Si Penista dan Penis Kita
(Bukan Biasa)
Negeriku rakyatnya asik menggunjing
Dari persoalan si penista
Hingga libido ujung penis
Tak lagi waras
Zaman edan ora melu edan ora uman
Mulut tak lagi dijaga
Tulisan jari kita makin liar
Hajar teman injak lawan
Beringas umbar aib
Sedang penguasa asik makan siang
Sambil berimajinasi tentang makar
Sembari berbagi mahar
Dan tukar menukar ujar
Untk memuaskan libido yang bayar
Dan rakyat masih tetap lapar
Dan terus diajak bermimpi
Seperti dinegeri seribu satu malam
Hingga lebaran kuda datang
Tak sadar para naga melilit negeri ini
Memperkosa ibu pertiwi
Hingga lahir anak haram jaddah
Anak yang akan dijadikan penguasa negeri ini
Sedang kita terlena
Sudah puas dengan tontonan telanjang
Tarian tarian yang katanya modern
Suara suara merdu perempuan perempuan penghibur
Dan mabuk kepayang
Negeri yang cepet panik
Para Tokoh Agama keluarkan fatwa berbeda
Para penegak hukum bikin aturan pesanan
Sedang si penista tertawa disana
Sungguh, negeriku yang kaya raya
Rakyatnya yang ramah
Perempuannya yang cantik cantik
Hanya untuk memuaskan libido
Para mafia dan bandar
Dan aku bertanya, negeri ini milik siapa?
Telah kalian jual kemana?
Jangan tenggelamkan kami dlm luatan hutang
Dan jadi kuli di negeri sendiri
Ahlan El-faz, 26 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar