GERAKAN MENGKADER 1000 INSTRUKTUR HMI; SAATNYA TURUN TANGAN MEMBENAHI PERKADERAN HMI
Islam sebagai sebuah cara
pandang, merupakan konsep integral antara Tuhan, manusia dan alam. Pemahaman
akan ketiga realitas itu menentukan perilaku manusia terhadapnya. Kerangka
landasan tersebut menjadikan revolusi Islam bukan hanya dalam rangka perlawanan
terhadap patung-patung berhala namun secara substansi pada perlawanan
penghambaan manusia terhadap materi.
Spirit ke-Tauhid-an adalah ruh bagi
umat Islam dalam kontekstualisasi Nilai nilai ke-Islaman. Nilai Nilai Dasar
Perjuangan sebagai Basic Ideology
organisasi seharusnya dapat tersematkan dalam jiwa kader – kader himpunan
sebagai pijakan; menghadapi carut marutnya strukturisasi kepengurusan ditingkat
Pengurus Besar. seluruh kader HMI harus segera take action turun tangan dalam rangka pembenahan kaderisasi sehingga
mampu menjawab tantangan keumatan dan kebangsaan dan dunia global yang belum selesai. Kemerdekaan dan Kedaulatan
bangsa yang termaktub
dalam pembukaan UUD 1945 merupakan unsur dasar dalam rangka mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT sebagaimana tertuang dalam
Kalimat terakhir Tujuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Realitas tantangan BPL PB HMI
bagaimana mengawal roda kaderisasi seluruh BADKO dan cabang di seluruh
Indonesia dari sabang sampai merauke, BADKO HMI yang terdiri 20
ini diwajibkan melaksanakan Advance Training dalam satu periode 1 kali,
jadi selama 2 tahun ada 20 kali advance Training dengan jumlah peserta
rata-rata 25 orang/training, sehingga dalam satu periode HMI punya 500 kader
paripurna (doktor nya HMI).
sedangkan Jumlah
seluruh cabang di Indonesia ada 187 dengan kewajibannya melakukan satu kali Intermediate Training dengan asumsi peserta
minimal 40 Kader HMI; jadi selama satu tahun secara kuantitas terdapat 7480
yang Memiliki kualiitas sebagai clon-calon pemimpin yang memiliki kapasitas cukup di HMI
secara Nasional.
Sedangkan Asumsi
terburuk rekruitmen anggota di komisariat hanya 10 kader baru setiap kali Basic training yang dilakukan
setiap tahun sekali, bila terdapat 187 Cabang dengan rata 10 komisariat setiap tahun HMI
memiliki 18.700
itulah angka minimal perkembangan kaderisasi HMI diseluruh Indonesia.
Berpijak dari asumsi Data diatas, gerakan mengkader
1000 instruktur HMI dalam tubuh himpunan menjadi suatu
keharusan yang harus dipenuhi
HMI sebagai
organisasi Kader. Gerakan mengkader 1000 Instruktur HMI ini adalah
langkah nyata kami dalam rangka menyediakan SDM yang berkualitas untuk menjadi
guru/mentor/trainer ditubuh himpunan, dari mulai LK I, LK II, LK III juga
training-training khusus lainnya. dengan asumsi training dalam satu periode
PBHMI, LK III 20 kali, LK II 374 kali, LK I 3.700 kali. sedangkan dalam satu
kali training dibutuhkan minimal 5 instruktur. jadi gerakan mengkader 1000
instruktur ini menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan oleh BPL PBHMI
dan BPL CABANG dalam periode 2014-2015.
Sebagai organisasi kader yang
berazaskan Islam,training menjadi sebuah tugas inhern yang dilaksanakan sebagai
model pendidikan dalam tubuh HMI dalam rangka mewujudkan tujuan HMI yang
termaktub dalam Anggaran Dasar pasal 4 yaitu terbinanya insan akadenis
pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Namun demikian, tak hanya sekedar
menjalankan sebuah traning. Tetapi traning tersebut, haruslah dilaksanakan
dengan standar tinggi, terukur dan efisien. Kegagalan dalam menciptakan sebuah
proses pelatihan maka akan berimplikasi terhadap proses pembentukan watak
kepribadian, pola pikir, visi, orientasi serta wawasan ke-HMI-an yang paling
elementer. Hal ini karena pendidikan HMI tidak hanya sekedar melakukan transfer of knowlage, tetapi juga
melakukan transfer of value
Dalam Standar Prosedur
Operasional Perkaderan HMI, salah satu unsure training adalah Badan Pengelola
Latihan. BPL HMI bertugas menyiapkan pengelola latihan atas permintaan pengurus
HMI setingkat, Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelola latihan dengan
jalan menyelenggarakan training pengelola latihan dan mengadakan forum-forum
internal di lingkungan intern BPL HMI, Meningkatkan kualitas latihan dengan
jalan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan latihan, Membuat panduan
pengelolaan training HMI, Melakukan standarisasi pengelola training dan
pengelolaan training, Memberikan informasi kepada pengurus HMI setingkat
tentang perkembangan kualitas dan standar pelatihan.
Begitu penting dan strategisnya
peran BPL dalam menghasilkan kader-kader yang akan menjadi tulang punggung
organisasi, serta mengabdikan diri
sebagai kader umat dan kader bangsa, diperlukan standar – standar khusus bagi
anggota HMI yang hendak menduduki jabatan di struktur organisasi. ”Gerakan mengkader 1000
Instruktur HMI; Saatnya turun tangan Membenahi perkaderan HMI” Merupakan langkah optimalisasi Peran Badan
Pengelola Latihan di setiap BADKO dan Cabang guna menciptakan kondisi kaderisasi secara
progresif dalam menghadapi carut marut strukturisasi yang disebabkan degradasi
spirit perjuangan pada jati diri jiwa Kader. Penyelenggaraan sebuah Training-training
Instruktur
wajib diadakan sebagai bentuk ikhtiar dalam usaha memperbaiki kualitas kader HMI
dimasa yang akan datang.
TEAM BPL PBHMI 2014