Kamis, 01 Desember 2016

Poin Poin Pemikiran Cak Nun Tentang Islam Pasca Kasus Ahok

Poin-Poin Pemikiran Cak Nun Tentang Islam pasca Kasus Ahok

1. Kepemimpinan Ummat Islam
Ummat Islam masih bingung/terpecah dalam memilih kepemimpinan antara model imamah atau model yang lain. Jika memilih imamah, kenapa tidak semua bersatu dan satu pemimpin? Maka, Cak Nun mengusulkan adanya Presidium yang berasal dari berbagai organisasi seperti NU, Muhammadiyah, FPI, LDII dan yang lain. Mereka bergabung membentuk satu Presidium yang dapat mewakili masing masing ormas Islam
2. Demo di Jakarta 212
Awalnya, berbagai ormas minta sholat di jalan raya. Tetapi sekarang pindah ke monas. Dalam kacamata polisi, jika keinginan sholat di jalan raya dibiarkan, maka akan menjadi contoh kelompok lain melakukan tindakan yang sama. Misalnya orang kebatinan melakukan upacara kebatinan di bundaran HI yang akan menimbulkan kemacetan dan atau masalah sosial yang lain.
3. Tingkat Akurasi yang Rendah
Masalahnya bukan sholat di jalan boleh atau tidak, Tapi menimbulkan kemudhorotan lain atau tidak. Mengambil rujukan ilmu dasar Maiyah bahwa ada segitiga baik, benar dan indah
4. Aksi Ummat Islam tidak bisa direm
Keinginan ummat slam yang demo adalah: penjarakan Ahok, turunkan Jokowi, kembalikan UUD ke UUD 1945 dst, yang tidak bisa ditawar.
5. Kelakuan orang Indonesia
Salah satu keburukan orang sekarang adalah bergembira melihat orang lain salah dan menikmati kesalahan orang tersebut. Jadi 'karepe Ahok digiring diarak nang penjara trus dijenguk bendino dan diejek bahkan diidoni' (maunya Ahok digiring, diarak ke penjara lantas dijenguk setiap hari dan diejek bahkan diludahi).
Pertanyaan
6. Tentang Gondelan klambine Kanjeng Nabi
Intinya adalah orang sekarang tidak ada yang 'dicintai' oleh Allah sehingga tidak ada pertolongan yang datang secara langsung. Jadi, kita sebaiknya berharap/ berpegang kepada pertolongan Rosulullah.
7. Tentang Berjuang ke Jakarta
Intinya tidak perlu ke Jakarta, cukup hanya beberapa orang kalau orang Islam Indonesia ke jkt semua (250 jt), maka Jakarta kebek (tidak akan sanggup menampung). Dalam kesempatan lain Cak Nun mengutarakan bahwa dalam peperangan, tidak semua pasukan harus berada di dalam barisan. Ada yang di luar barisan. Bahkan ada yang tersembunyi. Seperti Maiyah, Maiyah ini darah bagi perjuangan ini. Jadi pasti tidak akan nampak atau dikonangi media. Anda akan sia-sia kalau berharap perjuangan Maiyah (Cak Nun) akan diliput media.
8. Menjadikan kejadian ini pelajaran
Sebaiknya tolong dipelajari peristiwa seperti ini, yang merupakan trigger dari Tuhan kepada bangsa Indonesia, supaya dapat belajar. Karena kemukinan, ada kejadian yang lebih parah dari ini di masa depan
9. China benteng dan daratan
China Benteng adalah China yang nasionalis, para perantau yang iku berjuang dalam perjuangan sebuah Negara/daerah. Sedangkan China Daratan/china toko adalah China yg merupakan tangan panjang China di negaranya yang intinya dia akan mencari laba sebesar besarnya tanpa memikirkan kondisi sekitar yang dia tempati.
Dan sepertinya china mulai mengekspor para penduduknya untuk menjadi  China toko di berbagai macam Negara.
10. Wong Jowo Garek Separo, Chino-Londo Garek Sakjodo
Hal yang dikhawatirkan adalah orang jawa yang tinggal separuh badan. Apakah bagian tubuh atas saja, atau bagian tubuh bawah saja. Chino-Londo gari sakjodo artinya akan ada perjodohan atau saling melengkapi. Tidak harus perjodohan antar manusia. Tapi bisa antar pekerjaan, antar mahluk, penggembala dan gembalaannya dst.
(Disarikan dari Kultum Cak Nun di Masjid Al Hikmah Universitas Negeri Malang, 29 November 2016 bada dhuhur oleh Yudha Satya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar