Kamis, 25 Februari 2016
Selasa, 16 Februari 2016
keteguhan jiwa
keteguhan jiwa
kasih, bicaralah kau dimalam yang hening ini
saat dimana kita jauh
jarak dan waktu dalam satu ruang kelabu
damaikanlah dengan sinar cahyamu
malam yang teramat cepat berlalu
seperti penantian yang kemudian hilang
terbang bagai burung yang bebas
saat dimana kita jauh
jarak dan waktu dalam satu ruang kelabu
damaikanlah dengan sinar cahyamu
malam yang teramat cepat berlalu
seperti penantian yang kemudian hilang
terbang bagai burung yang bebas
dan jika kalbumu terus berbisik tentang sebuah masa
ceritakanlah pada keheningan tentang perjalanan kita
satu masa yang teramat cepat untuk kau ceritakan
tanpa setetes air mata menetes
kerna musim akan mengering
jika tanpa kau sirami cinta ini dengan keteguhan jiwamu
ceritakanlah pada keheningan tentang perjalanan kita
satu masa yang teramat cepat untuk kau ceritakan
tanpa setetes air mata menetes
kerna musim akan mengering
jika tanpa kau sirami cinta ini dengan keteguhan jiwamu
kasih, lihatlah fatamorgana pelangi itu
apa yang akan kita kejar untuk kita pegangi
jika itu hanyalah kebohongan orang-orang disekeliling kita
maka hilangkanlah kelas-kelas dalam kebohongan materi duniawi
hiduplah kita dalam pijakan yang sama
langkah yang sama
menuju satu masa yang berbeda
dimana cahya kedamaian membimbing kita
apa yang akan kita kejar untuk kita pegangi
jika itu hanyalah kebohongan orang-orang disekeliling kita
maka hilangkanlah kelas-kelas dalam kebohongan materi duniawi
hiduplah kita dalam pijakan yang sama
langkah yang sama
menuju satu masa yang berbeda
dimana cahya kedamaian membimbing kita
JS.15
Cempaka Putih.
Cempaka Putih.
aku-pun masih berpuisi untuk-mu
aku-pun masih berpuisi untuk-mu
kekasih, kupu-kupu yang datang
hinggap diantara tumpukan buku
dan diantara kopi dan rokok kretek diatas meja tua
adalah cerita lalu, tentang aku, dan puisi tentangmu
hinggap diantara tumpukan buku
dan diantara kopi dan rokok kretek diatas meja tua
adalah cerita lalu, tentang aku, dan puisi tentangmu
hingga fajar menyingsing
saat rasa dijiwa terus berkecamuk
bergemuruh dalam gejolak
sekedar menyebut namamu bidariku
lukisan wajahmu yang teramat kuat
terukir pada dinding jiwa
dan kau hidup
mengalir deras menjadi bait-bait tentang cinta
saat rasa dijiwa terus berkecamuk
bergemuruh dalam gejolak
sekedar menyebut namamu bidariku
lukisan wajahmu yang teramat kuat
terukir pada dinding jiwa
dan kau hidup
mengalir deras menjadi bait-bait tentang cinta
dan waktupun terus berlalu
perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan
mendaki kepuncak, berlayar dilautan bersama kerinduan
dan cinta yang semakin dalam
dan terbang bersama sayap yang kian terhempas
perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan
mendaki kepuncak, berlayar dilautan bersama kerinduan
dan cinta yang semakin dalam
dan terbang bersama sayap yang kian terhempas
bidariku, hanya malam lah yang setia membangun mimpiku
hingga aku terbangun dan segera memeluk kehangatan sang mentari
dan cintaku, ribuan bait puisi untukmu
saat musim hujan menghijaukan rerumputan liar
dan sekar mewangi dipelataran taman negeri ini...
hingga aku terbangun dan segera memeluk kehangatan sang mentari
dan cintaku, ribuan bait puisi untukmu
saat musim hujan menghijaukan rerumputan liar
dan sekar mewangi dipelataran taman negeri ini...
at cempaka putih
JS.16
JS.16
Langganan:
Postingan (Atom)