak keluarga. Kondisi ini tentu sangat mengganggu perkembangan anak untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat, cerdas dan berkualitas.

Jakarta juga menghadapi permasalahan sosial yang serius. Kerasnya kehidupan, kemiskinan di masyarakat bawah perkotaan, migrasi dari luar Jakarta yang terus berlangsung, serta ketimpangan yang lebar antara yang kaya dengan yang miskin membikin hawa sosial Jakarta panas yang setiap saat bisa menjadi benturan sosial.

Keamanan di Jakarta juga tergolong buruk...

Dari 50 kota di dunia, Jakarta dinilai sebagai kota yang paling tidak aman. Jakarta bukan hanya dihantui oleh kejahatan jalanan, kekerasan horizontal, serta kejahatan narkoba, tetapi juga, masih rawan terhadap aksi-aksi terorisme.

Di sisi lain, masyarakat Jakarta juga sering merasakan betapa hukum dan keadilan belum tegak benar.

Kepada masyarakat sering dipertontonkan penegakan hukum yang tebang pilih. Tajam ke bawah ~ tumpul ke atas. Banyak juga yang bertanya, siapa yang paling kuat atau paling kuasa di negeri ini. Siapa yang menjadi panglima, hukum atau politik?

Perasaan tidak adil seperti inilah, ditambah dengan ketimpangan sosial-ekonomi yang menganga membuat rakyat kecil merasa kalah, tersisih ... dipinggirkan dan ditinggalkan.

Kita menyaksikan, pemerintahan dan birokrasi Jakarta juga sering menjadi sorotan ...

Rakyat Jakarta ingin pemimpin dan pemerintah daerahnya transparan, adil dan bertanggung jawab. Rakyat bertanya apakah pemimpinnya amanah? Apakah pemimpinnya taat hukum dan undang-undang? Apakah negara dan rakyat tidak dirugikan? Bagaimana keuangan dikelola dan dari mana uang itu berasal?.

Dan ketika terjadi gesekan atau aksi-aksi paksa terhadap warga ~ seperti penggusuran, masyarakat juga bertanya  kepada siapa pemimpin & pemerintahan di Jakarta berpihak?

Wajah, permasalahan dan tantangan Jakarta seperti itu juga nampak dan saya rasakan ketika sebulan ini saya bertemu dengan rakyat dari berbagai kalangan, di berbagai sudut kota Jakarta.

Memang harus kita akui bahwa sejak 71 tahun kemerdekaan Indonesia, Jakartapun semakin maju dan berkembang.

Itu semua merupakan jerih payah dari para pemimpin & generasi terdahulu. Baik pada tingkat nasional, mulai dari Presiden Soekarno hingga Presiden-Presiden berikutnya. Maupun pada tingkat Jakarta, termasuk Bang Ali Sadikin dan Gubernur-Gubernur yg lain. Kita harus berterima kasih kepada beliau semua.

Namun, kita harus jujur ~ masih banyak permasalahan serius yg harus diatasi serta masih banyak pula kekurangan dan ketertinggalan  yg harus kita kejar & penuhi 5-10 tahun mendatang.

Saudara-saudara,
Tadi, sudah saya jelaskan keadaan Jakarta dewasa ini termasuk tantangan & permasalahannya.

Pertanyaannya sekarang ... Jakarta yang kita inginkan seperti apa?

Saya dan Ibu Sylvi berpendapat, Jakarta yang ingin kita wujudkan adalah .... Jakarta yang makin maju, makin aman, makin adil, makin bermartabat dan makin sejahtera.

Kita ingin, 15 tahun mendatang Jakarta menjadi kota Metropolitan yang maju & modern tetapi tetap memiliki jati diri dan berakar pada nilai budayanya. Kita ingin, 5 tahun mendatang sebagian besar permasalahan mendasar dapat diatasi atau paling tidak kondisinya jauh lebih baik.

Tetapi kita menyadari, Jakarta idaman seperti itu tak akan datang dari langit, juga bukan pekerjaan yang mudah. Tak cukup pula dengan kata-kata atau janji-janji kosong belaka. Banyak syaratnya dan banyak pula yang harus kita kerjakan.

Tetapi ... Ada satu hal yang penting.

Kita bisa mengubah Jakarta ke arah yang jauh lebih baik jika Gubernur mendatang memiliki & menjalankan 3 hal.

Pertama, Gubernur Jakarta memiliki Visi, Misi dan Kebijakan yang tepat dan tajam.

Kedua, Gubernur mendatang bisa mengubah paradigma pembangunan Jakarta yang berlaku saat ini, menjadi paradigma Jakarta sebagai ruang kehidupan yang bermartabat, dimana pembangunan dilaksanakan secara adil, berimbang dan inklusif.

Dan, ketiga, Gubernur mendatang diharapkan menjalankan model kepemimpinan yang baru. Kepemimpinan yang tegas, berenergi tinggi, mau bekerja keras, adil dan mengayomi. Juga kepemimpinan yang melibatkan dan memberdayakan para pemimpin bawahannya utamanya para walikota yang juga memiliki peran yang penting.

Jika rakyat memberikan mandat kepada saya, sebagai Gubernur saya akan menjalankan 3 hal tersebut.

Saudara-saudara, warga Jakarta yang saya cintai.

Setelah ke 3 hal tersebut dimiliki dan dijalankan, mesti ditetapkan program aksi yang tepat dan terarah, dan kemudian dijalankan dengan sungguh-sungguh sampai hasilnya nyata dan dapat dirasakan rakyat.

Di antara program aksi tersebut ada 10 Program Unggulan yg akan saya jalankan jika Allah SWT menakdirkan & jika rakyat memberikan mandatnya kepada saya & Ibu Sylvi  untuk memimpin Jakarta 5 tahun mendatang.
-----------------------------------

10 Program Unggulan itu adalah .....

Program 1 adalah Bantuan Langsung kepada Golongan Miskin dan Kurang  Mampu.

Program ini meliputi :
=​​ Bantuan langsung utk tingkatkan daya beli rakyat.
=​​ Bantuan langsung utk balita & lansia.
=​​ Penguatan jaring pengaman sosial yang lain.

Jika program ini dijalankan secara serius, kemiskinan akan jauh menurun dari 3,75 % saat ini menjadi 2,75 % 5 tahun yang akan datang. Ketimpangan juga akan menurun dari index gini 0,41 menjadi 0,35. Besaran anggaran selama 5 tahun kita tambahkan (atau on top dari anggaran yang ada) hingga Rp. 15 Triliun.

Program 2 adalah pengurangan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja.

Program ini meliputi :
=​​ Pelatihan kerja & kewirausahaan.
=​​ Bantuan dana bergulir.
=​​ Pengembangan koperasi & UMKM.
=​​ Pengembangan ekonomi berbasis komunitas.

Jika program ini dijalankan secara intensif, pengangguran akan jauh menurun, dari 5,7 % saat ini menjadi 3,7 % dalam 5 tahun yang akan datang. Besaran anggaran tambahan untuk 5 tahun hingga Rp. 10 Triliun.

Program 3 adalah  Peningkatan Pendidikan dan Kesejahteraan Guru.

Program ini meliputi
=​​ Peningkatan besaran KJP (Kartu Jakarta Pintar).
Jika ada berita dan desas-desus kalau Agus dan Sylvi jadi Gubernur dan Wakil Gubernur, KJP dihilangkan, itu tidak benar. Itu uang negara, itu hak rakyat. Justru insya Allah akan kita tingkatkan.
=​​ Peningkatan beasiswa miskin.
=​​ Peningkatan beasiswa prestasi.
=​​ Bantuan pendidikan sekolah negeri, swasta serta Madrasah & agama lainnya, termasuk peningkatan kesejahteraan guru-gurunya.
=​​ Mendirikan SMA Unggulan (Boarding School) gratis untuk siswa keluarga miskin.

Program 4 adalah  Peningkatan Kesehatan.

Program ini meliputi
=​​ Peningkatan besaran KJS (Kartu Jakarta Sehat)
=​​ Pembebasan iuran BPJS layanan kategori kelas 3
=​​ Penambahan Puskesmas & Posyandu, termasuk fasilitas rawat inap di Puskesmas
=​​ Penambahan mobil ambulans dan pengadaan motor-​​motor ambulans agar bisa menembus kemacetan dan memasuki gang-gang yang sempit

Program 5 adalah Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Stabilisasi Harga

Program ini meliputi
=​​ Investasi, termasuk utk pangan, energi dan air bersih
=​​ Pembelanjaan pemerintah Jakarta harus signifikan, karenanya penyerapan anggaran Jakarta yang sangat rendah harus diperbaiki
=​​ Menjaga daya beli rakyat
=​​ Stabilisasi harga, termasuk operasi pasar jika diperlukan

Sasaran pertumbuhan ekonomi  rata-rata 5 tahun ke depan 6,7 %

Program 6 adalah Peningkatan Pembangunan Infrastruktur dan Perumahan

Program ini meliputi
=​​ Percepatan dan penambahan infrastruktur jalan
=​​ Peningkatan prasarana perumahan rakyat
=​​ Peningkatan prasarana air bersih

Program 7 adalah Menjadikan Jakarta Sebagai Kota Pintar, Kreatif dan Ramah Lingkungan ("Smart, Creative and Green City")

Program ini meliputi
=​​Penambahan transportasi publik dan manajemen lalu lintas untuk kurangi kemacetan (sejumlah hal)
=​​Pelayanan publik yang cepat, berkualitas dan murah
=​​Aplikasi ICT utk pemerintahan, jasa, bisnis dan pendidikan
=​​Pengembangan industri kreatif dgn daya inovasi yg tinggi
=​​Tata ruang yang sehat, ramah lingkungan, ramah rakyat dan ramah pedagang kali lima ~ untuk PKL kuncinya adalah ditata dan diberdayakan, bukan disingkirkan dan dihilangkan
=​​Pengelolaan sampah dan konversi ke energi listrik
=​​Agar Jakarta makin ramah lingkungan, diperbanyak penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan
=​​Perkuatan dan pemberdayaan pasukan orange & peningkatan kesejahteraannya
=  Peningkatan efektifitas upaya mengatasi banjir
=​​Pembangunan ruang terbuka hijau dan prasarana olah raga & rekreasi (stadion sepak bola)
=​​Pengembangan wisata kota, zona PKL dan kesenian, kerajinan & kuliner betawi (termasuk batik)
=​​Penghijauan & penanaman hingga 5 juta pohon ~ ​​dimasa depan Jakarta tidak boleh kalah dengan kota  kota lain di dunia dalam keindahan bunga-bunga dan pohon-pohonnya yang hijau.

Program 8 adalah Peningkatan Keamanan Kota dan Kerukunan Warga

Program ini meliputi
=​​Pemeliharaan keamanan lingkungan, program Neighborhood Watch dan Pemberdayaan Kelurahan, RW dan RT
=​​Apapun sistem yang dipilih untuk pengadaan KTP, Ketua RT dan RW wajib mengetahui siapa saja yang tinggal di wilayahnya (narkoba dan terorisme)
=​​Pemeliharaan toleransi dan kerukunan masyarakat, serta peningkatan  sensitifitas terhadap isu SARA ~ di masa depan kasus sara seperti Al-Maidah 51 yang melukai hati umat Islam harus dapat dicegah

Program 9 adalah Penegakan Hukum dan Keadilan Bagi Semua "Justice For All"

Program ini meliputi
=​​Pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih
=​​Pemberantasan kriminalitas kota (patroli keamanan)
=​​Pemberantasan narkoba

Program 10 adalah Peningkatan Kualitas Pemerintahan dan Birokrasi

Program ini meliputi
=​​Pembangunan good governance dan birokrasi yang responsif
=​​Pencegahan penyalahgunaan makna diskresi oleh pemimpin
=​​Penjagaan hubungan yang sehat dan produktif antara Gubernur dan DPRD
=​​Peningkatan gaji dan kesejahteraan jajaran pemerintahan secara adil, rasional dan sesuai kemampuan anggaran yang tersedia
=​​Pengurangan dana operasional Gubernur hingga 30 % dari alokasi saat ini, karena saya nilai angkanya terlalu besar

Besaran anggaran untuk mendanai 10 Program Unggulan ini dihitung sesuai prospek dan proyeksi ekonomi Jakarta 5 tahun ke depan. Tentu dengan asumsi tidak ada krisis ekonomi yang terjadi, serta tidak ada perubahan drastis dari alokasi anggaran yang diberikan pemerintah pusat kepada Jakarta.

Saya tahu bahwa setiap RAPBD harus mendapat persetujuan DPRD, oleh karena itu saya akan berjuang sekuat tenaga  agar DPRD Jakarta memberikan dukungan terhadap 10 Program Unggulan ini. Saya yakin, untuk rakyat dan Jakarta yang lebih baik, pihak Eksekutif dan Legislatif memiliki komitmen yang sama.
------------------------------------------------

Saudara-saudara,

Tuhan tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, melainkan kaum itu sendiri yang  mengubahnya

Allah SWT tak akan mengubah nasib & masa depan Jakarta, kecuali kita semua mau berikhtiar & bekerja keras, seraya memohon pertolongan Allah, untuk bersama-sama mengubah nasib & masa depan Jakarta yang kita cintai

Karenanya, ke depan .... 5 tahun mendatang, mari kita bersatu & bekerja keras untuk membangun & mewujudkan  Jakarta seperti itu

Saya amat sadar & paham ~ peran pemimpin  (Gubernur & Wakil Gubernur) amat penting  dalam mewujudkan Jakarta yg lebih baik

Seorang pemimpin haruslah ....

Punya konsep & solusi ~ bagaimana cara memajukan Jakarta & bagaimana cara mengatasi masalah yang ada

Seorang pemimpin juga harus adil ~ bukan hanya memikirkan satu golongan saja, tetapi untuk semua ~ dengan lebih peduli & berpihak kepada mereka yang miskin & terpinggirkan

Sifat adil bagi pemimpin Jakarta juga harus tercermin dalam semangat dan kepekaannya untuk menghormati semua golongan dan semua etnis, serta menaungi dan mengayomi semua umat beragama

Seorang pemimpin juga harus taat terhadap undang-undang & peraturan ~ bukan main terjang & langgar,  karena akan merusak sistem yang ada,  apalagi jika disertai dengan penyimpangan yang nyata-nyata merugikan negara

Seorang pemimpin juga harus dekat dengan rakyatnya, mencegah ucapan dan perilaku yang kasar ~ yang bisa melukai hati rakyat yg juga berhak untuk tinggal & hidup di kota ini dengan tenteram

Seorang pemimpin memang harus tegas, bertindak cepat dan mau bekerja keras ~ tetapi, tegas tidak berarti kasar dan beringas, bertindak cepat tidak berarti harus melanggar undang-undang & aturan.

Saudara-saudara,
Terhitung sejak mengikuti akademi militer saya pribadi pernah bertugas di dunia militer selama 20 tahun, karena itu saya sangat mengerti apa artinya tegas

Hari ini,  melalui mimbar ini saya sampaikan jika saya ditakdirkan oleh Allah  menjadi pemimpin Jakarta ...

Saya akan tegas & keras terhadap segala bentuk kejahatan.
Saya akan tegas untuk menegakkan aturan yang berlaku di Jakarta
Saya akan tegas untuk menolak sesuatu yang tidak adil & sangat merugikan rakyat
Saya akan tegas untuk memberantas berbagai penyimpangan, apalagi yang sangat merugikan negara

Sementara itu, saya tidak suka dengan pertentangan kelas.  Saya juga bukan demagog yang suka menghasut yang miskin untuk melawan yang kaya.

Saya juga tidak anti konglomerat dan para pengusaha kaya ...mengapa?

Ya, karena kita ingin di Jakarta ini investasi tumbuh dan bisnis bergerak. Kalau dunia usaha bangkit & tumbuh baik,  lapangan pekerjaan bagi rakyat akan tersedia lebih banyak. Penerimaan pajak juga akan meningkat

Dengan penerimaan negara & daerah yang meningkat kita bisa membangun infrastruktur, mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan & kesehatan dan lain-lain

Nah, disini peran dunia bisnis amat besar. Kita memerlukan dunia usaha. Yang penting para pengusaha jangan melanggar undang-undang &  aturan. Tak perlu harus melakukan suap-menyuap. Bisnisnya jangan merusak lingkungan, dan jangan korbankan rakyat demi keuntungan yang melebihi kepatutannya

Memang saya berempati kepada kaum miskin. Secara moral pemimpin manapun harus begitu. Kita tingkatkan pendidikan & kesehatan bagi yang miskin serta bekal & bantuan yang lain,   agar mereka bisa mengurangi sendiri kemiskinannya

Sungguh tidak baik saudara-saudara, jika di tengah gemerlapannya kota Jakarta serta kehidupan yang mewah bagi sebagian kalangan, ketimpangan di Jakarta makin menjadi-jadi. Kita tidak boleh membiarkannya. Pemimpin yang melakukan pembiaran seperti ini bisa dikategorikan sebagai melakukan  kejahatan terhadap kemanusiaan.

Namun, jangan salah mengerti ...tidak berarti yang tak masuk golongan miskin tidak mendapatkan perhatian. Tidak ! Semua harus dimajukan  dan disejahterakan.
Saya juga tahu kelompok menengah (middle class) yang jumlahnya amat banyak di Jakarta ini, perlu juga diberikan peluang untuk lebih maju lagi.

Tidakkah hakikatnya pembangunan itu untuk semua? "Development For All"

Upaya di masa depan untuk memberikan pelayan publik yang mudah, murah dan cepat, untuk mempermudah dan mempercepat perijinan, termasuk perijinan bisnis dan investasi, untuk mengurangi kemacetan serta mengurangi polusi udara di Jakarta misalnya, semua ditujukan untuk kepentingan semua warga Jakarta.

Saya amat sadar .... Tantangan yang dihadapi Gubernur Jakarta tidak ringan. Tetapi, dengan niat, semangat dan tekad yang kuat... Dengan cita-cita untuk membuat Jakarta lebih maju ... Untuk membuat Jakarta benar-benar untuk rakyat
Insya Allah, Jakarta yang lebih baik dapat kita wujudkan.  " a better Jakarta is possible"

Akhirnya, akhirnya ......

Dengan memohon ridho Allah SWT, serta dgn memohon  doa restu & dukungan masyarakat Jakarta .. Kami ~ Agus Harimurti Yudhoyono & Sylviana Murni SIAP untuk mengemban tugas yang mulia ini ke depan.

Meskipun saya tahu tugas itu tidak ringan, jika saudara-saudara kami warga Jakarta memberikan kepercayaan dan mandat kepada kami berdua, kami SIAP untuk mewujudkan Jakarta yang Insya Allah menjadi lebih baik 5 tahun mendatang.

Sebelum mengakhiri pidato politik ini, ijinkan saya bertanya kepada hadirin sekalian.
- Apakah kita semua ingin Jakarta lebih maju?
- Apakah kita semua ingin Jakarta lebih aman?
- Apakah kita semua ingin Jakarta lebih adil?
- Apakah kita semua ingin Jakarta lebih bermartabat?
- Apakah kita semua ingin Jakarta lebih sejahtera?
Kalau kita menginginkan semua itu, maka jawabannya hanya SATU.

YA, HANYA SATU.

Mari kita berSATU dalam hati, berSATU dalam pikiran, berSATU dalam langkah dan berSATU dalam perjuangan.

"ONE FOR ALL,  ALL FOR ONE"
"SATU UNTUK JAKARTA
JAKARTA UNTUK RAKYAT"

Sekian dan terima kasih. Mari kita berjuang bersama-sama. Tuhan bersama kita.

Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu ala'ikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar