Selasa, 26 Februari 2013

HMI CABANG KEDIRI; SEBUAH CERMIN EVALUASI DAN PROYEKSI PERKADERAN HMI KE DEPAN


HMI CABANG KEDIRI;
SEBUAH CERMIN EVALUASI DAN PROYEKSI PERKADERAN HMI KE DEPAN

HMI Cabang kediri adalah salah satu cabang HMI tertua di Jawa Timur, yaitu diantara HMI Cabang Malang, Cabang Jember dan Cabang Madiun(telah tiada) Juga Cabang Surabaya begitu ungkap Pak KS. Haryanto (salah satu alumni generasi ke 2 HMI Cabang Kediri), 50 Tahun lebih cabang ini berdiri, hingga kini walaupun tumbuh tenggelam HMI cabang Kediri masih tetap eksis menjalankan proses kaderisasi dan proses regenerasi kepemimpinan, 50 tahun bukanlah usia yang muda lagi, usia yang sudah matang seharusnya, kematangan berpikir dari para kader-kader yang telah dicetaknya yang kini telah malang melintang di masyarakat luas.
HMI Cabang Kediri harus secepatnya berbenah diri dan tidak terlalu larut dalam ketidak pastian rutinitas kader-kader HMI selama ini. Kita Sebagai kader-kader HMI Cabang Kediri harus secepatnya menghembuskan angin segar dengan penuh visioner, menerobos belenggu-belenggu kebekuan dan kejumudan paradigma berfikir kader-kader HMI hari ini. Pragmatisme, hedonisme, dan cara berpikir instan harus cepat-cepat disingkirkan dari kader-kader HMI Cabang Kediri.
Dalam catatan ini, Saya mencoba feedback tentang pengalaman pada beberapa periode kepengurusan HMI Cabang Kediri, mulai dari kepengurusannya sdr. A. Fauzi, dimana secara dinamika intelektualitas dan dinamika organisasi di eksternal begitu kentara, masuknya sdr. A. Fauzi menjadi team perumus NDP dimataram yang kemudian disyahkan pada kongres di Makassar adalah sebagai wujud dinamika yang ada pada waktu itu. Kemudian pada masa periode sdr. M. Badrus zaman, dinamika internal ditata ulang karena pada masa sebelumnya mengalami beberapa kendala yang lumayan signifikan, perkaderan mulai di efektifkan dengan dibentuknya BPL, juga didirikannya LAPMI dan majalah AN-NATIQ yang pada waktu itu PIMRED- nya sdr. Ahlan EL-FAZ. Pada periode sdr Musta’id, dinamika internal mengalami chaos, ada dualisme kepemimpinan antara kepemimpinan sdr Musta’id dan sdr. Syaifudin zuhri, namun training-training baik formal maupun informal tetap berjalan yang diback up oleh BPL HMI Cabang Kediri yang pada waktu itu masih dipimpin oleh sdr. Ahlan EL-FAZ. Dan pada periode sdr. M. Magfuri, ada beberapa catatan antara lain, terkait permasalahan sekertariat yang terus berlarut-larut hingga belum ada solusinya, perombakan struktur kepengurusan yang tidak dilanjutkan dikarenakan ada perpecahan di tingkatan PBHMI.  Pada periode ini juga perkaderan berjalan lancar, training-training bisa berjalan baik ditataran cabang maupun komisariat.
Dalam kurun beberapa periode ini dalam pengamatan penulis, ada beberapa catatan hitam yang telah menjadi suatu tata nilai/tradisi yang hampir menenggelamkan proses kader-kader HMI dalam kancah Perkaderan HMI secara nasional, antara lain:
1.       Lemahnya bassic sistem kaderisasi yang ditanam oleh para kader-kader pendahulu.
2.       Lemahnya jaringan komunikasi antar kader-kader HMI Cabang Kediri dan para alumninya baik ditingkatan lokal, regional, hingga nasional.
3.       Belum adanya visi kaderisasi untuk HMI cabang kediri yang bersifat jangka panjang.
4.       Lemahnya pembangunan bassic intelektualisme dan profesionalisme pada kader-kader HMI Cabang Kediri selama ini.
5.       Kader-kader HMI Cabang Kediri dan alumninya sebagian besar berfikirnya pada wilayah lokal, sehingga menjadi penghambat untuk melahirkan kader-kader HMI yang memiliki jiwa kepemimpinan secara  nasional.
6.       Lemahnya trust (kepercayaan) dari publik pada Institusi HMI Cabang Kediri yang ditimbulkan dari kurangnya peran serta para kader HMI dalam memberikan pengaruhnya pada pembuatan kebijakan daerah yang dalam rangka untuk kesejahteraan masyarakat luas.
7.       Lemahnya sistem manajemen keuangan HMI Cabang Kediri, belum memiliki foundrishing yang tetap dan usaha mandiri untuk keberlangsungan nafas dan gerak organisasi.
8.       Masih ter-abaikan-nya beberapa komisariat, sehingga mengalami stagnasi perkaderan pada komisariat yang lagi mengalami masalah internal.
9.       Kurangnya perhatian pada perkembangan politik dunia kampus, sehingga belum bisa mewarnai dunia kampus secara makasimal.
Moment konfercab sudah seharusnya menjadi suatu moment evaluasi program jangka pendek juga jangka panjang, HMI sebagai organisasi perkaderan maka program disini adalah program kaderisasi yang telah dilakukan oleh satu kepengurusan dalam suatu kepemimpinan dan program-program yang akan dilakukan oleh suatu periode kepengurusan berikutnya. Dan yang harus dievaluasi juga program jangka panjang HMI Cabang Kediri selama ini, suatu visi jauh kedepan yang harus dilakukan oleh setiap kader HMI se-kediri dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridloi ALLOH SWT, dan pastinya harus di pimpin oleh kepemimpinan yang punya visi jauh kedepan, 20 hingga 50 tahun kedepan.
Oleh karena itu, dalam rangka KONFERCAB HMI CABANG KEDIRI KE XXIX, saya mencoba menyumbangkan beberapa gagasan untuk HMI CABANG KEDIRI kedepan, yaitu:
1.       Membangun bassic sistem perkaderan yang kokoh, menyiapkan SDM instruktur yang berkualitas dan memiliki integritas tinggi, menciptakan manajemen perkaderan yang rapi dan sistematis pada setiap jenjangnya.
2.       Membangun jejaring komunikasi yang kokoh antara kader-kader HMI dengan alumni HMI, baik secara formal maupun informal dalam batas sewajarnya. Sehingga tidak ada intervensi negatif didalmnya.
3.       Membangun visi perkaderan jangka pendek dan jangka panjang untuk kader-kader HMI Cabang Kediri 20-50 tahun kedepan.
4.       Menciptakan budaya intelektualisme dan profesionalitas dikalangan kader-kader HMI Cabang Kediri yang bernafaskan islam
5.       Me-revolusi mindsite kader-kader HMI yang hanya berfikir lokal menjadi berfikir nasional dan internasional, sehingga akan mampu menjadi pemimpin yang bertaraf nasional dan internasional.
6.       Membangun trust organisasi yang diawali dengan membangun character / mental para kader yang memiliki integritas tinggi.
7.       Menata kembali sistem keuangan HMI Cabang Kediri, sehingga organisasi ini mampu berjalan secara mandiri.
8.       Mengadakan konsolidasi internal pada komisariat-komisariat yang mengalami stagnasi perkaderannya, yang berakibat pada ketidak mampuanya untuk mengadakan regenerasi di komisariat.
9.       Menata ulang strategi untuk mewarnai kampus-kampus dilingkup HMI Cabang Kediri dan sekitarnya, dan terus mengadakan konsolidasi eksternal agar mampu memperbanyak peran untuk kader-kader HMI dikampus.
Itulah beberapa gagasan saya walau banyak kekurangan dalam catatan singkat ini, namun mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk perkaderan HMI CABANG KEDIRI tercinta, dan dalam tulisan ini saya mau berucap” selamat BERKONFERCAB KE XXIX, semoga mampu merumuskan visi jauh kedepan untuk HMI Cabang Kediri dan mampu memilih pemimpin yang amanah, dan memiliki integritas tinggi juga konsisten dalam perjuangan untuk mensyi’arkan agama islam”.
YAKIN USAHA SAMPAI,
JAKARTA, 03 APRIL 2012 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar