Rabu, 03 Juni 2015

PEDOMAN PERKADERAN MODEL I S A

PEDOMAN PERKADERAN HMI MODEL I S A



POLA PERKADERAN
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

Bismillahirrahmanirrahim
ادعوا الا سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجدلهم بالتي هي احسن ....

”ajak(seru)lah manusia kepada jalan Allah (fi sabilillah) dengan hikmah dan mau’idhoh yang baik, dan berdialog(berdebat)lah dengan cara yang baik pula.  (QS. ..........
A. MUKADDIMAH
Sosok manusia (Insan,basyar, nas) adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya baik jasmani maupun ruhani. Nilai kesempurnaan ini teraktualisasikan dalam sifat-sifat yang dimilikinya. Sifat-sifat inilah yang akan dimanifestasikan melalui perilakunya (akhlaq) sehari-hari. Perilakunya tersebut hendaknya selalu diarahkan kepada nilai-nilai ilahiyah sebagai bukti atas rasa syukur seorang hamba kepada Tuhan. Kebersyukuran inilah yang kemudian diafirmasi dalam bentuk dan definisi ibadah. Tidaklah mengherankan kalau kemudian tugas utama yang dipikul oleh seorang manusia adalah mengagungkan Tuhannya melalui ibadah (QS......... ) dan untuk menjadi khalifah (wakil) Allah di muka bumi (Q. S. Al Baqarah: 30).
Tugas kekhalifahan dan ibadah ini hendaknya disadari betul oleh setiap manusia sebagai suatu tugas mulia yang akan mengantarkannya ke kesempurnaan sebenarnya. Kesempurnaan yang dimaksud adalah kesempurnaan ilahiyah. Untuk mencapai kesempurnaan itu maka diperlukan suatu proses panjang, terukur (terencana), sistematis, integral-holistik dan disadari oleh seluruh jiwa raga sebagai bentuk penghambaan diri (ibadah) kepada Allah SWT. Proses panjang tersebut disebut perkaderan. Perkaderan juga mesti dilakukan dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan dalam rangka peningkatan derajat kemanusiaan. Peningkatan derajat kemanusiaan tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan potensi jasmani dan rohaninya (akal budi) melalui tahapan-tahapan yang sistematis dan integral.
Bahwasannya umat Islam adalah umat yang tebaik yang bertanggung jawab dalam pembenahan tata kehidupan kemasyarakatan. Tugas untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada yang mungkar merupakan keniscayaan yang dilekatkan dalam setiap pribadi muslim. Namun penting bagi seorang muslim untuk mendasarkan segala perilaku kesehariannya dengan keimanan. Karena esensi dari keimanan bukan hanya penguatan pada ucapan dan keyakinan di hati saja. Akan tetapi harus juga tercermin dalam perilaku keseharian, baik dalam interaksi dengan masyarakat maupun dalam interaksi dengan alam sekitar. Al-Quran dalam ayat-ayatnya begitu tegas menyejajarkan orang beriman dengan orang yang beramal soleh. Hal itu membuktikan bahwasannya aktualisasi keimanan seseorang itu ada pada perilakunya.
Penting untuk disadari bahwa setiap proses perkaderan itu mesti dilandasi dengan keimanan agar setiap proses di dalamnya selalui diiringi dengan sikap sungguh-sungguh (jihad), penuh dengan kesabaran dan keikhlasan dan dalam rangka mengajak manusia (dakwah) kepada kebaikan dan kebenaran dengan cara pembinaan secara terus-menerus, sistematis dan kholistik dalam rangka mewujudkan muslim sempurna (insan kamil) yang sebagiannya tersurat dalam tujuan HMI dan begitu pula termuat dalam maksud dan tujuan perkaderan HMI.
Keyword : ibadah, kholifah di bumi, potensi akal budi,insan kamil, tujuan HMI, maksud dan tujuan perkaderan.

B. LANDASAN PERKADERAN
        Bahwasanya perkaderan (kaderisasi, pembinaan dalam term umum) mesti dilandasi oleh nilai. Nilai-nilai tersebut hendaknya dipahami dan dihayati betul sebagai landasan dan pegangan dalam bergerak dan berjuang agar dalam proses perkaderan tidak kehilangan arah dan tujuan. Sebagaimana dijelaskan di dalam landasan perkaderan HMI bahwa perkaderan tersebut harus dilandasi oleh nilai-nilai ketauhidan (ilahiyah,teologis),  landasan ideologis, konstitusi HMI, aspek kesejarahan (historis) HMI dilahirkan dan landasan sosial budaya di sekitarnya.
        Aspek teologis ini sangat penting sebagai basis nilai yang akan memotivasi kader dalam beraktivitas keseharian. Motivasi ini tentunya akan melahirkan keimanan (iman) yang kokoh dan ajeg yang tentunya didasari oleh core keilmuan (’ilmu) yang kuat dengan cara mengembangkan potensi jiwa dan raganya semaksimal mungkin.  Keimanan dan keilmuannya tersebut mesti ditransformasikan dalam perjuangan (jihad) dan mengajak manusia kepada kebenaran dengan jalan yang baik dan benar (dakwah bil haq)  dan saling menasehati dalam kebaikan (mauidhoh al hasanah). Perjuangan dan dakwah ini hendaknya dibarengi dengan keteladanan yang baik (uswatun hasanah), kesabaran dan keihklasan dalam menjalankan semua proses perkaderan tersebut. Akhirnya, semua proses panjang perkaderan tersebut menjadi suatu nilai ibadah di hadapan Allah SWT.
Keyword : Iman, Ilmu, Dakwah, Jihad, Sabar, dan Ikhlas
Usaha-usaha untuk mencapai maksud dan tujuan perkaderan di HMI adalah dalam rangka mencapai tujuan HMI agar dilakukan dengan sistematis, bertahap dan holistik. Tujuan HMI hendaknya dipahami tidak hanya secara teks semata namun harus pula dipahami secara filosofis sebagai suatu cita-cita perkaderan secara keseluruhan. Sebab, jika tujuan itu hanya dipahami secara teks saja maka dikhawatirkan akan terjadi kesalahpahaman dalam memahami dan mejalankan proses perkaderan. Usaha-usaha untuk mencapai maksud dan tujuan perkaderan itu adalah bagian (sistematika) dari suatu proses untuk mencapai tujuan HMI (pasal 4 AD).
Selanjutnya dalam rangka melakukan proses atau usaha-usaha perkaderan, mesti melandaskan dan berpatokan pada kondisi sosial budaya di sekitar HMI Cabang Sumedang yang memungkinkan setiap orang berinteraksi dengan komunitasmasyarakat Sumedang. Untuk itu pula perlu diakukan langkah-langkah dan usaha-usaha agar proses perkaderan itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya lokal. Maksudnya, setiap aktivitas yang dilakukan kader HMI Cabang Sumedang hendaknya memperhatikan budaya lokal, dan aturan-aturan yang ada di Sumedang baik formal maupun non formal dan berusaha untuk dekat dengan masyarakat Sumedang.
Keyword : Tujuan HMI, sosial budaya Sumedang, aturan/norma
C. PENGERTIAN DASAR
1. Kader
Istilah ”kader” berasal dari bahasa Inggris yaitu cadre yang diterjemahkan menjadi kader. Dalam Kamus Oxford Advanced Learner disebutkan bahwa cadre[1] adalah 1) a small group of people who are chosen and trained for a particular purpose: a cadre of scientific expert. 2) a member of this kind of group : they were to become the cadre of the new communist party. Terjemahan : kader adalah suatu kelompok kecil yang terdiri dari orang-orang yang dipilih dan dilatih untuk tujuan tertentu. Kader yang didefinisikan di Pedoman Perkaderan 2000 masih cukup relevan sebagai sebuah definisi namun mesti ada sedikit koreksi bahasa dan penerjemahan. Adapun penjelasan kader sebagaimana dijelaskan di bawah (sesuai pedoman perkaderan 2000).
Pertama, seorang kader bergerak dan terbentuk dalam organisasi, mengenal aturan‑aturan permainan organisasi dan tidak bermain sendiri sesuai dengan selera pribadi. Bagi HMI aturan‑aturan itu sendiri dari segi nilai adalah Nilai Dasar Perjuangan (NDP) dalam pemahaman memaknai perjuangan sebagai alat untuk mentransformasikan nilai‑nilai ke‑Islam‑an yang membebaskan (Liberation force), dan memiliki kerberpihakan yang jelas terhadap kaum tertindas (mustadhafin). Sedangkan dari segi operasionalisasi organisasi adalah AD/ART HMI, pedoman perkaderan dan pedoman serta ketentuan organisasi lainnya.
Kedua, seorang kader mempunyai komitmen yang terus menerus (permanen), tidak mengenal semangat musiman, tapi utuh dan istiqomah (konsisten) dalam memperjuangkan dan melaksanakan kebenaran.
Ketiga, seorang kader memiliki bobot dan kualitas sebagai tulang punggung atau kerangka yang mampu menyangga kesatuan komunitas manusia yang lebih besar. Jadi fokus penekanan kaderisasi adalah pada aspek kualitas.
Keempat, seorang kader memiliki visi dan perhatian yang serius dalam merespon dinamika sosial lingkungannya dan mampu melakukan "social engineering".
Kader HMI adalah anggota HMI yang telah melalui proses perkaderan sehingga meiniliki ciri kader sebagaimana dikemukakan di atas dan memiliki integritas kepribadian yang utuh : Beriman, Berilmu dan Beramal Shaleh sehingga siap mengemban tugas dan amanah kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Perkaderan
Perkaderan adalah usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis selaras dengan pedoman perkaderan HMI, sehingga memungkinkan seorang anggota HMI mengaktualisasikan potensi dirinya menjadi seorang kader Muslim ‑Intelektual ‑ Profesional, yang memiliki kualitas insan cita.Pekaderan adalah
3. Jenis/bentuk Perkaderan
a. Formal : LK1, LK2, LK3
b. Non-Formal : training-training khusus misalnya training instruktur, keperempuanan, TOT, dll
c. Informal; perkaderan yang menekankan pembentukan, pengembangan dan pembinaan aspek afektif; sikap, mentalitas, disiplin, etika, persahabatan/kekeluargaan, dll

D. TUJUAN
Perkaderan yang dibangun di HMI Cabang Sumedang ini tidak hanya untuk memupuk intelektual semata namun mampu menciptakan kader yang memiliki skills dan dibarengi oleh sikap mental (attitudes) yang mampu menghadapi benturan peradaban dalam rangka membangun peradaban umat dan bangsa yang bermartabat. Tujuan perkaderan secara khusus adalah membina kader HMI Cabang Sumedang agar memiliki keshalihan pribadi, kemampuan dan keterampilan teknis (skills), keshalihan sosial dan spiritual (attitudes).
Keyword : Perkaderan, Intelektual, Skill, Attitudes

E. MEKANISME
1.       Untuk mengimplementasikan sistem perkaderan di atas hendaknya diawali dengan analisis pendahuluan yang meliputi analisis kebutuhan minat, bakat dan potensi calon kader. Analisis tersebut bisa dilakukan dengan metode analisis SWOT.
2.       Semua sistem perkaderan yang dimaksud di atas hendaknya selalu mencerminkan pembinaan attitudes, peningkatan intelektual dan skills. Attitude mesti melingkupi, mengawasi dan membimbing aspek intelektual dan skill dalam setiap bentuk perkaderan yang ada baik formal, non-formal maupun informal.
1. KRITERIA CALON KADER HMI CABANG SUMEDANG
Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Perkaderan 2000, bahwa calon kader HMI adalah ditentukan oleh kriteria‑kriteria tertentu dengan memperhatikan integritas pribadi calon kader, potensi dasar akademik, potensi berprestasi, potensi dasar kepemimpinan serta bersedia melakukan peningkatan kualitas individu secara terus-menerus. Kriteria tersebut hendaknya di-break down ke tataran yang lebih detil dan lebih komprehensif. Misalnya :
Ø  Usia akademis calon kader diutamakan yang lebih muda, dua angkatan termuda misalnya.
Ø  Memiliki potensi dan kualitas mau belajar (misalnya membaca)
Ø  Memiliki minimum IPK 2.75
Ø  Mampu membaca Al-Quran

2. POLA, STRATEGI MARKETING DAN REKRUITMEN PERGURUAN TINGGI (UNTUK MAHASISWA)
Pola-pola pendekatan pemasaran HMI di kalangan mahasiswa hendaknya mengedepankan kebutuhan mahasiswa (student need), interes mahasiswa (student interest) dan kesejahteraan mahasiswa (student welfare).
Citra positif mesti ditampilkan oleh setiap kader HMI dengan mencitrakan bahwa kader HMI adalah kader yang memiliki sifat dan sikap yang tercermin dalam kualitas integritas dan watak seorang muslim yang memiliki kualitas intelektual dan skill. Kualitas-kualitas tersebut ditampilkan dalam tatacara berbicra, bersikap dan berperilaku di kampus maupun di luar kampus sehingga akan teropinikan kualitas kader HMI seperti disebutkan di atas.
1. Pola Marketing
Ke Siswa                 : Melakukan kerjasama dan membangun hubungan baik dengan Lembaga Sekolah
                                  Melakukan kerjasama dengan lembaga ekstra kulikuler sekolah
Ke Mahasiswa        : Menjadi konsultan dan advokasi mengenai perkuliahan
                                  Membuat kegiatan-kegiatan yang disesuaikan dengan minat dan bakat mahasiswa baru
2. Strategi Marketing
Ke Siswa                 : Mengadakan berbagai macam diskusi, perlombaaan dan pelatihan
                                  Menggunakan media yang menarik dan disukai siswa
                                  Melakukan Road Show ke Sekolah-sekolah dengan melakukan sosialisasi HMI, Perguruan Tinggi, beasiswa dan dunia kerja.
Ke Mahasiswa        : Membuat diskusi, seminar, pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa 
                                  Melakukan sosialisasi dan informasi berupa Liflet, spanduk, pamflet tentang HMI, info Kosan, info tempat makan, Belanja Warnet dan lain-lain yang berhubungan dengan dunia kemahsiswaan.
3. Mekanisme Marketing
Ke Siswa
1.       Kegiatan-kegiatan berupa pelatihan, perlombaan dan diskusi harus disuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi sekolah dan siswanya seperti pelatihan try out , cerdas cermat, diskusi buku memang sesuai dengan waktu dan kebutuhan sekolah dan siswanya sehingga bukan menggangu melainkan membantu terhadap aktivitas sekolah maupun siswanya.
2.       Kegiatan tersebut diarahkan kepada peningkatan intelektual siswa
3.       Sosialisasi tentang ke-HMI-an wajib dilakukan dalam setiap kegiatan berupa simbolisasi, atribut, penamaan kegiatan maupun sosialisasi secara langsung.
Ke Mahasiswa
1.       Tahap pertama, Kegiatan-kegiatan untuk mahsiswsa diawali dengan memfokuskan kegiatan pada mahasiswa baru dengan terlebih dahulu membuat analisis kebutuhan mahasiswa baru  tersebut. Hal ini perlu untuk membentuk kesan dan mengukur ketertarikan, potensi mahasiswa baru untuk kegiatan tahap selanjutnya.
2.       Tahap kedua, melakukan sosialisasi dan informasi secara kontinu melalui media-media seperti famflet, reflet, spanduk atau dengan media lain tentang ke-HMI-an dan tentang Kemahasiswaan.
3.       Tahap ketiga, apapila tahap pertama dan kedua telah terpenuhi dan dianggap sudah berjalan dengan baik, maka dilakukan rekruitmen anggota dengan melakukan maperca dengan memfokuskan diri untuk memperkenalkan HMI lebih lauh dan selanjutnya dilaksanakan latihan kader I.        

4. STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LK1 (BASIC TRAINING)
A.      Waktu
Waktu training Formal (LK1, juga LK2) dan nonformal (senior course, TOT dll) dilakukan dalam interval waktu pukul 04.00-21.00. Dan tidak ada acara di atas jam 21.00
B.      Tempat
Kriteria tempat training :
a. Konfrehensif
1.       Dekat dengan Masjid
2.       Terdapat ruangan khusus pelatihan
3.       Terdapat fasilitas menginap
4.       Air cukup
5.       Toilet
b. Kondusif
1.       Aman
2.       Jauh dari tempat tinggal peserta
3.       Jauh dari keramaian umun
4.       Tenang dari kebisingan kendaraan
5.       Mudah dijangkau kendaraan
C.      Sarana, media, dll
1.       Laptop dan infokus (jika memungkinkan)
2.       Whiteboard,
3.       Spidol + penghapus
4.       Kertas, dll
5.       Notebook+pulpen
6.       Media simulasi atau outbound
D.      Mekanisme
1.       a. Setiap awal materi dimulai dengan membaca basmallah, dan diakhiri dengan hamdallah yang dilakuka bersama-sama dan dipimpin oleh fasilitator (trainer).
b. Setiap acara diawali dengan menyanyikan lagu Hymne HMI dan Indonesia Raya.
2.   Setiap pagi diawali dengan shalat subuh berjamaah, MMQ (lihat pedoman MMQ) dan diskusi kecil (kultum dll). Ini dilakukan oleh seluruh kader dan calon peserta tanpa terkecuali.
3.    Setiap peserta melaksanakan shalat magrib berjamaah, MMQ dan dilajutkan shalat isya berjamaah.
4.   Materi di malam hari (18.00-21.00) harus diminimalisasi dan diusahakan diubah dengan kegiatan yang bersifat pembentukan, pembinaan dan pengembangan Attitudes (lihat matriks pola perkaderan: Intellectual, Skills dan Attitudes).
E.       Konten Material
1.       Disesuaikan dengan silabus yang ada dipedoman perkaderan baik pedoman perkaderan nasional maupun lokal HMI Sumedang.
2.       Materi diarahkan pada peningkatan ISA, yang bertujuan integralisasi nilai mewujudkan keshalihan individu dan keshalihan sosial.
3.       Materi disesuaikan dengan basis keilmuan peserta, misalnya sastra, fisip, STAI, Teknik dll.
4.       Diberikan materi muatan lokal yang bertujuan mengasah dan meningkatkan kemampuan basis keilmuan setiap komisariat masing-masing. Misalnya komisariat Sastra, maka diberikan mulok kesastraan atau kebahasaan. Jika Teknik maka diberikan mulok yang terkait keteknikan yang bertujuan mempertajam basis keilmuannya.
F. Mekanisme Kerja PA dan BPL (Training Formal) dan Mekanisme Pelaksanaan LKI
a. Mekanisme Kerja PA dan BPL
Ø  PA adalah pembuat kebijakan (policy) dan administrator perkaderan secara keseluruhan (perkaderan formal, non-formal dan informal)
Ø  BPL adalah pengelola training formal
Ø  BPL adalah implementor (practice) kebijakan perkaderan formal (terutama LK1). BPL mebuat laporan training formal ke PA.
Ø  Hubungan PA ke BPL bersifat koordinasi
Ø  PA mentransfer kebijakan perkaderan ke semua bidang.
Ø  PA membuat modul perkaderan
    b. Mekanisme Pelaksanaan LK I
Ø  Panitia LK I mengajukan proposal kepada PA dan tembusan kepada BPL minimal 14 hari sebelum LK I
Ø  Melakukan rapat koordinasi antara panitia, PA dan BPl minimal 2 kali sebelum pelaksanaan LK I
Ø  Panitia dan Komisariat merekomendasikan materi muatan lokal kepada PA selanjutnya PA mengintruksikan materi mautan lokal kepada BPL.
Ø  BPL mempunyai kebijakan untuk materi wajib dan materi muatan lokal
Ø  Segala kebijakan saat pelatihan merupakan wewenang BPL 
Ø  Panitia, Panitia dan BPL melaksanakan evaluasi harian pada saat pelaksanaan LKI berlangsung
Ø  Pasca LK I dilaksanakan evaluasi anatar PA, BPL dan Panitia untuk membicarakan mengenai keseluruhan kegiatan LK I tersebut.
Ø  BPL pasca LK I merekomendasikan follow up kader baru kepada PA dan komisariat

F.       POLA PEMBINAAN (PASCA LK 1, menjelang LK2)
Pola pembinaan pasca LK 1 ini dilakukan semata-mata dalam rangka peningkatan kualitas insan cita sebagaimana termaktub dalam tujuan, usaha-usaha (pasal 4-5) dan tafsir tujuan HMI. Pola pembinaan ini adalah lanjutan dari follow up LK1 yang digariskan oleh Pedoman Perkaderan 2000 dan merupakan acuan sekaligus perbaikan dari pedoman yang ada. Pola pembinaan yang dimaksud adalah :
Pertama, Pembinaan, Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Intelektual/Keilmuan (kognitif). Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ilmu-ilmu pengetahuan dasar yang terdiri dari basic knowledge keislaman, basic knowledge filsafat dan logika, basic knowledge umum dan wawasan global. Masing-masing detilnya terdapat pada Tabel Matriks Pola Perkaderan HMI Cabang Sumedang di bawah ini
            Kedua, Pembinaan dan Peningkatan Skills (ketrampilan). Pembinaan dan Peningkatan Skills bertujuan untuk meningkatkan kualitas ketrampilan standar yang harus dimiliki oleh setiap kader HMI Cabang Sumedang dalam rangka menyikapi persaingan global (how to survive). Skill ini lebih menekankan aspek aplikatif dari intelektual yang telah dimiliki agar kader mampu “survive” dan mampu mengembangkan diri di masa kini dan esok. Skills ini mesti menjadi bekal kader dalam beraktivitas di masa kekinian dan keesokan dalam mengarungi kehidupan yang lebih nyata dan kompleks. Tentunya skills ini haruslah disesuaikan dengan minat, bakat dan kebutuhan setiap kader. Namun, tentunya ada beberapa skills standar yang layak dimiliki kader HMI Cabang Sumedang. Skills ini terbagi ke dalam beberapa bagian (lihat matriks pola perkaderan HMI Cabang Sumedang).
Ketiga, Pembinaan Kualitas Individu (afektif) yang bertujuan untuk menanamkan sikap, watak dan integritas muslim. Pembinaan kualitas individu ini dilakukan dengan penanaman etika/moral/akhlak al karimah, etos kerja, keteladanan (uswatun hasanah) sikap, mentalitas, character building, sikap persahabatan dan kekeluargaan, silaturahim, serta loyalitas dan sense of belonging terhadap HMI dan pembinaan sikap-sikap lainnya yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Inilah yang disebut pembinaan attitudes.
Pola pembinaan ini dilakukan dan dibagi ke dalam kelas-keas¾seperti layaknya kelas-kelas dalam perkuliahan. Setiap kelas difasilitasi oleh seorang mursyid yang bertanggung jawab meng-guide, mengawasi, membimbing proses pembinaan intelektual, skills dan attitudes.
Berikut tabel operasionalisasinya:
Text Box: POLA PERKADERAN MODEL / KONSEP  I-S-A
KELAS A
Kelas
Deskripsi
Fasilitator
Kelas A1
(Kelas Wajib)
Aktivitas (belajar baca Al-quran, pembiasaan disiplin, etika/akhlaq al karimah, tepat waktu, kelompok diskusi, kelompok belajar, bakti sosial, kegiatan keprofesian, dll); lihat matriks pola perkaderan
Mursyid A1
Kelas A2
(Kelas Wajib)
Materi ke-HMI-an : keprotokoleran, pedoman-pedoman (kepengurusan, administrasi dan kesekretariatan, kebendaharaan, perkaderan), atribut HMI, hymne, dll
Mursyid A2
Kelas A3
(Kelas Wajib)
Up grading Materi LK1 + muatan lokal

Mursyid A3
Keterangan :        
A1 : Aktivitas
A2 : Materi LK I
A3 : Up Grading
Ø  Apabila kader telah lulus pada kelas A, akan  direkomendasi untuk dapat mengikuti LK II
Ø  Mursyid bisa terdiri dari PA, Pengurus Cabang, P3A, BPL, dan atau anggota komisariat biasa.
Ø  Ketentuan pemilihan mursyid diatur oleh PA dengan tetap berpedoman pada konstitusi dan pedoman perkaderan. Kriterianya (usulan kriteria):
a) Mampu baca tulis al quran
b) Mau belajar (membaca dan menulis)
c) Memiliki attitudes yang baik dan komitmen terhadap perkaderan
Ø  Mursyid secara berkala memberikan laporan kepada PA  dan berkoordinasi dengan BPL (misalnya terkait metode).
Ø  Nilai-nilai I-S-A ditanamkan dalam segala bentuk perkaderan.
KELAS B
Kelas
Deskripsi
Fasilitator
Kelas B1
(Kelas Spesialisasi /pilihan)
KELAS INTELEKTUAL :
Kelas-kelas sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing.
Contoh : Filsafat Islam, ilmu politik, ekonomi mikro dan makro, cultural studies, dll
Mursyid B1
Kelas B2
(Kelas Spesialisasi /pilihan)
KELAS PROFESI :
Kelas-kelas sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing.
Contoh : Kewirausahaan, IT,bahasa, public speaking, penulisan populer dll
Mursyid B2
Kelas B3
(Kelas Spesialisasi /pilihan)
KELAS CAMPURAN :
Kelas-kelas sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing.
Contoh : gabungan kelas B1 dan B2, ada materi wajib standar yang mesti diambil di kelas B1 dan B2
Mursyid B3
Ket :  Ada materi-materi pilihan wajib, dan ada materi-materi pilihan biasa (lihat silabus).
         Mursyid terdiri dari PA, Pengurus Cabang, P3A, BPL, dan atau anggota komisariat.

SOTK (STANDAR OPERASIONAL TEKNIS KERJA), ANTARA MURSYID, PA, BPL dan P3A

Instruksional :

Koordinatif :
 
Keterangan :        
1.   Kelas A adalah kelas Wajib untuk diikuti oleh seluruh kader HMI
2.       Kelas B adalah kelas yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan kader, namun setiap kader hendaknya mengambil kelas spesialisasi ini.
3.   Kelas A dibuka setiap 2X per semester.
4.  Setiap Mursyid adalah pengelola/fasilitator/guide masing-masing kelas A, kecuali jika ada materi yang dianggap sulit, maka mursyid yang lain bisa mengganti atau melakukan silang/share materi tersebut di kelas dimaksud.
5.       Peserta di kelas A bisa menjadi mursyid atas report /rekomendasi dari mursyid.
6.       Proses di kelas berlangsung setiap saat dan setiap anggota HMI baru harus masuk kelas A, jika tidak masuk ke kelas A (A1, A2 dan A3) maka tidak diperkenankan masuk ke salah satu kelas B manapun. Sebab kelas A adalah kelas wajib/prasyarat untuk masuk ke kelas B.
7.       Dalam setiap item di kelas B, merupakan satu mata kuliah.
8.       Dalam kelas B ada mata kuliah wajib yang harus di tempuh, yaitu Logika, Bahasa arab, Microsoft office dan internet.
9.       untuk satu semester hanya boleh mengambil 7 mata kuliah. Dan bila seandainya ada matakuliah yang belum lulus, peserta boleh mengulang kembali di semester berikutnya. Kecuali untuk mata kuliah wajib, peserta wajib mengulang seandainya belum lulus.
10.    Kelas-kelas agar disesuaikan dengan jadwal akademis masing-masing universitas.
11.    Kelas B dibuka jika ada yang sudah menyelesaikan kelas A1, A2, dan A3 (lengkap).
12.    untuk Attitudes tidak dibahas dalam kelas secara khusus, melainkan ditanamkan dalam setiap aktifitas kelas. Dan dibahas secara khusus bila dianggap perlu, misal ada insiden tertentu.

G.      REKOMENDASI KRITERIA CALON PESERTA LK2 (additional)
Seperti apa kriterianya?
Screeningnya?
Atau biarkan saja... ’seperti biasa’.

H.      SILABUS MATERI (LK 1 dan Pasca LK 1)

 





SILABUS MATERI LK 1
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG SUMEDANG
NO.
MATERI
SILABUS
METODE
REFERENSI
1.
Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP)
1.     Pengantar NDP
1.1  Ideologi
1.2  Paradigma
2.     Sejarah Perumusan NDP dan Kedudukannya dalam Organisasi HMI
2.1  Pengertian NDP
2.2  Sejarah Perumusan NDP
2.2.1       Perjalanan NDP
2.2.2       Latar Belakang NDP
2.2.3       Para Perumus NDP awal (Caknur, Sakieb M. & Endang Saefuddin A.)
2.2.4       Para Perumus NDP Hasil Kongres 2006
2.3  NDP Sebagai Kerangka Global Pemahaman Islam dalam Konteks Organisasi HMI
2.4  Hubungan NDP dan Missi HMI
2.5  Metode Pemahaman NDP
2.5.1       Pemahaman Materi Dasar Mengenai :
2.5.1.1   Sejarah Sosial Umat Islam
2.5.1.2   Kalam/Teologi Islam
2.5.1.3   Pemikiran Modern dalam Islam
2.5.1.4   Islam dan Modernisasi Islam di Indonesia
2.5.1.5   Islam dalam Konteks Mahasiswa
2.6  Metode Penyampaian NDP
2.6.1       Pembacaan Teks NDP
2.6.2       Pembacaan, Pemahaman dan Pengkajian Ayat-ayat Al Quran Rujukan NDP
2.6.3       Pemahaman dengan Rasional dan Filosofis melalui dialog (dekonstruksi terlebih dulu)
2.6.4       Metode Gabungan di Atas
2.6.5       Mencari Formula yang Tepat
3.     Gari-garis Besar Materi NDP
3.1  Hakikat Kehidupan
3.1.1 Analisis Kebutuhan Manusia
3.1.2 Mencari Kebenaran sebagai Kebutuhan Dasar Manusia
3.1.3 Islam Sebagai Sumber Kebenaran
3.2  Hakikat Kebenaran
3.2.1 Konsep Tauhid لا اله الا الله
3.2.2 Eksistensi dan Sifat-sifat Allah
3.2.3 Rukun Iman Sebagai Upaya Mencari Kebenaran
3.3  Hakikat Penciptaan Alam Semesta
3.3.1 Eksistensi Alam
3.3.2 Fungsi dan Tujuan Penciptaan Alam
3.4  Hakikat Penciptaan Manusia
3.4.1 Eksistensi Manusia dan Kedudukannya di Antara Makhluk lainnya
3.4.2 Kesetaraan dan Kedudukan Manusia Sebagai Kholifah Di Muka Bumi
3.4.3 Manusia sebagai Hamba Allah
3.4.4 Fitrah, Kebebasan dan Tanggung Jawab Manusia
3.5  Hakikat Masyarakat
3.5.1 Perlunya Menegakkan Keadilan dalamMasyarakat
3.5.2 Hubungan Keadilan dan Kemerdekaan Manusia
3.5.3 Hubungan Keadilan dan Kemakmuran
3.5.4 Kepemimpinan untuk Menegakkan Keadilan
3.6  Hakikat Ilmu
3.6.1       Ilmu sebagai Jalan Menuju Kebenaran
3.6.2       Jenis-jenis Ilmu
4.     Hubungan Antar Iman, Ilmu, dan Amal
1. Partisipatoris
2. Diskusi/ Tanya Jawab
3. Simulasi
4. Ceramah
5. Studi Kasus
·          NDP Versi Caknur dan Hasil Kongres 2006
·          Buku-buku Cak Nur
·          Buku-buku Ali Syariati
·          Buku Suhrawardi
·          Buku Mullah Sadra
·          Ahmad Wahib
·          Buku-buku Filsafat Islam
·          Buku-buku Kuntowijoyo
·          Islam Mazhab HMI

2.
Sejarah Perjuangan HMI
1.     Pengantar Ilmu Sejarah
1.1 Pengertian Ilmu Sejarah
1.2 Manfaat dan Kegunaan Ilmu Sejarah
2.     Misi Kelahiran Islam
2.1 Masyarakat Arab Pra Islam
2.2 Periode Kenabian Muhammad
2.2.1       Fase Mekkah
2.2.2       Fase Madinah
3.     Latar Belakang Berdirinya HMI
3.1  Kondisi Islam di Dunia
3.2  Kondisi Islam di Indonesia
3.3  Kondisi Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Islam
3.4  Saat Berdirinya HMI
4.     Gagasan dan Visi Pendiri HMI
4.1  Sosok Lafran Pane
4.2  Gagasan Pembaruan Pemikiran Keislaman
4.3  Gagasan dan Visi Perjuangan Sosial Budaya
4.4  Komitmen Keislaman dan Kebangsaan sebagai Dasar Perjuangan HMI
5.     Dinamika Sejarah Perjuangan HMI dalam Sejarah Perjuangan Bangsa
5.1  HMI dalam Fase Perjuangan Fisik
5.2  HMI dalam Fase Pertumbuhan dan Konsolidasi Bangsa
5.3  HMI dalam Fase Transisi Orde Lama dan Orde Baru
5.4  HMI dalam Fase Pembangunan dan Modernisasi Bangsa
5.5  HMI dalam Fase Pasca Orde Baru (Reformasi)
5.6  HMI Kekinian
1. Partisipatori
2. Diskusi
3. Simulasi
4. Ceramah & Tanya Jawab
5. Studi Kasus
·          Konstitusi dan Pedoman-pedoman HMI
·          Yatim, Badri. 2004. Sejarah Kebudayaan Islam. Rajawali Press, Jakarta.
·          Buku-buku Agus Salim S.
·          Skripsi Nasrul Fuad (Jurusan Sejarah Unpad)
3.
Missi HMI
1.     Makna HMI Sebagai Organisasi Mahasiswa
1.1  Pengertian Mahasiswa
1.2  Mahasiswa Sebagai Inti Perubahan
1.3  Dinamika Gerakan Mahasiswa
2.     Hakikak Keberadaan HMI
2.1  Makna HMI sebagai Organisasi yang Berasaskan Islam
2.2  Makna Independensi HMI
3.     Tujuan HMI
3.1  Arti Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi, Bernafaskan Islam serta Bertanggung Jawab
3.2  Arti Makna Adil dan Makmur yang Diridhoi Allah SWT
4.     Fungsi dan Peran HMI
4.1  Pengertian Fungsi HMI sebagai Organisasi Kader
4.2  Pengertian Peran HMI sebagai Organisasi Perjuangan
4.3  Totalitas Fungsi dan Peran HMI sebagai Perwujudan dari Tujuan HMI
5.     Hubungan Antar Status, Sifat, Asas, Tujuan, dan Peran HMI Secara Integral (lihat pasal 3 – 9 AD HMI)
5.1  Azas : Islam
5.2  Tujuan dan tafsir Tujuan
5.3  Usaha-usaha
5.4  Sifat (Independen) dan tafsir Independensi
5.5  Status : Organisasi Kemahasiswaan
5.6  Fungsi (organisasi kader)
5.7  Peran (organisasi perjuangan)

1. Partisipatori
2. Diskusi
3. Simulasi
4. Ceramah & Tanya Jawab
5. Studi Kasus
·          Konstitusi dan Pedoman-pedoman HMI terutama AD/ART, NDP, Pedoman Perkaderan, Tafsir Tujuan, Tafsir Independensi
·           
4.
Konstitusi
HMI
1.     Pengantar Manusia Sebagai Makhluk Sosial
2.     Pengantar Ilmu Hukum
2.1     Pengertian dan Fungsi Hukum
2.2     Hakikat Hukum
2.3     Pengertian Konstitusi dan Arti Pentingnya dalam Organisasi
3.     Ruang Lingkup Konstitusi HMI
3.1     Makna Mukoddimah AD HMI
3.2     Makna HMI Sebagai Organisasi yang Berasaskan Islam
3.3     AD dan ART HMI
3.3.1       Masalah Keanggotaan
3.3.2       Masalah Wewenang dan Struktur Kekuasaan
3.3.3       Masalah Struktur Kepemimpinan
4.     Pedoman-Pedoman Dasar Organisasi
4.1     Pedoman Perkaderan
4.2     Pedoman KOHATI
4.3     Pedoman Lembaga Keprofesian
4.4     Pedoman Atribut HMI dan Lagu (Hymne)
5.     Hubungan Konstitusi (AD/ART) dengan Pedoman-pedoman Organisasi Lainnya
1. Partisipatori
2. Diskusi
3. Simulasi
4. Ceramah & Tanya Jawab
5. Studi Kasus

5
Manajemen Kepemimpinan dan Keorganisasian (MKO)
1.     Pengantar MKO
1.1Pengertian Manajemen, Organisasi, dan Kepemimpinan
1.2Tujuan Manajemen, Organisasi, dan Kepemimpinan
1.3Fungsi Manajemen, Organisasi, dan Kepemimpinan
2.     Karakteristik Kepemimpinan
2.1Karakteristik Kepemimpinan Secara Umum
2.2Karakteristik Kepemimpinan dalam Islam
2.3Sifat-sifat Rasul sebagai Etos Kepemimpinan
2.4Tipe-tipe Kepemimpinan (umum dan Islam)
3.     Organisasi Sebagai Sarana dan Alat Perjuangan
3.1Kebutuhan Manusia (Manusia sebagai Makhluk Sosial)
3.2Konsep Berjamaah dalam Islam
3.3Teori-teori Organisasi
3.4Bentuk-bentuk Organisasi Tradisional sampai Modern
3.5Struktur Organisasi
4.     Manajemen Strategik dan Visioner
4.1Dasar-dasar Manajemen
4.2Unsur Manusia dalam Manajemen
4.3Manajemen Sebagai Pola Pengelolaan Organisasi
4.4Manajemen Sebagai Strategi
4.5Manajemen yang Memiliki Visi
5.     Hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi
1. Partisipatori
2. Diskusi
3. Simulasi
4. Ceramah & Tanya Jawab
5. Studi Kasus
·          Buku-buku MKO
·          Buku-buku Psikologi (yang berkaitan dengan MKO)

Materi Skunder
Terdiri dari MIKP, Keperempuan dan Kohati, Manajemen Aksi, dan Teknik Sidang


6.
MIKP
Under Reconstruction


7.
Keperempuan dan Kohati
Under Reconstruction, lihat pedoman keperempuanan/kohati


9.
Manajemen Aksi
Under Reconstruction


10.
Teknik Sidang
Under Reconstruction



Muatan lokal
Muatan Lokal disesuaikan dengan kebutuhan komisariat masing-masing. Misalnya Sastra; diharapkan ada materi yang berhubungan dengan Bahasa, kesusasteraan dan kebudayaan yang ditinjau dari sudut sains fakultas sastra. Atau untuk Eksakta, misalnya Metode Penelitian, IT, dsb.











MATRIKS POLA PERKADERAN
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG SUMEDANG

MATRIKS POLA PERKADERAN HMI CABANG SUMEDANG
FOLLOW UP LEVEL 1 (JENJANG PERTAMA) == KELAS A



POLA FOLLOW UP PASCA LK I
METODE
KETERANGAN
A.I
UP GRADING MATERI LK I

3 bulan Pertama


MATERI LK I (KODE A3)
Sejarah Perjuangan HMI

Peserta dibuat dalam limited group terdiri dari 3-5 orang) yang dipandu oleh satu orang fasilitator



Konstitusi HMI




Mission HMI




Nilai Dasar Perjuangan NDP




Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi





Materi Muatan Lokal








B.II
UP GRADING MATERI KE-HMI-AN
3 Bulan kedua

1.
Up Grading/Kursus kursus (KODE A2)
Keprotokoleran

Peserta dibuat dalam limited group terdiri dari 3-5 orang) yang dipandu oleh satu orang fasilitator

Kepengurusan


Admin.& Kesekretariatan


Kebendaharaan


Muatan Lokal




2.
Aktivitas (KODE A1)
Kelompok Pengajian Al Qur'an

Peserta dibuat dalam limited group terdiri dari 3-5 orang) yang dipandu oleh satu orang fasilitator

Kelompok belajar


Kelornpok diskusi


Pengembangan profesi atau keorganisasian


Bhakti sosial


Kepanitian






FOLLOW UP LEVEL 2 (JENJANG KEDUA)== KELAS B

POLA FOLLOW UP PERKADERAN PASCA FOLLOW UP LK I
B.
INTELLECTUAL/KNOWLEDGE
METODE
3 – 6 Bulan ketiga

1.
Pengetahuan filsafat
Filsafat Barat


Filsafat Timur 


Filsafat Islam


Logika  (Wajib)






2.
Basic Knowledge Keislaman
Bahasa Arab (Wajib)


Sejarah Sosial Ummat Islam


Teologi Islam (ilmu kalam)


Quran &tafsir  dan ’ulumul quran & ’ulum at tafsir


Hadits & Ulumul Hadits


Fiqh dan Ushul Fiqh


Pemikiran Modern dalam Islam






3.
Basic Knowledge Umum
Sosiologi


Antropologi


Psikologi


Politik dan pemerintahan


Ekonomi; Makro dan Mikro






4.
Wawasan Global
Contemporary Studies



Cultural Studies



Wawasan Internasional



B.
SKILLS


1.
Penulisan
Penulisan Ilmiah (skripsi/TA, Makalah)


Penulisan Populer


Penulisan Laporan Penelitian







Teknologi Informasi (IT)
Software dan Hardware Komputer


Internet dan aplikasinya (email, browsing etc.)


Aplikasi Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint, Publisher, Access) (wajib)


Aplikasi Desain Grafis (Corel Draw & Photoshop)






2.
Kemampuan Retorika dan Komunikasi Massa

Orasi dan public speaking


Komunikasi dan Teknik Lobi






3.
Bahasa Asing
Bahasa Inggris (wajib)

Pilihan, 1 bahasa asing selain bahasa Inggris. Bahas Inggris merupakan yang bahasa wajib dikuasai
Bahasa Jepang

Bahasa Mandarin

Bahasa Prancis

Bahasa Spanyol/latin/ibrani/persia

Etc.

4.
Metodologi Penelitian (Research)
Penelitian Sosial


Penelitian Sains/eksakta






5.
Kewirausahaan

Disesuaikan dengan minat; lihat pedoman kewirausahaan di konstitusi


C.
ATTITUDES
METODE


1.
Keshalihan Individu
Kejujuran


Etika/akhlaq al karimah


Disiplin


Baca Quran & terjemah, bahas isinya


Sholat Berjamaah


Penanaman Nilai-nilai Spiritual


Kekeluargaan, persahabatan (ukhuwah islamiyah)




2.
Keshalihan Sosial
Positive Mental Attitude


Charity/social Activities ; bakti sosial etc.


Etika pergaulan










XX
KEPEREMPUANAN (OPTIONAL)

Disesuaikan

1.
Keislaman
Perempuan dalam pandangan Islam



Gender dan Persoalannya dalam Islam



Fiqh Perempuan



Fiqih Nikah (dan Rumah Tangga)








2.
Social Attachment
Perempuan dan masalah sosial (kenegaraan, kemasyarakatan, etc.)



Perempuan dan Pendidikan



Perempuan dan Ibu

FOLLOW UP LEVEL 3 (JENJANG KETIGA) PASCA LK2

REFERENSI BUKU BACAAN PENDUKUNG:
NO.
JUDUL BUKU
PENULIS
PENERBIT
JENIS BUKU
1.
Anggun Berjilbab
Nina Surtiretna
Mizan
Islam dan Keshalihan Individu
2.
Maqosidus Syariah
Yusuf Qordhowi

Islam dan Keshalihan Individu
3.
Jilbab : Pakaian Wanita Muslimah
Quraish Shihab
Lentera Hati
Islam dan Keshalihan Individu
4.
Dia Ada Dimana-mana
Quraish Shihab
Lentera Hati
Islam dan Keshalihan Individu
5.
Wawasan Al Quran
Quraish Shihab
Mizan
Islam dan Keshalihan Individu
6.
Ayat-ayat Cinta
Habiburahman
Basmala
Novel Spiritual
7.
Rekayasa Sosial: Reformasi atau Revolusi
Jalaludin Rahmat
Rosda
Sosial dan pergerakan
8.
Melawan dengan Teks

Resist Book
Sosial dan pergerakan
9.
Pijar-pijar Pemikiran Gramsci
A. Pojjolini
Resist Book
Sosial dan pergerakan
10.
Kemiskinan Global; kegagalan Model Ekonomi Neoliberalisme
Jeremy Seabrook
Resist Book
Sosial dan pergerakan
11.
Gerakan – Gerakan Rakyat Dunia Ketiga

Resist Book
Sosial dan pergerakan
12.
Confession of the economic hit man : Pengakuan Seorang Ekonom Perusak
John Perkins
Abdi Tandur
Sosial dan pergerakan
13.
A Game as Old As Empire :


Sosial dan pergerakan
14.
Orang Miskin Dilarang Sekolah
Eko Prasetyo
Resist Book
Sosial dan pergerakan
15.
Orang Miskin Dilarang Sakit
Eko Prasetyo
Resist Book
Sosial dan pergerakan
16.
Assalamualaikum : Islam itu Agama Perlawanan
Eko Prasetyo
Resist Book
Sosial dan pergerakan
17.
Sosialisme Abad 21: Jalan Alternatif Melawan Neoliberalisme

Resist Book
Sosial dan pergerakan
18.
Kritik Antonio Gramsci terhadap Pembangunan Dunia ketiga
Muhadi Sugiono
Pustaka Pelajar
Sosial dan pergerakan
19.
Islam Ideology Dunia dan Dominasi Struktur
Fachri Ali
Mizan
Sosial dan pergerakan
20.
Ideology Kaum Intelektual
Ali Syariati
Mizan
Sosial dan pergerakan
21.
Tugas Cendikiawan Muslim
Ali Syariati
Mizan
Sosial dan pergerakan
22.
Masyarakat Sipil untuk Transformatif
Mansour Fakih
Pustaka pelajar
Sosial dan pergerakan
23.
Kemiskinan dan keterbelakangan di Negara-negara muslim
Nabil Subhi At Thawil
Mizan
Sosial dan pergerakan
24.
Globalisme
Francis Fukuyama

Sosial dan pergerakan
25.
The end of history and the last man (kemenangan kapitalisme dan demokrasi liberal)
Francis Fukuyama

Sosial dan pergerakan
26.
Trust : Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran
Francis Fukuyama

Sosial dan pergerakan
27.
The great Disruption : Hakikat Manusia dan Rekonstruksi Tatanan Sosial
Francis Fukuyama

Sosial dan pergerakan
28.
Jalan Ketiga Pembaruan Demokrasi Sosial
Antoni Gidden
Gramedia
Sosial dan pergerakan
29.
Islam dan Theologi Pembebasan
Asgar Ali

Sosial dan pergerakan
30.
Ideologi, Agama dan Pembangunan
Hasan Hanafi


31.
Pemikiran Politik di Negeri Barat
Deliar Noer

Pemikiran, Politik
32.
Identitas Politik Umat Islam
Kuntowijoyo
Mizan
Pemikiran, Politik
33.
Intelektual Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa
Dawam Raharjo
Mizan
Pemikiran, Politik
34.
Sistem Politik Islam
Abul A’la Al Maududi

Pemikiran, Politik
35.
Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah
J. Suyuti Pulungan

Pemikiran, Politik
36.
Partai Islam Di Pentas Nasional
Deliar Noer

Pemikiran, Politik
37.
Etika Protestan Dan Semangat Kapitalisme
Max Weber
Pustaka Promothea
Pemikiran, Politik
38.
Kapitaslime Birokrasi dan Agama
Max Weber
Tiara Wacana
Pemikiran, Politik
39.
Berperang demi Tuhan: Fundamentalisme dalam Islam, Kristen dan Yahudi
K. Amstrong
Mizan
Pemikiran, Politik
40.
Aku Bagian Ummat Aku Bagian Bangsa
Deliar Noer

Pemikiran Islam
41.
Islam, Doktrin dan Peradaban
Nurcholish Majid
Paramadina
Pemikiran Islam
42.
Islam keindonesiaan dan kemodernan
Nurcholish Majid
Mizan
Pemikiran Islam
43.
Dialog Keterbukaan
Nurcholish Majid
Paramadina
Pemikiran Islam
44.
Agama Peradaban
Nurcholish Majid


45.
Pesan-pesan Takwa
Nurcholish Majid

Pemikiran Islam
46.
Masyarakat Religius
Nurcholish Majid

Pemikiran Islam
47.
Pintu-pintu Menuju Tuhan
Nurcholish Majid
Paramadina
Pemikiran Islam
48.
Wawasan Islam
Endang Saefuddin A.

Pemikiran Islam
49.
Paradigma Islam
Kuntowijoyo
Mizan
Pemikiran Islam
50.
Revolusi Integralisme
Armahedi Mahzar
Mizan
Pemikiran Islam
51.
Post Tradisionalisme Islam
Aljabiri
LKIS Yoyakarta
Pemikiran Islam
52.
Kiri Islam
Hasan Hanafi

Pemikiran Islam
53.
Kiri Islam
Kazuo Shimogaki
LKIS Yoyakarta
Pemikiran Islam
54.
Tekstualitas Al Quran : Kritik Terhadap Ulumul Quran
Nashr Ahmad Abu Zaid
LKIS Yoyakarta
Pemikiran Islam
55.
Nalar Islami dan Nalar Modern
Muhammad Arkoun
INIS Jakarta
Pemikiran Islam
56.
Menalar Firman Tuhan : Wacana Majas dalam AL Quran Menurut Mu’tazilah
Nashr Ahmad Abu Zaid
Mizan
Pemikiran Islam
57.
Sunni dan Syiah
Quraish Shihab
Lentera Hati
Pemikiran Islam
58.
Pergolakan Pemikiran : Catatan Harian Ahmad Wahib (editor : Djohan Effendi)
Ahmad Wahib
LP3ES
Pemikiran Islam
59.
Islam Alternatif
Muslimin Abdurahman
PustakaFirdaus

60.
Islam dan Masalah Kenegaraan
Syafi'i Maarif


61.
Cakrawala Islam antara Cita dan Fakta
Amin Rais

Pemikiran Islam
62.
Tauhid Sosial
Amin Rais

Pemikiran Islam
63.
Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia
Amin Rais

Pemikiran Islam
64.
Al Milal wan Nihal
Syahrastani

Pemikiran Islam
65.
Teologi Gender : Antara Mitos dan Teks Kitab Suci
Nasaruddin Umar

Pemikiran Islam
66.
Menuju Masyarakat Madani, Gagasan,Fakta dan Tantangan
Azzumardi Azra
Rosda Karya
Pemikiran Islam
67.
Buku Daras Filsafat Islam

Muhammad Taqi Mishbah Yazdi
Mizan
Filsafat
68.
Pengantar Filsafat Islam
Oliver Leaman
Mizan
Filsafat
69.
Melampaui Positivisme dan Modernitas : Diskursus tentang Metode Ilmiah
F. Budi Hardiman
Pustaka filsafat
Filsafat
70.
Realitas dan Objektivitas
Irmayanti
Teraju/PF
Filsafat
71.
Paradigma Kholistik
Armahedi Mahzar
Mizan
Filsafat
72.
Kearifan Puncak
Mulla Sadra

Filsafat
73.
Gerbang Kearifan
Mulyadhi Kertanegara

Filsafat
74.
Filsafat Modern : dari Mazhievelli Sampai Nietczhe
F. Budi Hardiman
Gramedia
Filsafat
75.
Menyoal Objektivisme ilmu Pengetahuan
Donny Gahral A.
Teraju
Filsafat
76.
Pengantar Filsafat Islam
Haidar Bagir
Mizan
Filsafat
77.
Feminisme : dari Kata Hati
Gadis Arivia
Teraju
Filsafat
78.
Peran Paradigma dalam Revolusi Sains
Thomas Kuhn
Remaja Rosda Karya
Filsafat
79.
Masih Adakah Tempat Berpijak Bagi Ilmu Pengetahuan
Akhyar Lubis

Filsafat
80.
Pengantar atas teori-Teori Pemahaman Kontemporer Hermeneutika: Wacana Analitik Psiko Sosial dan Ontologis
Roy J. Howard
Nuansa
Filsafat
81.
Dunia Sophie
Josten Garder
Mizan
Filsafat (Novel)
82.
Sejarah Amerika


Sejarah dan Kebudayaan
83.
Sejarah Tuhan
K. Amstrong
Mizan
Sejarah dan Kebudayaan
84.
Sejarah Hidup Muhammad
M. Husein Haekal

Sejarah dan Kebudayaan
85.
Sejarah Peradaban Islam
Badri Yatim
Rajawali Press
Sejarah dan Kebudayaan
86.
Ali Bin Abi Thalib


Sejarah dan Kebudayaan
87.
Pengantar Teologi Islam
Harun Nasution
UIPress

88.
Konsep Kepercayaan dalam Teologi Islam
Toshihiko Izutsu
Tiara Wacana

89.
Hiper-Realitas Kebudayaan
Yasraf Amir P.
LKIS

90.
Perempuan di Titik Nol
Nawal el-Saadawi
 YOI

91.
Pemikiran Karl Marx
Franz Magnis S.
Gramedia

92.
Kapitalisme dan Teori Sosial Modern
Anthony Giddens
UI-Press

93.
Orientalisme
Edward W Said
Pustaka

94.
Sosiologi Suatu Pengantar
Soerjono Soekanto
Rosda

95.
Cakrawala Tasawuf: Sejarah dan



96.
Tafsir Sufi
Musa Kazhim


97.
Tuhan, Kalbu dan Iman
Ar Razi


98.
Metafisika Persia: Sumbangan untuk Sejarah Filsafat Islam
Muhammad Iqbal
Mizan
Filsafat
99.
Teosofi Cahaya
Suhrawardi

Filsafat
100.
Psikoanalisa Sigmun Freud




BUKU RAPORT
EVALUASI DAN PENILAIAN

Nama
:

Tgl, bln, tahun Masuk
:

ID Anggota
:

Fasilitator
:

Komisariat


ID Fasilitator



FOLLOW UP LEVEL 1 (JENJANG PERTAMA)

POLA FOLLOW UP PASCA LK I
PENILAIAN
A.
UP GRADING MATERI LK I

I
S
A



Materi LK I
Sejarah Perjuangan HMI






Konstitusi HMI






Mission HMI






Nilai Dasar Perjuangan NDP






Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi






Materi Muatan Lokal






Nilai Rata-rata





B.
UP GRADING MATERI KE-HMI-AN






1.
Up Grading/Kursus kursus
Keprotokoleran





Kepengurusan





Kesekretariatan





Kebendaharaan





Muatan Lokal





Nilai Rata-rata






2.
Aktivitas
Kelompok Pengajian Al Qur'an





Kelompok belajar





Kelornpok diskusi





Pengembangan profesi atau keorganisasian





Bhakti sosial





Seminar/bedah buku






Nilai Rata-rata






POLA FOLLOW UP PERKADERAN PASCA FOLLOW UP LK I

A.
INTELLECTUAL/KNOWLEDGE





1.
Pengetahuan filsafat
Filsafat Barat




Filsafat Timur 




Filsafat Islam




Logika




Etc.





2.
Basic Knowledge Keislaman
Bahasa Arab




Sejarah Sosial Ummat Islam




Teologi Islam (ilmu kalam)




Quran &tafsir  dan ulumul quran &tafsir




Hadits & Ulumul Hadits




Fiqh dan Ushul Fiqh




Pemikiran Modern dalam Islam




Etc.


3.
Basic Knowledge Umum
Sosiologi




Antropologi




Psikologi




Politik dan pemerintahan




Ekonomi; Makro dan Mikro




Etc.





4.
Wawasan Global
Contemporary Studies





Cultural Studies





Wawasan Internasional




B.
SKILLS


1.
Penulisan
Penulisan Ilmiah (skripsi/TA, Makalah)




Penulisan Populer




Penulisan proposal/Laporan Penelitian








Teknologi Informasi (IT)
Software dan Hardware Komputer




Internet dan aplikasinya (email, browsing etc.)




Aplikasi Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint, Publisher, Access)




Aplikasi Desain Grafis (Corel Draw & Photoshop)







2.
Kemampuan Retorika dan Komunikasi Massa

Orasi dan public speaking




Komunikasi dan Teknik Lobi




Etc.


3.
Bahasa Asing
Bahasa Inggris




Bahasa Jepang




Bahasa Mandarin




Bahasa Prancis




Bahasa Spanyo/latin/ibrani/persia




Etc.


4.
Metodologi Penelitian (Research)
Penelitian Sosial




Penelitian Sains/eksakta







5.
Kewirausahaan







C.
ATTITUDES


1.
Keshalihan Individu
Kejujuran




Etika/akhlak




Disiplin




Baca Quran & terjemah




Sholat Berjamaah




Penanaman Nilai-nilai Spiritual







2.
Keshalihan Sosial
Positive Mental Attitude




Charity/social Activities




Etika pergaulan









[1]               A.S. Hornby. Oxford Advanced Learner. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar