36 Strategi (San Shi Liu Ji / 三十六计)
Written By Kebajikan ( De 德 ) on Senin, 18 Agustus 2014 |
20.08
KEBAJIKAN ( De 德 ) -
36 Strategi (San Shi Liu Ji / 三十六计) adalah merupakan salah satu maha karya
yang berasal dari daratan Tiongkok yang membahas tentang strategi-strategi
kemiliteran.
36 Strategi ini memuat 36 skenario perang dalam sejarah
Tiongkok, utamanya diambil dari kisah fabel sejarah Tiongkok pada Zaman
Negara-negara Berperang dan Zaman Tiga Negara. Juga dikenal sebagai "36
Taktik".
Lebih banyak disampaikan melalui cerita mulut ke mulut
daripada sebuah dokumen tertulis, dan telah banyak penulis di Tiongkok yang
berusaha untuk mengompilasi "36 Strategi" dari berbagai cerita
turun-temurun tersebut.
Secara umum, orang-orang Tiongkok mengatakan bahwa,
"Hanya ada 36 Strategi di bawah langit", menandakan bahwa semua
strategi perang modern ataupun klasik merupakan variasi dari 36 Strategi dasar
tersebut.
Istilah 36 Strategi pertama kali muncul pada buku “Nan Qi
Shu (南齐书)”
di Dinasti Song (tahun 960 – 1279) yang menceritakan tentang strategi perang
yang dipergunakan oleh seorang Jenderal terkenal bernama Tán Dào Jì (檀道濟).
Saat itu, Jenderal Tán Dào Jì mengalami kesulitan dalam menyerang Negara “Wèi”, Makanan dibakar
oleh lawan sehingga Tentara Dinasti Song kekurangan Makanan. Kemudian Jenderal
Tán Dào Jì memerintahkan untuk mundur dengan menggunakan beberapa strategi
“mundur” untuk mengelabui lawannya.
Tidak ada yang bisa memastikan apakah karya yang berisikan
36 Strategi ini sudah ada semenjak Dinasti Song. Tetapi yang bisa dipastikan
adalah istilah “36 Strategi” ini pernah
muncul dalam buku Nan Qi Shu dan pada Dinasti Song juga kalimat, “Dalam 36
Stategi, mundur merupakan pilihan terbaik” karya Hui Hong dengan bukunya yang
berjudul “Leng Zhai Ye Hua”.
36 Strategi ini sering juga dikaitkan dengan Seni Perang
Hasil Karya Sun Tzu yang mungkin tidak terlalu benar, karena Sun Tzu hidup pada
periode musin semi dan gugur (Periode Chun Qiu [春秋]) sedangkan buku
ungkapan-ungkapan (Cheng Yu) yang dipergunakan oleh buku “36 Strategi”
kebanyakan munculnya setelah periode musim semi dan gugur
Pada umumnya, banyak yang beranggapan bahwa karya “36
Strategi Perang” ini merupakan kumpulan dari 36 ungkapan sajak (cheng yu)
sekitar tahun 1600 pada masa-masa Dinasti Ming dan Dinasti Qing.
Kisah-kisah dalam Karya 36 Strategi ini diambil dari sejarah
pada zaman musim semi dan gugur (zaman Chun Qiu [春秋]) sekitar tahun 770 ~ 476
SM dan zaman Negara-negara berperang (zaman Zhan Guo [战国]) sekitar tahun 475 ~ 221 SM,
Dinasti Qin sekitar tahun 221 ~ 207 SM, Dinasti Han sekitar tahun 206 SM ~ 24
hingga akhirnya Dinasti Han pada periode Tiga Kerajaan (San Guo) sekitar tahun
220 ~ 316.
Menurut Yi Ching (易经) kitab suci kuno Tiongkok, 6 dan 8
merupakan angka “Yin” atau angka gelap (hitam). 36 merupakan hasil dari 6 kali
6 sehingga sangat cocok jika digunakan sebagai siasat, taktik ataupun strategi
dalam peperangan.
Strategi yang terdapat dalam karya “36 Strategi” ini bukan
saja dipakai dalam peperangan, tetapi pada zaman sekarang ini, 36 Strategi
sering dipakai untuk memenangi persaingan di dunia bisnis.
Para Pebisnis mempelajarinya dan melakukan penyusunan
strategi sesuai dengan kondisi bisnis yang dihadapinya untuk bersaing dengan
lawan bisnisnya sehingga mereka selalu berada di depan lawan bisnisnya.
Karya 36 Strategi Perang ini sangat terkenal dan telah
banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. Buku 36 Strategi ini dibagi menjadi 6 Bab yang masing-masing Bab
terdiri dari 6 Strategi.
Berikut ini 36 Strategi yang di klasifikasikan menjadi 6 Bab
Bab 1. Sheng Zhan Ji (胜战计) Strategi Pemenangan Perang
Strategi Pemenangan ini dipakai jika kita memiliki kekuatan
yang lebih besar dibanding dengan kekuatan lawan serta adanya perhitungan dan
perencanaan yang matang untuk mendapatkan kesempatan menang yang besar.
Strategi 1. Mán tiān guò hǎi (瞒天过海) Mengarungi Laut dengan Muslihat
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan
tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan
menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di
tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa
sehari-hari.
Pemandangan yang sering dijumpai, tidaklah menarik
perhatian. (Peribahasa China)
Strategi 2. Wéi Wèi jiù Zhào (围魏救赵) Mengepung Negara Wei untuk menolong
Negara Zhao
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu
yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua
hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat
diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau
dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.
Siapa yang mengetahui seni pendekatan langsung dan tak
langsung akan menang. Itulah seni bermanuver. (Sun Zi, Seni Perang)
Strategi 3. Jiè dāo shā rén ( 借刀杀人) Membunuh orang dengan pisau
pinjaman
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena
kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya
sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat,
atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.
Bila Anda ingin melakukan sesuatu, usahakan agar lawan anda
melakukan untuk Anda. (Asas Militer Cina)
Strategi 4. Yǐ yì dài láo (以逸待劳) Menunggu kelelahan Musuh dengan
kesabaran
Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat
pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan
berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan
tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah
dan bingung, anda dapat menyerangnya.
Wanita menaklukkan Pria dengan Ketenangan. (Lao Zi, Kitab
Tentang Jalan)
Strategi 5. Chèn huǒ dǎ jié (趁火打劫) Merampok ketika terjadi
Kebakaran
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika
terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela,
maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk
menyerang.
Musuh yang terganggu di dalam negeri sendiri siap untuk
ditaklukkan. (Sun Zi, Seni Perang)
Strategi 6. Shēng dōng jī xī ( 声东击西) Membuat keributan di Barat untuk
menyerang Timur
Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat
menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh,
kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah.
Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak
musuh melalui sebuah tipu daya.
Panglima yang tahu cara menyerang, membuat musuh tidak tahu
di mana harus bertahan. (Sun Zi, Seni
Perang)
Bab 2. Di Zhan Ji (敌战计) Strategi
berhadapan dengan Musuh
Strategi ini dipakai saat berhadapan langsung dengan musuh.
Untuk memenangi peperangan dalam kondisi ini, harus meningkatkan kekuatan
pasukan dan berusaha untuk mengurangi kekuatan lawan.
Strategi 7. Wú zhōng shēng yǒu (无中生有) Menciptakan sesuatu
dari sesuatu yang sebenarnya tidak ada
Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi
terhadap tipuan pertama dan –biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk
bereaksi pada tipuan yang ketiga. OLeh karenanya, tipuan ketiga adalah serangan
sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.
Segalanya dalam alam semesta diciptakan dari sesuatu, dan
sesuatu itu diciptakan dari ketiadaan. (Lao Zi, Kitab Tentang Jalan)
Strategi 8. àn dù chén cāng (暗渡陈仓) Diam-diam melewati jalur
tersembunyi Chen Cang
Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama
adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh
mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan
yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada
saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.
Di tempat musuh mengabaikan pertahanan, serangan akan
berhasil. (Sun Zi, Seni Perang)
Strategi 9. Gé àn guān huǒ (隔岸观火) Memperhatikan Kebakaran dari
seberang sungai
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh
pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antar
mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.
Seekor tiram berjemur dengan kulit terbuka tatkala seekor
burung bangau menghampiri dan mematuk dagingnya. Tiram itu menutup dengan
tiba-tiba, sambil menjepit paruh panjang sang bangau. Tak satu pun mau
mengalah. Akhirnya seorang nelayan mendekati dan menangkap keduanya. (Fabel
Cina)
Strategi 10. Xiào lǐ cáng dāo ( 笑里藏刀) Pisau yang tersembunyi
dalam senyuman
Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan
darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.
Lelaki bermadu di bibirnya menyembunyikan pembunuhan di
hatinya. (Pepatah Cina)
Strategi 11. Lǐ dài táo jiāng (李代桃僵) Menggantikan buah plum
dengan buah persik
Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan
jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi
kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.
Sebatang pohon persik tumbuh di samping sumur; sebatang
pohon plum berakar di sisinya. Ketika ulat-ulat menyerang akar pohon persik,
pohon plum dikorbankan. (Nyanyian Rakyat Cina)
Strategi 12. Shùn shǒu qiān yang (顺手牵羊) Sambil lalu menuntun kambing
Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup
fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil
apapun.
Tumpukan butir pasir menghasilkan sebuah pagoda. (Pepatah
Cina)
Bab 3. Gong Zhan Ji (攻战计) Strategi Penyerangan
Inti dari Strategi Penyerangan adalah “menyerang hati”.
Menyerang Hati merupakan prioritas utama, menyerang Kota adalah prioritas
terakhir. Perperangan Hati merupakan yang utama, perperangan dengan kekuatan
pasukan adalah prioritas terakhir.
Strategi 13. Dá cǎo jīng shé ( 打草惊蛇) Memukul rumput untuk
menakutkan ular
Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas,
serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.
Orang bisa menang tanpa berperang. (Sun Zi, Seni Perang)
Strategi 14. Jiè shī huán hún (借尸还魂) Meminjam mayat orang lain untuk
lahir kembali)
Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang
telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan gunakan untuk kepentingan diri
sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru
atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke
kehidupan sehari-hari.
Bila Anda tidak mempunyai gelar yang tepat, orang tidak akan
mendengarkan Anda; dan kalau mereka tidak mendengarkan, perintah Anda tidak
akan dijalankan. (Konfucius)
Strategi 15. Diào hǔ lí shān (调虎离山) Memancing harimau untuk pergi
dari gunungnya
Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki
keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan
sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.
Kesempatan baik tidak seperti tempat yang menguntungkan. (Mencius)
Strategi 16. Yù qín gū zòng (欲擒故纵) Melepaskan musuh untuk
ditangkap kembali
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi
buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan
untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk
melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut
tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Untuk menangkap sesuatu, pertama-tama orang harus berkorban
sepenuhnya. (Lao Zi, Kitab Tentang Jalan)
Strategi 17. Pāo zhuān yǐn yù (抛砖引玉) Melemparkan batu bata untuk
menggoda kedatangan batu giok
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan
umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh
hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.
Kerajaan Jin ingin menyerang Kerajaan Chouyou, tetapi tidak
ada jalan langsung. Maka Jin membuat sebuah lonceng besar dari perunggu sebagai
hadiah untuk Chouyou. Lalu Chouyou membangun sebuah jalan untuk mengangkut
hadiah ini dari Jin, dan kemudian pasukan Jin datang menyusuri jalan ini dan
menaklukkan Chouyou. (Kisah dari Cina)
Strategi 18. Qín zéi qín wáng (擒贼擒王) Untuk menangkap kumpulan penjahat,
tangkap dulu pemimpinnya
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang
mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau
tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak
anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap
pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan
dengan motivasi balas dendam.
Pilih yang kuat bila menggunakan busur; ambil yang panjang
bila memilih panah; memanah orang, rubuhkan dulu kudanya; Menyergap kawanan
bandit, tangkap dulu pemimpinnya. (Penyair Dinasti Tang, Du Fu)
Bab 4. Hun Zhan Ji (混战计) Strategi Membingungkan Lawan
Strategi ini ini digunakan untuk membingungkan lawan supaya
lawan tidak mengetahui apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh kita.
Strategi 19. Fǔ dǐ chōu xīn
(釜底抽薪) Mengambil kayu bakar dari bawah kuali masak
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk
menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan
pondasinya dan menyerang sumberdayanya.
Untuk membasmi rumput liar, cabut akarnya; membuat periuk
berhenti mendidih, singkirkan bahan bakarnya. (Pepatah Cina)
Strategi 20. Hún shuǐ mō yú (混水摸鱼) Menangkap ikan dalam air yang
keruh
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan
untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak
biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan
mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.
Zaman pergolakan menciptakan para pahlawan. (Pepatah Cina)
Strategi 21. Jīn chán tuō qiào (金蝉脱壳) Meloloskan diri
bagaikan ulat sutera yang lepas dari kulitnya
Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki
kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah
sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda
lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang
terlihat.
Menyesatkan musuh dengan penampilan yang palsu. --Inilah
tema dari strategi. (100 Cara Berperang, Baizhan Qilue)
Strategi 22. Guān mén zhuō zéi (关门捉贼) Menutup pintu untuk menangkap pencuri
Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh
maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir.
Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi
jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan
pengejaran.
Seorang penjahat nekat yang sedang melarikan diri dapat
menghalau seribu orang. (Wu Qi, Ahli Strategi pada Periode Perang Antar Negara)
Strategi 23. Yuǎn jiāo jìn gōng (远交近攻) Bersahabat dengan yang Jauh dan
menyerang yang dekat
Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain
menjadi musuh sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik.
Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari
terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.
Orang-orang dengan mimpi berbeda dapat tidur bersama
seranjang. (Pepatah Cina)
Strategi 24. Jiǎ dào fá Guó (假道伐虢) Pura-pura meminjam jalan
untuk menyerang Guo
Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama.
Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu
anda pada posisi pertama untuk diserang.
Tanpa bibir, gigi akan kedinginan. (Ungkapan Cina)
Bab 5. Bing Zhan Ji (并战计) Strategi Persamaan Kekuatan
Strategi ini digunakan pada saat kekuatan kita sama dengan
kekuatan musuh. Tak ada satupun pihak yang saling mengungguli.
Strategi 25. Zhǐ sāng mà huái (指桑骂槐) Menunjuk Pohon Murbei dan memarahi
Pohon Pagoda
Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah
aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan
latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang
pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.
Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah
ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran
akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan
berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.
Seekor rubah cerdik, tertangkap harimau lapar, memprotes,
"Kamu tidak berani memakan aku sebab aku lebih unggul dari segala binatang
lain. Bila kamu memakan aku, maka kamu akan membuat murka para dewa. Kalau
tidak percaya, ikuti apa yang terjadi. "Sang harimau mengikuti rubah itu
ke dalam hutan, dan semua binatang melarikan diri, begitu melihat keduanya.
Harimau yang terpesona karena tidak menyadari bahwa dirinya merupakan penyebab
ketakutan itu, membiarkan sang rubah pergi" (Fabel Cina)
Strategi 30. Fǎn kè wéi zhǔ (反客为主) Merubah posisi tamu menjadi tuan
rumah
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng
lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai.
Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh
sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.
Pertahanan yang terbaik adalah menyerang. (Pepatah Cina)
Bab 6. Bai Zhan Ji (败战计) Strategi Kekalahan Perang
Strategi ini dipergunakan saat Kekuatan Lawan jauh lebih
besar dari kita dan boleh dikatakan kekalahan sudah didepan mata serta banyak
kemungkinan-kemungkinan yang tidak memihak ke kita yang akan terjadi.
Tetapi Namanya perperangan maupun persaingan, kalah dan
menang merupakan hal yang biasa, oleh karena itu, kita harus tetap bersemangat
dan tidak menyerah diri begitu saja. Diharapkan suatu hari kita akan kembali
dan memenangi perperangan ataupun persaingain ini.
Strategi 31. Měi rén jì (美人计) Siasat memanfaatkan kecantikan wanita
Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan
menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja
pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya
sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun.
Kedua, para laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang
akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya
kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh
rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan
semakin memperburuk situasi.
Tak seorang lelaki pun dapat menerobos pagar kayu. (Pepatah
Cina)
Strategi 32. Kōng chéng jì (空城计) Siasat Kota kosong
Jebakan psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh
berpikir bahwa benteng tersebut penuh dengan jebakan. Ketika musuh kuat dalam
segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan
seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa.
Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda,
tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah
keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan.
Dengan membuat ruang kosong tampak sebagai lembah, musuh
akan mengira bahwa Anda benar-benar kuat. (Caolu Jinglue, Siasat dari Rumah
Beratap Jerami)
Strategi 33. Fǎn jiàn jì (反间计) Siasat adu domba dengan menggunakan
mata-mata musuh
Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik
antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya.
Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur
dan bertahannya akan melemah.
Betapa sulitnya! Betap licinnya! Tiada situasi di mana
mata-mata tak dapat dimanfaatkan. (Sun Zi, Seni Perang)
Strategi 34. Kǔ ròu jì (苦肉计) Siasat melukai diri sendiri
Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat
anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat
musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.
Yang satu ingin memukul, yang lain bersedia dipukul.
(Pepatah Cina)
Strategi 35. Lián huán jì (连环计) Siasat menggabungkan serangkaian
strategi
Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa
strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana
berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika
satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.
Bila dua ekor belalang berkutat pada seutas tali, tak satu
pun akan mampu meloloskan diri. (Pepatah Cina)
Strategi 36. Zǒu wéi shàng jì ( 走为上计) Ketika mundur merupakan pilihan terbaik
Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina: ”Jika
seluruhnya gagal, mundur” Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda
akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan.
Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan
yaitu menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total,
kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan.
Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!
Dari ketiga puluh enam siasat ini, puncaknya adalah yang
terakhir ini. Salam kebajikan
Mencari langit dan mengangkat sebuah matahari palsu.
(Peribahasa Cina)
Strategi 26. Tōu liáng huàn zhù ( 偷梁换柱) Mengganti balok dengan kayu yang
kualitas rendah
Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu
pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi
atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan
dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.
Membunuh ayam untuk menakut-nakuti kera. (Pepatah Cina)
Strategi 27. Jiǎ chī bù diān (假痴不癫) Berpura-pura bodoh tetapi
sebenarnya tidak
Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk
menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke
dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan
diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda
dapat menyerangnya.
Orang yang bijaksana sering tampak bodoh. (Pepatah Cina)
Strategi 28. Shàng wū chōu tī (上屋抽梯) Memindahkan tangga
setelah musuh memanjat
Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam
daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan
diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan
sekaligus elemen alam.
Berhadapan dengan ajal, dia yang siap mati akan selamat
sedangkan dia yang bertekad untuk hidup akan mati. (Wu Zheng, Ahli Strategi
Dinasti Qing)
Strategi 29. Shù shàng kāi huā ( 树上开花) Meletakkan bunga palsu di atas
pohon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar