Kualitas insan cita
HMI adalah merupakan dunia cita yang terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang beriman
dan berilmu pengetahuan serta mampu
melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam pasal
tujuan (pasal 5 AD HMI) adalah sebagai berikut :
a.
Kualitas Insan Akademis
a)
Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir
rasional, obyektif, dan kritis.
b)
Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa
yang diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan menghadapi suasana
sekelilingnya dengan kesadaran.
c)
Sanggup berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan
sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun tekhnis dan sanggup bekerja secara
ilmiah yaitu secara bertahap, teratur,
mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan.
b.
Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis, Pencipta
a) Sanggup melihat
kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada dan bergairah
besar untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bersikap
dengan bertolak dari apa yang ada (yaitu
Allah). Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari
perbaikan dan pembaharuan.
b) Bersifat independen,
terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari dengan sikap demikian potensi,
sehingga dengan demikian kreatifnya dapat berkembang dan menentukan bentuk yang
indah-indah.
c) Dengan memiliki
kemampuan akademis dan mampu melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati
ajaran islam.
c.
Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta,
Pengabdi
a) Ikhlas dan sanggup
berkarya demi kepentingan ummat dan bangsa.
b) Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukan hanya
sanggup membuat dirinya baik tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya menjadi
baik.
c) Insan akdemis, pencipta dan pengabdi adalah insan yang
bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dan ikhlas mengamalkan ilmunya untuk
kepentingan umat dan bangsa.
d. Kualitas Insan
yang bernafaskan islam : Insan Akademis,
pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam
a) Islam yang telah
menjiwai dan memberi pedoman pola fikir dan pola lakunya tanpa memakai merk
Islam. Islam akan menajdi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan dengan
nilai-nilai universal Islam. Dengan demikian Islam telah menafasi dan menjiwai
karyanya.
b) Ajaran Islam telah
berhasil membentuk “unity personality” dalam dirinya. Nafas Islam telah
membentuk pribadinya yang utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada dilema pada dirinya sebagai
warga negara dan dirinya sebagai muslim. Kualitas insan ini telah
mengintegrasikan masalah suksesnya pembangunan nasional bangsa kedalam
suksesnya perjuangan umat islam Indonesia dan sebaliknya.
e. Kualitas Insan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh
Allah SWT
a) Insan akademis,
pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
b) Berwatak, sanggup
memikul akibat-akibat dari perbuatannya dan sadar dalam menempuh jalan yang benar diperlukan
adanya keberanian moral.
c) Spontan dalam
menghadapi tugas, responsif dalam menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari
sikap apatis.
d) Rasa tanggung jawab,
taqwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu
bidang dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
e) Evaluatif dan
selektif terhadap setiap langkah yang
berlawanan dengan usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
f) Percaya pada diri
sendiri dan sadar akan kedudukannya
sebagai “khallifah fil ard” yang harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
Untuk
itu setiap anggota HMI harus mengembangkan sikap mental pada dirinya yang
independen untuk itu :
a.
Senantiasa
memperdalam hidup kerohanian agar menjadi luhur dan bertaqwa kepada
Allah SWT.
b.
Selalu tidak puas dalam mencari kebenaran
c.
Teguh dalam pendirian dan obyektif rasional menghadapi
pendirian yang berbeda.
d.
Bersifat kritis dan berpikir bebas kreatif
e.
Selalu haus terhadap ilmu pengetahuan dan selalu mencari
kebenaran
Hal tersebut akan diperoleh antara lain dengan jalan :
a.
Senantiasa meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran
Islam yang dimilikinya dengan penuh gairah.
b.
Aktif berstudi dalam Fakultas yang dipilihnya.
c.
Mengadakan tentor club untuk studi ilmu jurusannya dan
club studi untuk masalah kesejahteraan dan kenegaraan
d.
Selalu hadir dan pro aktif dalam forum ilmiah
e.
Aktif dalam mengikuti karyaseni dan budaya
f.
Mengadakan kalaqah-kalaqah perkaderan dimasjid-masjid
kampus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar