Ali Mahsun: Saatnya Revolusi Untuk Selamatkan Indonesia
RepelitaNews - “Indonesia telah jadi negara gagal adalah fakta, bukan isapan jempol belaka. Indonesia adalah negara bangsa besar seluas benua Eropa, kaya raya, dan strategis yang seharusnya mampu mewujudkan masyarakat adil dan makmur, serta sejajar bahkan unggul dengan bangsa asing manapun didunia sebagaimana cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Namun kenyataannya sungguh sangat paradoks, Indonesia jadi miskin, kerdil, terbelakang, tak miliki harga diri dan martabat dimata bangsa asing bahkan kini sudah tidak berdaulat lagi, terjajah kembali oleh bangsa asing. Lebih dari 80% aset ekonomi dan kekayaan alam Indonesia sudah lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi dikuasai asing.
Satu-satunya harapan Indonesia yang tersisa hanyalah 54,9 juta UMKM, termasuk 25 juta PKL didalamnya, dan segera dilumat asing dengan dalih Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Adalah sungguh sangat naif dan mengabaikan amanah konstitusi Negara RI, serta apa maksud dibalik pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa pemerintah RI tidak akan melindungi Ekonomi Rakyat menghadapi MEA pada pembukaan Kongres XX Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta pada 12 Desember 2015.
Indonesia hancur dan bubar tidak boleh terjadi. Hanya rakyat, pemuda dan mahasiswa yang mampu menyelamatkan Indonesia. Dan satu-satunya jalan hanyalah melalui revolusi Indonesia karena segenap perangkat tata kelola Indonesia (eksekutif, legislatif dan yudikatif) sudah dilumpuhkan kepentingan penjajahan asing. Tak perlu takut atau alergi dengan revolusi. Tidak selalu harus berdarah-darah, sudah banyak revolusi damai di dunia," tegas Ketua Umum DPP APKLI dr. Ali Mahsun, M. Biomed, yang juga Ketua Umum Presidium Sekber Indonesia Berdaulat di Jakarta Senen 4/1/2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar