HUTAN
(sudah aku bilang;
aku tidak mau membohongi diri dan nuraniku lagi)
Senyap dipenuhi kabut putih nan tipis
Pinus yang menjulang
Semak belukar yang menghangatkannya
Dingin yang mencecap kulit hingga jiwaku
Bekukan logika dan pikiranku
Namun ada senyum kecil yang e terhembus angin pagi yang menerpa dadaku
Hangatkan hati
Menguatkan kepakan sayap-sayap kerinduan dan cintaku
Ada suara ramai namun tidaklah gaduh
Ada tatapan tajam namun tidaklah liar
Ada goresan tajam namun bukanlah kecemburuan
Namun aku tahu, ini cinta kasih dan sayang yang murni
Ia mengalir deras namun arusnya tenang dan tetap dingin
keras dipenuhi bebatuan
namun ia tetap tenang
diam seribu bahasa
seakan ibarat pepohonan dan semak belukar yang tak pernah menggangu jalan langkah di sini
Bilakah aku di puncak rerimba raya
Di hutan bebas dan alami, liar dan mencekam
Namun jiwaku terus dipenuhi bara rindu dan cinta, kasih damai,
inginku menyatu pada alam yang telah membentuk karakter dan membesarkan diriku
Aku tak mau goyah
Ibarat kokohnya puncak ini yang terus kokoh dan memberikan keseimbangan pada kehidupan dan kedamaian
Bilakah kau akan aku miliki
Jadikan belahan jiwa dalam hidupku nanti
Oh Adinda Nahdiya
Di pagi yang hangatkan jiwaku.
(Lereng Wilis, Irenggolo)
JEMBING SASTRO.2010
(sudah aku bilang;
aku tidak mau membohongi diri dan nuraniku lagi)
Senyap dipenuhi kabut putih nan tipis
Pinus yang menjulang
Semak belukar yang menghangatkannya
Dingin yang mencecap kulit hingga jiwaku
Bekukan logika dan pikiranku
Namun ada senyum kecil yang e terhembus angin pagi yang menerpa dadaku
Hangatkan hati
Menguatkan kepakan sayap-sayap kerinduan dan cintaku
Ada suara ramai namun tidaklah gaduh
Ada tatapan tajam namun tidaklah liar
Ada goresan tajam namun bukanlah kecemburuan
Namun aku tahu, ini cinta kasih dan sayang yang murni
Ia mengalir deras namun arusnya tenang dan tetap dingin
keras dipenuhi bebatuan
namun ia tetap tenang
diam seribu bahasa
seakan ibarat pepohonan dan semak belukar yang tak pernah menggangu jalan langkah di sini
Bilakah aku di puncak rerimba raya
Di hutan bebas dan alami, liar dan mencekam
Namun jiwaku terus dipenuhi bara rindu dan cinta, kasih damai,
inginku menyatu pada alam yang telah membentuk karakter dan membesarkan diriku
Aku tak mau goyah
Ibarat kokohnya puncak ini yang terus kokoh dan memberikan keseimbangan pada kehidupan dan kedamaian
Bilakah kau akan aku miliki
Jadikan belahan jiwa dalam hidupku nanti
Oh Adinda Nahdiya
Di pagi yang hangatkan jiwaku.
(Lereng Wilis, Irenggolo)
JEMBING SASTRO.2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar