Rabu, 15 Februari 2017

AKU-PUN MASIH BERPUISI UNTUK-MU

aku-pun masih berpuisi untuk-mu

kekasih, kupu-kupu yang datang
hinggap diantara tumpukan buku
dan diantara kopi dan rokok kretek diatas meja tua
adalah cerita lalu, tentang aku, dan puisi tentangmu

hingga fajar menyingsing
saat rasa dijiwa terus berkecamuk
bergemuruh dalam gejolak
sekedar menyebut namamu bidariku
lukisan wajahmu yang teramat kuat
terukir pada dinding jiwa
dan kau hidup
mengalir deras menjadi bait-bait tentang cinta
dan waktupun terus berlalu
perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan
mendaki kepuncak, berlayar dilautan bersama kerinduan
dan cinta yang semakin dalam
dan terbang bersama sayap yang kian terhempas
bidariku, hanya malam lah yang setia membangun mimpiku
hingga aku terbangun dan segera memeluk kehangatan sang mentari
dan cintaku, ribuan bait puisi untukmu
saat musim hujan menghijaukan rerumputan liar
dan sekar mewangi dipelataran taman negeri ini...

at cempaka putih
JS.16