SANDAL JEPIT III
Sandal jepit terapit
Antara dua langkah yang bangkit
Dijalan-jalan panjang tanpa henti
Dan berhenti dilangit
Aku berdiri dengan warna gaun biru
Berdua dengan yang kian buru
Andai kau disisi pasti aku cumbu
Atau matikan langit tanpa sumbu
Sempit
Karena kesia-siaan yang kau langkah jua
Tiada malu karna ingin malam buka cadar
Mungkin menampar
Atau sekedar mencium bibir
Atau bangga memandang sorot mata
Namun kau masih buta
Melorong goa
Andai cinta dalam sedalam lautan jiwa
Atau kambang diatas segara
Atau hanya sekedar hiasan sementara
Sayang kau lepas
Jilatan yang hitam belumlah jua hilang
Sedang alunan musik mengajak
Rinduku menari
Namun hitam dikepala
Ikatan kuat diperut
Dan japitan sandal tua
Telah melumpuhkan segala
Bawah bambu
Biar gesekan angin malam merayu
Bulan separo menggoda lagu
Biar nyanyi bintang senyum lugu
Atau debu-debu musim menampar wajah
Cahya tak mau meramu
Telah ku gadai
Wujud, jiwa dalam penjara
Aku harus berlari dalam ruang yang sempit
Sekedar asa atau bara atau ranah
Semak belukar
Disana cinta kan tumbuh lagi
Atau kan mati
Karna jeratan musim
Sengatanpanas yang membakar
Walau disana telah tumbuh
Bunga-bunga liar
Ber-ratu-kan kau ratu liar
Ratu liar se-liar dewi amor
Atau secantik cleo patra ratu mesir
Disana ada istana
Bertaman gunungan biru
Laut-laut yang membentang biru
Sungai-sungai jernih
Namun
pedang yang tajam
Ditangan setiap prajurit
Siap menghunus jiwaku yang lapar
Dahaga cinta hanyalah darah
Mengikat sampah
Terinjak atau tumbuh layu
Atau kau dengan kereta cinta
Mengangkat dari ikatan
Puteri-puteri yang menawan
Atau jutaan peri yang mati
Aku astu
Dan dimanakah aku dan kau
Mengangkat langkah
Atau sekedar menjerat lidah
Menghunus bayangan hitam yang nari
Atau aku bermahkota
Sedang kau bergaun kembang
Kita bernafas
Sujudkan diatas bekas
Tiap setapak sandal jepit
Dan nyanyikan lagu
Karna kau yang lugu
Atau sudah layu
Matilah dengan tanpa layu
Aku akan berkafan putih
Segala kebanggaan yang tiada rayu.
JS.06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar