MEMPER-SOAL-KAN tentang Perkaderan HMI dan BPL HMI...?!
(Sebuah evaluasi dan otokritik untuk perkaderan HMI nasional)
BPL HMI adalah ibarat barisan pasukan terdepan dalam perkaderan
HMI, menjadi barisan terdepan dalam sebuah peperangan tidaklah mudah, dan
mungkin paling tidak disukai/diminati oleh seseorang, karena apabila dalam
peperangan maka bisa mati pertama kali dimedan peperangan, namun tanpa barisan
terdepan maka ribuan bahkan jutaan pasukan tak akan ada artinya, oleh karena
itu, biasanya pasukan terdepan haruslah memiliki kemampuan tempur yang tak
terkalahkan dan bermental baja, sekali berarti setelah itu mati.
BPL HMI sebagai wadah bagi para INSTRUKTUR yang siap perang
tanding dimedan perkaderan tentu memahami hal tersebut, tugas yang berat dan
selalu menjadi ujung tombak bagi perkaderan HMI, tanpa instruktur dalam sebuah
training maka ibarat kuliyah tanpa dosen. HMI tanpa INSTRUKTUR yang tergabung
dlm BPL HMI maka ibarat sebuah kampus yang tak punya dosen, sehingga arah
perkuliyahan tidaklah jelas dan tak tentu arahnya.
menyoal kualitas dan kuantitas SDM INSTRUKTUR di HMI Secara
nasional.
berbicara kualitas, maka bisa saya katakan bahwa HMI hari ini
hanya memiliki INSTRUKTUR yang hanya layak untuk mengelola LK 1 saja, hal
tersebut bisa dilihat dari training-training instruktur/SC/TPL selama ini,
kurikulimnya hanaya berkutat pada pengelolaan LK 1 saja, apalagi apabila kita
lihat dari sudut pandang konsep training INSTRUKTUR yang ada dalam POLA
PEMBINAAN PENGELOLA LATIHAN BPL HMI yang memiliki jenjang sampai instruktur LK
3, oleh karena itu saya sangat miris sebenarnya ketika melihat instruktur yang
terpaksa atau dipaksakan secara struktural dan kultural untuk mengelola
training di HMI saat ini, baik mulai LK 1- LK 2- LK3, oleh karena itu sebenarnya
saya yang sekarang mendapat amanah di BPL PBHMI sebagai KORWIL JAWA-BALI-NUSRA
mencoba terus untuk mensosialisasikan terkait konsep pola pembinaan tersebut
dalam rangka meningkatkan kualitas SDM INSTRUKTUR di HMI selama hampir dua
tahun ini.
sedang permasalahan kuantitas, saya katakan bahwa HMI hari ini
mengalami krisis instruktur yang sangat krusial, bagaimana mungkin HMI secara
nasional kurang lebih hanya memiliki 500-700 INSTRUKTUR Saja (dihitung masa
aktif keanggotaan diHMI), SEDANGKAN HMI secara NASIONAL memiliki kurang lebih
100.000 anggota, ibarat sebuah kampus yang memilki mahasiswa 100.000 dan hanya
memilki dosen 500 an, bagaimana sistem pembelajaran/pendidikan nya bisa
berjalan dan memiliki kualitas SDM yang bagus dan berkualitas?
oleh karena itu, dalam catatan ini saya mengajak pada seluruh
elemen yang ada di HMI untuk memikirkan permasalahan KRISIS INSTRUKTUR ini,
tentunya juga secara kelembagaan yaitu BPL sebagai wadah para instruktur di HMI
ini. Khususnya kawan kawan DI TUBUH BPL HMI secara nasional, meng evaluasi
permasalahan internal kelembagaan sehingga benar-benar bisa menjawab tantangan
krisis instruktur ini. dan pada umumnya PENGURUS HAMI dari pengurus besar
hingga pengurus cabang secara nasional.
HMI kedepan harus memiliki sekitar 15.000-20.000 INSTRUKTUR,
dengan rasio 1:5, 1 instruktur memilki tanggung jawab untuk mengkader 5
anggota. sehingga aktivitas perkaderan di HMI benar benar efektif dan
dinamis.
inilah evaluasi dan otokritik saya kalo perkaderan HMI mau
berjalan dengan ideal dan tak mau bubar!
MOHON MAAF APABILA
BANYAK KEKURANGAN DALAM CATATAN INI.
brebes, 14 desember
2012
ahlan el-faz (
FUNGSIONARIS BPL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar