Minggu, 28 Agustus 2016

NICOLLO MACHIAVELLI

NICOLLO MACHIAVELLI (1469-1527): 

SEBUAH GAMBARAN PEMIKIRAN


Oleh Nurjaman*
ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang pemikiran Nicollo Machiavelli. Seorang pria kelahiran Florence[1] yang hasil pemikirannya dipercaya sering dipakai oleh para politikus masa kini. Dia meyakini bahwa rezim-rezim masuk ke dalam dua tipe, yaitu kepangeranan dan republik. Dalam buku The Prince -karyanya yang paling monumental- dia menasihatkan bagaimana kekuasaan itu diraih dan bagaimana kekuasaan itu di pertahankan. Dikutuk banyak orang selaku intelektual tak bermoral, dipuja oleh lainnya selaku realis tulen yang berani memaparkan keadaan dunia apa adanya, Machiavelli salah satu dari sedikit penulis yang hasil karyanya begitu dekat dengan studi baik dalam filsafat maupun politik.
Siapakah Machiavelli Itu?
Nicollo Machiavelli lahir pada 3 Mei 1469. Dia anak kedua dari Bernardo di Nicolo Machiavelli, seorang pengacara yang mempunyai reputasi tinggi. Bernardo menginginkan anaknya kelak menjadi orang yang terkemuka. Dalam mewujudkan cita-citanya itu, Bernardo mendidik anaknya agar mempelajari ilmu-ilmu kemanusiaan. Pada usia 6 tahun Machiavelli telah mempelajari bahasa Latin dan pada usia 12 tahun telah mempelajari ilmu-ilmu kemanusiaan dari Paulo Ronsiglione dengan menggunakan bahasa Latin berhubungan dengan pemikiran Humanisme[2]
Selama masa hidup Machiavelli –pada saat puncak-puncaknya Renaissance Italia– Italia terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negeri yang bersatu seperti Perancis, Spanyol atau Inggris.[3] Karena itu tidaklah mengherankan bahwa dalam masanya Italia lemah secara militer padahal brilian di segi kultur. Hal ini didukung oleh Sartono Kartodirdjo (1990), dia menyatakan bahwa nampaknya pada abad ke 15-16 Italia sedang dilanda oleh gerakanRenaissance. Hasil-hasil pemikiran dan peradaban Yunani-Romawi kuno digali kembali dan dikembangkan  sebagai alternatif dalam menghadapi dominasi pemikiran Gereja yang ortodoks, dogmatis, dan otoriter. Florence, kota di Italia tempat Machiavelli dilahirkan, pun merupakan salah satu pusat dari gerakanRenaissance pada waktu itu.[4]
Di kala Machiavelli muda, Florence diperintah oleh keluarga Medici (ketika itu Lorenzo yang menjadi raja) dengan corak pemerintahan yang dijalankan dengan tangan besi dan tak ada yang berani menentangnya, namun demikian italia berada pada sebuah Negara yang kuat dengan peradaban yang urban dan sekuler.[5] Tetapi Lorenzo meninggal dunia tahun 1492, dan beberapa tahun kemudian penguasa Medici diusir dari Florence; Florence menjadi Republik (Republik Florentine) dan tahun 1498, Machiavelli yang berumur dua puluh sembilan tahun peroleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam pelbagai misi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di dalam negeri Italia[6].
Pada masa itu, italia setidaknya terbagi atas lima Negara yang lebih besar, kerajaan Napels di sebelah selatan, kepangeranan Milan di barat laut, republik keningratan Venice di timur laut, republic Florence dan Negara Paus di tengah-tengah. Diantara kelima Negara kota itu terjadi saling rebut pengaruh, adanya konflik, dan memanasnya persaingan. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan politik dalam negeri maupun antar Negara-negara tersebut. Mereka saling bersaing dan berperang untuk mendapatkan hegemoni politik dan wilayah geografis yang relatif makmur itu. Keadaan semakin parah karena dalam peperangan, mereka sering kali menggunakan tentara bayaran yang pada gilirannya turut mengundang campur tangan asing dalam kebijakan pemerintahan.[7] Ini juga yang menjadi kritik Machiavelli tentang kesalahan yang dilakukan penguasa dalam memperlakukan tentara bayaran itu.
Tahun 1512, Republik Florentine digulingkan dan penguasa Medici kembali memegang tampuk kekuasaan, Machiavelli dipecat dari posisinya, dan di tahun berikutnya dia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa Medici. Dia disiksa tetapi tetap bertahan menyatakan tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan pada tahun itu juga. Sesudah itu dia pensiun dan berdiam di sebuah perkebunan kecil di San Casciano tidak jauh dari Florence.
Selama empat belas tahun sesudah itu, dia menulis beberapa buku, satu diantaranya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.
Karya-karya Mavhiavelli
Seperti yang telah dipaparkan di atas, Machiavelli mulai aktif menulis sebagai seorang pemikir ketika jabatan politiknya berakhir. Dia mengekspresaikan apa yang dia lihat, rasakan dan renungkan. Selama 14 tahun, waktu yang cukup lama, dia berhasil menyusun beberapa karya, yakni: sang pangeran (1513), Discorsi (1519), seni perang (1920), sejarah Florence (1525), dan beberapa karya lainnya.
Hanya dengan mengkaji secara hari-hati ketiga buku yang ditulis di awal, orang dapat memahami bagaimana relevansi gagasan-gagasan politik Machiavelli dengan pemikiran militernya, sebuah relevansi yang jarang dipahami oleh kalangan intelektual.[8]
The prince, salah satu karya terpenting Machiavelli terbagi ke dalam dua puluh enam bab. Buku ini berisi tentang persoalan Negara kerajaan dan bagaimana cara menegakkannya, sebab-sebab kerajaan, perebutan wilayah baru dengan senjata, kewajiban raja terhadap angkatan perang, kekuasaaan konstitusional, Negara gereja, bagaiman mengukur kekuaasaan, saran-saran untuk membebaskan italia dan lainnya.
Dalam prawacana buku Machiavelli yang berjudul The art of War, The Prince ini secara kasar terbagi menjadi dua bagian: bagian pertama (bab 1-11), membahas tentang fase konspiratorial. Konspirasi dalam perspektif militer merupakan sebuah hubungan kawan-lawan yang mengambil bentuk militer yang khas dalam perang sipil. Para pemikir politik klasik sendiri tak banya membicarakan tentang konspirasi ini. Bahkan mereka justru mengecam dipraktikannya konspirasi, walaupun Herodotus menggambarkan banyak tentang konspirasi, namun hanya ahli teori kemiliteran sajalah yang berusaha menyistematisasi seni berkonspirasi ini.[9]
Bagian yang kedua (bab 12-26), menekankan pada aspek konter-konspiratorial.[10] Artinya memfokuskan pada pembicaraan mengenai masalah bagaimana memelihara kekuasaan dengan cara mencegah terjadinya konspirasi.
Karya Machiavelli yang lain adalah Discorsi. Karya ini terbagi menjadi tiga buku; Buku Kesatu berisi tentang analisis urusan-urusan dalam negeri bangsa Romawi; Buku Kedua berbicara tentang urusan-urusan militer dan luar negeri; Buku Ketiga menjelaskan tentang sumbangan bagi kebesaran Romawi yang diberikan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sejumlah warga negaranya yang terkemuka.
Lalu, The Art Of War, karya Machiavelli yang lain lagi menjelaskan bagaimana hubungan antara seni berpolitik dengan seni militer. Karya ini dibagi ke dalam tujuh buku yang kesemuanya berisi tentang tehnik berperang, menghimpun militer yang cakap dan bagaimana membuat pertahanan yang baik. Dari karya ini, Machiavelli mendapatkan reputasi baik khususnya sebagai ahli teori kemiliteran.
Filosofi
Menurut Firdaus Syam (2007) pandangan Filosofi politik Machavelli adalah:
“..nilai-nilai yang tinggi atau yang dianggap tinggi dan penting berhubungan dengan dunia, khususnya menyangkut kemasyhuran, kemegahan serta kekuasaan belaka, karenanya sangan menolak adanya hukum alam yang berlaku secara universal bagi seluruh manusia dan jagat ini..”[11]
Pernyataan di atas mengindikasikan bahwa Machiavelli menolak pandangan tentang hukum umum yang harus sesuai dengan kemegahan, kekusaan dan kemasyhuran sebagai nilai tertinggi. Karena menurutnya kesuksesan seseorang jika harus diraih dengan penipuan, maka hal itu diwajarkan bahkan dibenarkan.
Begitu pula mengenai kedudukan agama, agama diperlukan hanya sebagai alat legitimasi atau alat kepatuhan, bukan karena nilai-nilai ajaran yang ada di dalamnya. Seorang Pangeran harus mengabaikan pertimbangan moral sepenuhnya dan mengandalkan segala sesuatunya atas kekuatan dan kelicikan. Oleh karena itu, maka agama diperlukan untuk memperkokoh kekuasaan sang Pangeran.
Bisa kita lihat, agama Romawi kuno. Agama ini mampu mempersatukan Negara, membina loyalitas, kepatuhan dan ketundukan pada otoritas kerajaan Romawi. Dalam konteks sejarah Romawi, agama telah mampu membantu mengendalikan tentara, menumbuhkan semangat rakyat, menghasilkan orang-orang baik dan mempermalukan orang-orang jahat. Inilah salah satu alasan mengapa ritus ibadah semacam ini harus tetap diadakan, karena menurutnya dengan cara ini republik akan terbebas dari kebobrokan.
Dalam hal membuat janji, Machiavelli berpandangan bahwa janji hanya sebatas alat, bukan esensi atau sikap. Perlihatkan kau berpegang teguh pada janjimu itu, meskipun batinmu menolak. Seseorang harus dapat bersikap sebagai seekor Singa, dan di waktu yang lain harus juga dapat bersikap sebagai seekor Kancil. Singa yang begitu gagah dan buas, memilki beberapa kelemahan, yaitu pada penciuman. Hanya kancil yang memilki penciuman yang tajam, dengan kemampuan itu Kancil dapat menghindari perangkap. Nah, di saat seperti itu bertindaklah seperti Kancil. Sebaliknya Kancil tidak memiliki kekuatan atau tenaga yang cukup dalam menghadapi mangsa yang buas seperti Serigala. Dalam keadaan seperti ini maka bertindaklah seperti Singa.[12]
Pandangan di atas memiliki makna filosofis yang dalam dan luas. Terlihat begitu pragmatis, hampir tak punya satu pegangan pun, hanya kepentinganlah yang jadi ukuran dan diutamakan. Nilai-nilai itu sangat relatif bagi sang penguasa, atau dengan kata lain tidak mengikat diri termasuk dalam berjanji.
Politik
Ajaran politik Machiavelli  begitu jelas, sederhana, namun begitu dalam. Menurutnya, mereka yang menjadi penguasa dengan cara-cara keji tidak disebut memperoleh kekuasaan atas nasib baik. Penguasa tidak akan dipuja dan dihormati sebagai pahlawan apalagi setelah berkuasa ia menjadikan kekerasan sebagai bagian dari kehidupan politik sehari-hari. Machiavelli berkesimpulan bahwa dengan cara seperti ini akan menjadikan sang penguasa berkuasa, akan tetapi tak menjadikannya terhormat. Ia menyarankan, jika ingin menjalankan kekuasaan seperti binatang, maka lakukanlah sesekali, atau dengan kata lain tidak terus menerus. Tindakan seperti itu harus diimbangi dengan mencari simpati rakyat.[13]
Mengenai hubungan seorang penguasa dan tentara, Machiavelli menjelaskan dengan sangat menarik. Menurutnya seorang penguasa yang baik dan kuat ialah mereka yang mempunyai tentara yang kuat dan uang yang banyak. Seorang penguasa harus mampu membuat system pertahanan yang kuat dan benteng yang kokoh yang kesemuanya itu terdapat dalam koridor dukungan rakyat. Artinya dengan penjelasan singkat ini, akan menuju pada suatu kesimpulan bahwa menurut Machiavelli, penguasa yang kuat adalah yang memiliki tentara yang kuat dan pada saat yang bersamaan juga tetap dicintai oleh rakyatnya.
Machiavelli juga menjelaskan -berdasarkan pengalaman dan pengamatannya pada zamannya- tentang betapa bahayanya apabila seorang penguasa menggunakan jasa tentara bayaran dan atau tentara asing dari negeri lain. Bagi Machiavelli tentara bayaran adalah tentara yang tidak berdisiplin, sulit diatur, ambisius, dan tidak setia. Kesetiaannya tentu sangat bergantung pada basar-kecilnya bayaran yang mereka terima. Oleh karena itu Machiavelli menganjurkan agar sang penguasa tidak menggunakan dan mengandalkan tentara bayaran dalam menjalankan kekuasaannya.[14]
Lebih baik menggunakan militer sendiri dari rakyat sendiri daripada menggunakan tentara bayaran dan atau tentara asing yang kuat namun kesetiaannya tentu masih dipertanyakan. Hal ini jelas ketika ditawari dengan harga yang lebih tinggi oleh musuh, maka tentara ini akan berbalik membahayakan negeri yang dipimpin oleh sang penguasa yang terlanjur menggunakan jasanya.
Kesimpulan
Mavchiavelli lahir seiring dengan kondisi negaranya yang kacau. Italia yang saat itu sedang berkecamuk menjadi pelajaran bagi Machiavelli. Beberpa kali dia menyaksikan setiap episode yang berbeda, antara Negara republic dan Negara absolute. Kehidupan sosio-politiknyalah yang membentuk pemikirannya itu. Seorang pecinta tanah air yang kuat, politikus, dan democrat yang yakin serta penelidik tanpa perasaan dan sinis. Dalam filosofi, ia terlalu praktis untuk menjadi seorang peneliti. Namun, dalam politik ia memilki pengetahuan dan pemahaman yang sangat luas mengenai arah-arah umum perkembangan Eropa saat itu.  Yang jelas ia hanya menulis dan berfikir tentang politik, seni memerintah, dan cara-cara berperang terhadap masalah masyarakat secara mendalam.
Referensi
Firdaus Syam, (2007). Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideology dan Pengaruhnya terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: Bumi Aksara.
Michael H Hurt, (1982). Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah: Nicollo Machiavelli. Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Didapatkan dari http://www.mediaisnet.org
Andi Suwrta, (2001). Sejarah Intelektual:Sebuah Antologi tentang Pecikan Pemikiran di Dunia Barat dan Islam. Bandung:  Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (Diterbitkan untuk keperluan terbatas)
Machiavelli, (2002). The Art Of War. Yogyakarta: Bentang Budaya.

[1] Sekarang Italia.
[2] Firdaus Syam, Pemikiran Politik Barat: Sejarah, Filsafat, Ideology dan Pengaruhnya terhadap Dunia Ke-3, Jakarta, Bumi Aksara, 2007, hlm. 106.
[3] Michael H Hurt, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah: Nicollo Machiavelli, 1978, Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, Dunia Pustaka Jaya, 1982,  Jakarta, didapatkan dari http://www.mediaisnet.org
[4] Andi Suwrta, Sejarah Intelektual:Sebuah Antologi tentang Pecikan Pemikiran di Dunia Barat dan Islam, Bandung, Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, 2001, hlm. 17 (Diterbitkan untuk keperluan terbatas)
[5] Plamentatz dalam firdaus Syam, hlm 105
[6] ibid
[7] Andi suwirta, hlm. 17-18
[8] Machiavelli, the art of war, Yogyakarta, Bentang Budaya, 2002, prawacana hal. i
[9] Ibid, hlm Lxxii-lxxiii
[10] ibid
[11] Firdaus Syam, Pemikiran Politik Barat..ibid
[12] Firdaus Syam, Pemikiran Politik Barat..ibid hlm. 108
[13] Ibid hlm. 112-113
[14] Andi suwirta, hlm. 23-25

STRATEGI DAN TEKTIK GERAKAN

Strategi dan Taktik (STRATAK)

Strategi dan Taktik.
Tujuan dan Target:
  1. Memperkenalkan peserta tentang strategi dan taktik yang ada dalam PMII.
  2. Peserta mengetahui kerja-kerja strategis dan  taktis dalam konteks student movement (maping, martikulasi dan rekayasa sosial).
  3. Memperkenalkan pada peserta langkah-langkah dasar problem solving, manajemen isu, aksi dan advokasi.
Pokok bahasan:
  1. Membedakan wilayah kerja startegis (nilai keberpihakan) dan wilayah kerja taktik (metode dan tekhnik) dalam pergerakan.
  2. Strategi dan taktik gerakan yang ada dalam PMII selama ini dan cita-cita pergerakan.
  3. Manajemen isu tekhnik, problem solving, manajemen aksi dan advokasi dasar.
 STRATEGI DAN TAKTIK GERAKAN
 Pengertian
             Strategi adalah sebuah perencanaan  untuk menetapkan dimulainya sebuah gerakan sampai terwujudnya cita-cita gerakab. Sementara taktik adalah suatu rancangan gerakan yang bersifat spesifik sebagai bagian dari keseluruhan strategi gerakan yang dijalankan. Secara mudah bisa dikatakan strategi adalah keseluruhan rencana gerakan,  sedangkan taktik adalah langkah konkrit yang bisa berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kondisi sosial yang ada.
kondisi situasi sosial
  • Beroperasinya neoliberlisme [liberalisasi, privatisasi, deregulasi]
  • Menguatnya peran pasar [sebagai pemeang mutlak kebijakan ekonomi]
  • Melemahnya posisi negara [anjing penjaga beroperasinya system ekonomi neoliberal]
  • Penjualan asset-aset negara
  • Pencabutan subsidi sosial
  • Penghapusan biaya barang dan jasa
  • Pemiskinan massa
  • Depolitisasi massa
  • Ketercerabutan budaya
  • Mahalnya biaya pendidikan
  • Kerusuhan
  • Dll.
Rumusan  strategi gerakan berdasarkan pembagian lokus masyarakat

NOLokus masyarkatStratak gerakan
1Civil society
(masyarakat sipil: prmas, LSM, Germa, dan kelompok masyarakat lain)
  • Menciptakan budaya alternatif
–          membentuk kelomok-kelompok study kebudayaan
  •  menciptakan kesadran lokalitas (nasionalisme)
–          pendidikan politik  untuk rakyat
–          advokasi, pendampingan dan pengorganisiran rakyat
–          advokasi kebijakan
  • menciptakn kemandirian ekonomi
–          membangun ruang-ruang ekonomi kerakyatan (koperasi dll.)
–          pengorganisiran ruang-ruang ekonomi rakyat
  • mewujudkan pendidikan untuk rakyat [kurikulum berbasis kerakyatan, sekolah gratis, KHP(kritis, humanis dan professional)
–          menciptakan sekolah-sekolah alternatif
–          pressure kebijakan pendidikan
2Political Society
(masyarakat politik:negara, partai politik)
Negara
  • penguatan posisi negara terhadap pasar dan negara kapitalis
–          advokasi kebijakan
  • penegakkan supremasi hukum
–          advokasi kebijakan
partai politik
  • membangun ruang bargaining rakyat dengan partai poklitik
–          kontrak sosial/politik
3Ekonomic Society
[masyarakat ekonomi: pengusaha pribumi, investor, spekulan, MNC/TNC]
  • menciptakan keseimbangan pasar-negara-civil society
–          ontrak social/politik
  • membangun kantung-kantung kontrol rakyat terhadap pasar dan kebijakan ekonomi
–          menciptakan kelompok-kelompok study ekonomi dan kebijakan pasar
–          menciptakan serikat-serikat buruh
Merumuskan taktik gerakan berdasarkan strategi gerakan yang sudah disusun dengan mempertimbangkan tiga kerangka gerakan.
War of Position
War of Opinion
War of Movement
– NDP
  • Hubungan manusia-tuhan
  • Hub. Manusia-manusia
  • Hubungan manusia-alam
Konteks gagasan
  • Tentang masyarakat
  • Tentang negara
  • Tentang pasar
Kaderisasi
  • Formal [PKD,PKM, PKL]
  • Informal [pelatihan2]
  • Nonformal [kantong2 kader: FAMJ, BIGBANG, Sanggar jepit, MMJ,dll]
ASWAJA
  • Tawasuth (moderat-pola pikir): [Agama:Teologi, Fiqh, Tashawwuf.Filsafat:sunnah, Rasionalitas].
  • Tasammuh (toleran-pola sikap) (perbedaan-pluralisme) (agama:internal agama, Antar agama, Budaya; Ras, Adat, Suku, Bahasa)
  • Tawazun(keseimbangan-pola hubungan) [sosial:egalitarianisme.Politik: Rakyat><Negara.Ekologi: alam><Manusia.Ekonomi: negara-pasar-masyarakat]
  • Ta’adul (keadilan-pola integral) [Nilai Universal]
Manajemen Issu
  1. Basis Intelektual kader [injeksi dan soktrin kesadaran]
  2. Basis media [penyediaan media transformasi gagasan] Basis massa [investasi kesadaran]
Gerakan Horizontal
[pengorganisiran]
  • Level kampus
  • Level organ gerakan
  • Level massa rakyat
Gerakan vertikal
[desakan terhadap otoritas]
  • Kuasa kebijakan publik
  • Kuasa social ekonomi
  • Kuasa agama
  • Kuasa adat
  • dll
– PKT
Menejemen aksi

IDEOPOL STRATAK

Ideologi Politik Strategi dan Taktik 

Sebuah Pengantar Sederhana


Landasan Dasar
“ Yang takut kepada Allah adalah hamba-hamba-Nya yang berilmu pengetahuan”
(Q.S Al Faathir: 35)
“Jika suatu hari lewat tanpa bertambahnya ilmuku yang mendekatkanku ke sisi Allah, tidaklah ada berkah untukku dalam terbitnya matahari pada hari itu”
(Hadits Riwayat Thabrani, Abu Na’im dan Ibnu Abdilbar)
“Orang yang buta politik maka ia akan dimakan oleh politik, orang yang buta ideology maka ia akan dimakan oleh ideology”
(Nasehat mengenai pentingnya “pengetahuan” ideology dan politik)
Pendahuluan
Diawali dari pengetahuan manusia terhadap realitas, merupakan bukti bahwa kecenderungan dalam mencari serta menemukan kebenaran sebagai media dalam mencapai tujuan adalah fitrah manusia. Termasuk wilayah pengetahuan yang akan bersama-sama kita kaji pada kesempatan kali ini; ideologi, politik serta strategi dan taktik. Sebelum lebih jauh bahasan yang akan kita kaji, saya akan menggaris bawahi satu pernyatan, pengetahuan politik praktis berbeda dengan politik praktis. Yang akan kita kaji adalah sebagai pengetahuan kita mengenai politik, bukan supaya kita tahu serta akan mempraktekan politik praktis. Sebab HMI adalah organisasi mahasiswa, bukan partai politik atau kelompok yang memiliki kepentingan secara mutlak demi kekuasan.
Sebagai media dalam mencapai tujuan, politik bukan lagi merupakan istilah yang asing atau bahkan tabu bagi kalangan mahasiswa. Namun hal penting yang harus difahami terkait dalam perjuangan politik adalah landasan gerak (epistemology, pandangan dunia dan ideologi), manusianya (kader), serta strategi dan taktik. Beberapa hal penting itulah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini, sebagai pengetahuan, belum untuk dipraktekan, terlebih semata-mata demi kekuasaan.
Saya fikir kita semua pernah mendengar dan menyaksikan bagaimana setiap individu maupun kelompok berusaha mencapai tujuan serta cita-cita politiknya melalui perjuangan politik. Namun tidak sedikit kita temui beberapa kecelakaan yang terjadi di dalamnya, baik dalam proses perjuangan politik itu sendiri maupun hasil-hasil yang dicapai dari perjuangan politik tersebut. Tentu saja terdapat beberapa alasan mendasar mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pertanyannya adalah, apa sajakah alasan mendasar itu? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat kita jawab secara langsung, sebab jawaban tersebut sebenarnya terdapat di dalamnya. Bagaimana jika saya katakan bahwa alasan mendasar tersebut tidak lain adalah syarat ideal dari perjuangan politik itu sendiri? Bahwa perjuangan politik setidaknya memiliki beberapa kandungan signifikan yang menjadi landasan bagi “gerakan” yang akan dilakukan, yaitu;
1.  Iman atau keyakinan yang teguh[1]
2.  Ilmu yang cukup[2]
3.  Ideologi yang jelas
4.  Organisasi yang baik, rapi dan disiplin
5.  Strategi dan taktik yang tepat, serta
6.  Kemampuan teknis dan teknologis yang memadai.
beberapa hal tersebut di atas yang akan bersama-sama kita fahami. Mengingat pentingnya bekal bagi seorang kader HMI dalam melaksanakan perjuangan politiknya kelak. Sebab proses dalam perkaderan serta perjuangan untuk mewujudkan cita-cita profetik belumlah cukup hanya dilakukan dalam ruang sempit HMI. Suatu saat nanti seorang kader HMI akan mengabdikan dirinya setelah kepurnaan dia di HMI.
Pokok Kajian
A. Ideologi
Ideologi adalah landasan gerak, dalam arti yang lebih luas ideologi dapat dikatakan sebagai seperangkat nilai-nilai berdasarkan pandangan dunia (pandangan hidup) untuk mengatur kehidupan Negara dalam segi-seginya dan yang disusun dalam sebuah konstitusi berikut peraturan-peraturan dan implementasinya.[3]
Pada wilayah ideology, Tauhid jelas haruslah menjadi dasar utamanya (sumber). Bagaimana pemahaman kader maupun manusia secara umum tentang Tauhid menjadi dasar dari epistemologinya. Sehingga dengan pengetahuan yang bersumber dari Tauhid tersebut akan dapat menghasilkan pandangan dunia yang objektiv. Selanjutnya pandangan dunia atau cara memahami realitas tersebut yang nantinya sebagai perangkat ideology. Jika lebih disederhanakan lagi, ideologi sangatlah penting dalam perjuangan politik, sebab ideology sebagai landasan setiap gerak yang akan diaktualisasikan.
Saat ini kita tahu bahwa terdapat banyak sekali ideology raksasa yang dengan segala varianya juga memiliki orientasi dalam pencapaian tujuan (liberalism, kapitalisme, sosialisme dll). Maka sebagai landasan gerak yang universal dan baku Tauhid adalah rujukan atau sumber utama ideologi yang jelas, permanent dan selalu relevan.[4]
B. Politik
Politik secara sederhana dapat kita artikan sebagai suatu media untuk mencapai maksud atau tujuan. Politik merupakan pengetahuan terapan, di mana dengan pengetahuan politik maksud serta tujuan yang akan dicapai dapat diperjuangkan melalui perjuangan politik dengan menggunakan ilmu pengetahuan politik. Tentu saja di dalam politik tersebut masih membutuhkan banyak pengetahuan terapan yang lain, yaitu strategi dan taktik.
Di dalam Islam, system politik terdiri atas tiga prinsip pokok, Tauhid, Risalah dan Khilafah. Prinsip yang pertama termanifestasikan dalam pembahasan kita yang pertama mengenai ideology. Begitu juga dengan prinsip yang ke dua, selain termanifestasikan dalam ideology juga termanifestasikan melalui aturan-aturan serta tuntunan-tuntunan yang membatasi kekuasan seorang khilafah. Sedangkan sebagai khilafah, setidaknya manusia memiliki beberapa syarat sebagai berikut:
1.  Pemilik dari bumi sepenuhnya adalah tetap Tuhan, bukan wakil-Nya yang bertugas mengelola.
2.  Pengelola itu akan mengelola milik Tuhan sesuai dengan instruksi-instruksinya (pemahaman kita terhadap tauhid yang termanifestasikan sebagai ideologi).
3.  Pengelola milik Tuhan akan akan melaksanakan kekuasannya dalam batas-batas yang telah ditetapkan Tuhan atas dirinya.
4.  Dalam mengelola itu, ia akan melaksanakan melaksanakan kehendak Tuhan, bukan kehendaknya sendiri (kemerdekaan individu, keharusan universal dan tetap bertitik tolak dari Tauhid).[5]
Secara singkat politik adalah untuk kekuasaan, sebab hanya dengan kekuasanlah tujuan dapat terwujud. Namun dengan kekuasan yang telah didapatkan nantinya, kekuasan tersebut tetap harus dijalankan berdasarkan atas ideology yang sudah dipilihnya. Dalam kaitanya dengan ini, politik tidak terlepas dari 4 hal; order(susunan/pembagian, perintah), virtue (kebajikan), freedom (kebebasan atau kemerdekaan) dan happiness/welfare (kebahagiaan dan kesejahteraan).[6]Kekuasaan yang diperoleh melalui politik haruslah dapat mewujudkan empat hal tersebut di atas, jika tidak maka kekuasaan yang ada bertentangan dengan fithrah dan tujuan kekuasaan yang murni, tentu saja jalan yang dilalui oleh perjuangan politik adalah tidak benar, sebab akibatnya pun tak selaras dengan tujuan idealnya.
C. Strategi dan Taktik
“Ilmu tanpa amal adalah dosa, demikian pula amal tanpa ilmu.” Pernyatan tersebut adalah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, jika kita kaitkan dengan perjuangan politik, maka politik adalah merupakan sebuah amal, jika tidak disertai dengan ilmu maka akan sia-sia. Dalam sebuah perjuangan politik, strategi dan taktik adalah ilmunya, selain landasan tauhid sebagai dasar ideology dan juga pengetahuan mengenai ilmu politik itu sendiri.
Strategi adalah memanfaatkan pertempuran untuk mengakhiri peperangan, taktik adalah penggunaan kekuatan untuk memenangkan suatu pertempuran.[7]Sedangkan menurut Mao Tse Tung strategi adalah untuk menguasai suatu peperangan secara keseluruhan, sedangkan taktik adalah untuk melakukan kampanye (yang merupakan bagian dari peperangan).[8] Namun yang perlu juga kita garis bawahi di sini adalah strategi dan taktik dalam politik tidak dapat meliputi sampai tercapainya tujuan, sebab strategi hanya meliputi jangka waktu tertentu. Dalam pandangan HMI, seperti yang diungkapkan oleh Dahlan Ranuwiharjo[9] mewakili pendidik politik di HMI, strategi adalah Bagaimana menggunakan peristiwa-peristiwa politik dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai rencana perjuangan, sedangkan taktik adalah bagaiman menentukan sikap atau menggunakan kekuatan dalam menghadapi peristiwa politik tertentu pada saat tertentu.[10]
1.  Hubungan Taktik dengan Strategi
Taktik merupakan bagian dari strategi. Maka dalam hal ini, taktik harus tunduk kepada strategi yang ada.
a.  Jika semua taktik berhasil maka strateginya berhasil.
b.  Jika Semua taktik gagal maka strateginya gagal.
c.  Jika salah satu taktik gagal, maka strategi masih bias berhasil dengan syarat taktik yang lainnya berhasil, dan bersifat strategis.
d.  Jika Sebagian taktik berhasil namun sebagian taktik strategis yang lain gagal, maka stratei ggal.
Taktik strategis adalah taktik mengenai suatu kejadian politik, namun kejadian itu menentukan bagi seluruh rencana strategis, dengan kata lain taktik ini adalah taktik utama/prioritas.
Stratak hanya boleh dipelajari oleh pejuang tulen yang telah memiliki kesadaran nideologi dan organisasi serta sanggup berfikir politis realistis. Seorang yang penakut, menghindari resiko dan lebih mengedepankan kepentingan pribadi dari pada kepentingan perjuangan tidak usah mempelajari strata, akan sia-sia, kasihan strataknya. Sebaliknya, orang yang yang berkesadaran ideology serta organisasi haruslah mempelajari strategi dan taktik, sehingga dia tidak akan sembrono dalam bergerak, tidak anarkhis, tidak nyelonong saja serta tidak bertindak radikal ekstrem yang ngawur dan nekad.[11]
2.  Stratak dan Organisasi
Stratak adalah cara menggunakan oranisasi organisasi untuk mencapai sasaran perjuangan. Garis dari setiap strata harus disesuaikan dengan kondisi organisasi, kesuksesan strata akan semakin memperkuat organisasi, begitu juga sebaliknya. Semakin berkurang kekuatan organisasi, semakin tidak mampu organisasi itu melaksankan stratak yang besar, semakin kecil stratak yang dapat dilaksanakan oleh organisasi semakin jauh organisasi tersebut dari tujuan perjuangan politiknya. Stratak tidak mampu berdiri sendiri, melainkan dia hanya alat pelaksana bagi tujuan ideology.
3.  Tugas Stratak
Menciptakan, memelihara, dan menambah syarat-syarat yang akan membawa kepada tujuan (machts-vorming dan machts-aanwending)adalah tugas stratak. Dengan kata lain, tugas stratak adalah untuk mempertahankan dan menambah kekuatan serta posisi sendiri, di samping itu juga untuk menghancurkan dan mengurangi kekuatan serta posisi lawan.
4.  Dasar-dasar Menyusun Strategi
a.  Menetapkan sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu. Sasaran disesuaikan dengan kemampuan oranisasi.
b.  Jangka waktu ditentukan sebagai jangka waktu sekarang (jangka pendek) dan jangka waktu beberapa tahun ke depan (jangka panjang).
c.  Harus terdapat rencana atau strategi alternative.
d.  Harus dapat menambah kekuatan serta memperkuat posisi.
e.  Harus mampu membentuk opini public (subyektifitas menjadi objektifitas, sebab mendapatkan dukungan dan sokongan dari kesepakatan wacana public).
5.  Dasar-dasar Membentuk Taktik[12]
Dikarenakan taktik merupakan bagian dari strategi maka dasar bagi strategi berlaku juga untuk taktik. Namun masih terdapat beberapa dasar yang berlaku untuk taktik,
a.  Fleksibilitas, sikap dan langkah dapat berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi.
b.  Orientatif, evaluative dan estimative, perjuangan politik tidak mampu melihat hasil atau keberhasilan yang dicapai nanti, sebab hal tersebut belum terjadi. Namun dengan menentukan langkah, mengira-ngira (mengorientasikan) serta mengevaluasi keadaan dan kemungkinan yang akan terjadi, disertai dengan memperhitungkan beberapa hal maka kita akan dapat melihat bayangan aka nada dan tidaknya kesempatan untuk berhasil.
c.  Kerahasian, strategi harus dirahasiakan, biarlah lawan meraba apa langkah perjuangan yang akan kita lalui.
d.  Gerak tipu/mengelabuhi.
e.  Lima S; Sasaran, Sarana, Sandaran, Sistem, Saat.
f.  Perpaduan antara Kondisi Objektif dan Kondisi Objektif, kondisi subjektif mematangkan kondisi objektif, begitu juga sebaliknya. Antara kedua kondisi ini memiliki hubungan timbale balik yang saling mempengaruhi.
6.  Hukum-hukum Stratak
a.  Kwantitas.
b.  Perpaduan antara kwalitas dan kwantitas.
c.  Posisi.
d.  Cadangan.
e.  Kawan, Sekutu dan Lawan.
f.  Divide et impera.
g.  Menyerang adalah pertahan yang terbaik.
h.  Membenarkan segala cara, selama tidak bertentangn dengan ideology dan membawa akibat yang dapat merugikan diri sendiri.
7.  Pedoman Mencapai Hasil
a.  Mencegah mudhorat lebih diutamakan dari menarik manfaat.
b.  Apa yang dapat diselesaikan hari ini, selesaikan, jangan menunda.
c.  Tidak ada rotan, akarpun jadi.
d.  Hasil dalam perjuangan terletak pada hasilnya sendiri, tidak ada satupun yang berhasil daripada keberhasilan.
D. Pejuang Paripurna
Setiap manusia dilahirkan sebagai pemimpin di muka bumi ini, utamanya adalah sebagai wakil Tuhan. Sebagai pemimpin dan juga wakil Tuhan seharusnya manusia dalam menjalankan segala gerak dan langkah perjuangannya dilandasi dari ke-Tauhid-an. Setiap pemimpin haruslah memahami, meresapi dan menghayati enam syarat perjuangan politik yang telah disebutkan di atas, selain juga harus mampu menanganinya.
Pejuang paripurna haruslah selesai pada wilayah Iman dan ilmu, setidaknya memiliki kapasitas pada dua wilayah tersebut, sehingga dalam pengamalannya tidak lagi keliru. Keparipurnaannya didasarkan pada bagaimana ia mampu untuk berfikir, berjuang dan bekerja secara maksimal. Pola berfikir dan bertindak seperti itu akan semakin mendekatkan organisasi kepada tujuan perejuangannya.
Dalam setiap perjuangan politiknya, pejuang paripurna haruslah memiliki beberapa landasan dan nilai-nilai dasar sebagai berikut;
1.  Landasan dari nilai-nilai dasar,
a.  Tauhid.
b.  Risalah.
c.  Kekhalifahan.
2.  Nilai-nilai dasar,
a.  Persamaan derajat manusia.
b.  Musyawarah.
c.  Hak-hak demokrasi.
d.  Keadilan.
e.  Kepentingan umum.
f.  Mencegah kedholiman tas manusia.
g.  Hak atas hidup
h.  Hak bagi si miskin.
i.  Hak antara pemimpin dan yang dipimpin.hak minoritas.
Dengan beberapa hal tersebut di atas, maka hasil dari perjuangan polotik akan dapat memberikan manfaat yang besar serta tidak sia-sia,[13] akan mampu menciptakan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
__________
Literatur
Al Qur’an dan Hadits
A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara, 2000
H. Munawir Sjadzali, M.A, Islam dan Tata Negara, Jakarta, UIP, 1993
Henry J. Schmandt, Filsafat Politik, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005
Kitab Jawa Kuno; Serat Wedhatama
Kitab Jawa Kuno Serat Wotgaleh
Sun Tzu Wu, The Art of War, Singapura, 1985

[1] Penjelasan mengenai ini dapat ditemukan di dalam Al Qur’an, Hadits serta literature-literatur dalam Filsafat Islam.
[2] Penjelasan mengenai ini dapat ditemukan di dalam Al Qur’an, Hadits serta literature-literatur dalam Filsafat Islam.
[3] A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara, 2000, hlm. 105
[4] Al Qur’an dan Hadits
[5] A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara, 2000, hlm. 17
[6] Henry J. Schmandt, Filsafat Politik, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005
[7] Clausevitz.
[8] Mao Tse Tung. (1963).
[9] Mantan Ketua Umum PB HMI Periode 1951-1953,  Ketua Dewan Pembimbing dan Penasehat  PB HMI tahun 1964-1966, Ketua Umum Koordinasi Nasional KAHMI tahun 1977-1980,
[10] A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara, 2000, hlm 87
[11] Nasehat dari para Pujanga Jawa intisari  Kitab Jawa Kuno; Serat Wedhatamadan Serat Wotgaleh
[12] Sun Tzu Wu, The Art of War, Singapura, 1985
[13] A. Dahlan Ranuwiharjo, SH, Menuju Pejuang Paripurna, Ternate, KAHMI Maluku Utara, 2000, hlm  37

TAKTIK PERANG

Taktik perang

Taktik perang adalah cabang ilmu militer berurusan dengan manuver rinci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh strategi. Taktik juga merupakan rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik perang adalah penggunaan kekuatan bersenjata untuk menjalankan pertempuran. Taktik perang sebagai ilmu dan seni tentang pelaksanaan manuver pasukan dan penggunaan alat senjata untuk memenangkan pertempuran.
Strategi medan tempur, terkenal dengan istilah taktik. Merumuskan dan melaksanakan taktik adalah sangat penting dalam sebuah pertempuran karena sebuah negara pun masih bisa kalah dalam medan pertempuran meskipun strategi perang yang sudah terkoordinasi baik, strategi militer yang tepat, dan strategi operasi yang terancang baik.
Konsep
Sebelum abad ke-19, banyak taktik yang terbatas pada medan perang, seperti bagaimana manuver terbaik selama pertempuran di medan terbuka. Dalam pemikiran militer saat ini, taktik adalah tingkat terendah perencanaan, melibatkan unit-unit kecil mulai dari beberapa puluh hingga beberapa ratus orang.
Unit tersebut disusun dalam formasi, terdiri dari tiga tingkat perencanaan yaitu
Strategi, yang berkenaan dengan keseluruhan sarana dan rencana untuk mencapai kemenangan perang
Operasi perang untuk mengubah strategi menjadi taktik.
Taktik, yang berkenaan dengan kemenangan pertempuran.
Ketiganya mempunyai hubungan timbal balik.
Ada taktik khusus untuk berbagai situasi, mulai dari mengamankan ruangan atau bangunan, untuk operasi skala besar seperti membangun superioritas udara di atas suatu wilayah. Taktik militer bekerja pada semua tingkat komando, dari individu dan kelompok, sampai seluruh angkatan bersenjata.
Jenis Taktik
Serangan dan pertahanan merupakan dua kegiatan utama dalam perang.
Serangan
Serangan adalah sebuah operasi militer yang berusaha melalui agresif angkatan bersenjata untuk menduduki wilayah, memperoleh atau mencapai tujuan strategis yang lebih besar, operasional atau tujuan taktis. Istilah lain untuk sebuah serangan yang sering dipakai oleh media adalah invasi. Pada dasarnya serangan dilakukan dengan kekuatan fisik. Serangan dapat dilakukan dengan kekuatan lain seperti kekuatan ekonomi, kekuatan budaya, kekuatan politik dan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Serangan itu dianggap sebagai sarana unggulan untuk menghasilkan kemenangan dan dapat dilancarkan di darat, di laut atau di udara.
Kekuatan Darat
Serangan angkatan darat, sebagai kekuatan darat, seperti kavaleri(pasukan berkuda) Mongol yang bergerak dari markasnya di Asia Tengah dan berhasil merebut dan menguasai banyak bagian di Eropa dan Asia. Begitu pula dengan Napoleon Bonaparte, Kaisar Perancis pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 memiliki kemampuan untuk menyusun kekuatan darat yang menguasai hampir seluruh Eropa dan kandas ketika menyerang Rusia. Pengembangan serangan Napoleon pada tingkat strategi bahwa operasi serangan dapat dilakukan dengan operasi garis dalam yaitu mengkonsentrasikan serangan terhadap bagian lemah dari musuh sambil memberikan perlawanan seperlunya terhadap kekuatan utama serangan musuh. Kecepatan gerak dan daya pukul yang tinggi merupakan kunci sukses operasi garis dalam. Cara berperang Napoleon seperti ini yang menjadi bahan dan dasar bagi penyusun teori ilmu perang. Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk :
Serangan Frontal, pasukan penyerang menyerang dari depan dan berusaha menghancurkan dengan kekuatan bagaikan ombak. Serangan ini seperti serangan pasukan Korea Utara terhadap Korea Selatan pada tahun 1950;
Serangan Satu lambung, musuh ditahan dari depan dengan kekuatan minimal, sdangkan kekuatan utama digerakkan menyerang satu lambung musuh dan menghancurkannya. Serangan Letjen Erwin Rommel ketika merebut kota Tobruk di Afrika bagian utara pada tahun 1941 menggunakan serangan ini;
Serangan Dua Lambung, dilakukan serupa dengan serangan satu lambung tapi kekuatan utama dibagi dua untuk menyerang lambung kanan dan lambung kiri;
Serangan melingkar, dilakukan dengan menggerakkan kekuatan utama pasukan penyerang ke belakang pertahanan musuh dan menyerang serta menghancurkannya dari belakang. Serangan Jerman terhadap Perancis pada perang dunia I;
Serangan Penetrasi, dilakukan dengan menggerakkan kekuatan utama untuk menembus garis pertahanan musuh dengan cepat. Yang pertama menggunakan serangan ini adalah Jerman pada perang dunia II;
Serangan Perembesan, dilakukan dengan menerobos melalui lubang-lubang pertahanan musuh dalam kelompok-kelompok relatif kecil yang kemudian bergabung di tempat yang telah ditentukan. Pasukan China menggunakan serangan ini untuk menghadapi pasukan Amerika Serikat dalam perang Korea;
Serangan Lintas Udara, dilakukan dengan menerjunkan pasukan di daerah belakang atau lambung pertahanan musuh. Serangan ini telah dilakukan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya dalam perang dunia II dan dinamakan Operation Market Garden pada tahun 1944;
Serangan Pendaratan Amphibi, dilakukan dengan mendaratkan pasukan di pantai wilayah musuh seperti pendaratan amfibi Sekutu Barat di Pantai Normandi Perancis Barat yag dinamakan Overlord Operation pada tahun 1944 dibawah pimpinan Jenderal Dwight Eisenhower; dan
Serangan Dalam, merupakan serangan gabungan. Konsep serangan ini lahir untuk menghadapi kemungkinan serangan Uni Soviet di Eropa Barat. Serangan AS ke Irak pada tahun 2003 merupakan contoh pertama dalam sejarah yang mempraktikkan konsep serangan dalam.
Kekuatan Laut
Serangan angkatan laut, sebagai kekuatan maritim, seperti Jepang menyerang Pearl Harbor, dapat memiliki implikasi luas bagi strategi nasional, dan memerlukan komitmen logistik yang signifikan untuk menghancurkan musuh kemampuan angkatan laut. Juga dapat digunakan untuk melarang pengiriman musuh, seperti Pertempuran Atlantik kedua (1939-1945). Serangan angkatan laut juga dapat taktis di alam seperti Operasi Coronado IX yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat Mobile Riverine Force selama Perang Vietnam. Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk :
Penguasaan Laut, dilakukan dengan membangun armada yang besar dan kuat karena setiap negara berusaha menguasai lautan, seperti Pertempuran Ain Jalut;
Interdiksi, merupakan gerakan untuk mengganggu keleluasaan musuh dalam penggunaan lautan. Pada perang dunia I, kapal jelajah Jerman, Emden membuat lalu lintas di Samudra Hindia tidak aman bagi Inggris; dan
Blokade, dilakukan dengan menggunakan kapal perang yang berjaga di depan pelabuhan atau dipasang daerah ranjau yang menimbulkan kekhawatiran kapal angkut musuh yang mau masuk atau keluar pelabuhan. Sebelum menyerang Irak, AS melakukan blokade terhadap Irak agar tidak dapat mengekspor minyaknya dan tidak dapat mengimpor bahan keperluannya.
Kekuatan Udara
Serangan udara, sebagai kekuatan udara, merupakan sebuah operasi yang menggambarkan sejumlah jenis operasi, biasanya terbatas pada jenis pesawat. Penyerangan dilakukan dengan menggunakan pesawat tempur, sebagian besar, berkaitan dengan membangun superioritas udara dalam suatu ruang udara, atau atas suatu wilayah tertentu. Sebuah serangan bom dikenal sebagai serangan strategis pengeboman , dan digunakan oleh Sekutu selama Perang Dunia II dalam skala besar. Penggunaan pesawat serangan darat untuk mendukung serangan tanah dapat dikatakan serangan udara, seperti yang dilakukan pada tahap pembukaan Tentara Merah Operasi Kutuzov dan Rumyantsev ketika ratusan pesawat digunakan secara massal untuk mengalahkan pasukan darat Wehrmacht.
Saat perang dunia II, taktik awal Amerika Serikat untuk pengeboman Jerman pada siang hari dengan menggunakan pesawat-pesawat pembom tanpa pengawalan. Namun, sesuatu tidak diharapkan saat itu, bahwa banyak pesawat AS yang hilang karena dihadang pesawat penyergap Jerman, terutama pada operasi udara Scheinfurt tahun 1943, memaksa para penerbang AS menunda operasi sampai mereka mampu memproduksi dan mengatur dengan baik pengerahan pesawat-pesawat pengawal jarak jauh. AS beruntung karena masih memiliki waktu dan sarana untuk memperbaiki taktik ini dan mengevaluasi kembali strategi yang menyebabkan kesalahan tersebut.
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk :
Penguasaan Udara, dilakukan dengan membangun kekuatan udara seampuh mungkin. Kekuatan udara menyerang semua pangkalan kekuatan udara musuh, pusat komando, fasilitas logistik, sebanyak mungkin dihancurkan;
Interdiksi; dan
Serangan bantuan Dekat, dilakukan untuk mendukung operasi darat dan laut, seperti pada Pertempuran Midway.
Pertahanan
Pertahanan merupakan kondisi yang temporal untuk melawan usaha penyerang dengan menghentikan momentum serangannya. Pertahanan memiliki beberapa kegunaan dalam bidang aplikasi militer. Ketika diterapkan pada unit militer, pertahanan menyiratkan penggunaan taktik bertahan. Pada perencanaan operasi militer, strategi pertahanan adalah kebijakan mencegah serangan, atau meminimalkan kerusakan serangan, oleh kekuatan-kekuatan strategis.
Pertahanan merupakan kondisi untuk menyiapkan diri agar dapat melakukan serangan terhadap penyerang. Untuk memperkuat posisi pertahanan, pertahanan disusun untuk menguasai medan yang dapat mempersulit penyerang seperti di lereng, di bukit dan di belakang sungai atau dibentuk perbentengan. Untuk mencegah keberhasilan penyerang melakukan serangan lambung atau melingkar, maka pertahanan disusun mendalam yaitu kekuatan pertahanan tidak ditempatkan di garis depan saja. Ketika belum ada senjata api, posisi pasukan panah ditempatkan di belakang pasukan infanteri (pejalan kaki) untuk menembaki pasukan penyerang yang mendekat. Jika penyerang berhasil maju terus maka pasukan infanteri bangkit menyerbu pasukan penyerang untuk saling berkelahi dan membunuh. Jika penyerang menggerakkan pasukan kavaleri (pasukan berkuda) untuk menyerang lambung maka pihak pertahanan menyambut serangan tersebut dengan menggerakkan pasukan kavaleri (pasukan berkuda). Setelah ada senjata api, pasukan artileri menempatkan meriamnya di belakang posisi pertahanan pasukan infanteri yang berada di garis depan. Kondisi seperti ditentukan oleh kemampuan Panglima Perang, sebagai seniman perang, untuk menggerakkan pasukan dengan jumlah dan waktu yang tepat, seperti Napoleon.
Kekuatan Darat
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk :
Pertahanan Linier, dilakukan untuk memanfaatkan kondisi medan, seperti sungai yang dalam dan cukup lebar yang melintasi wilayah yang akan dimasuki penyerang. Pertahanan linier dapat berupa pertahanan depan sebagaimana rencana NATO dalam menghadapi serangan Uni Soviet dalam Perang Dingin;
Pertahanan Elastis, kebalikan ekstrem dari pertahanan linier karena tidak dipersiapkan garis pertahanan. Bentuk ini memerlukan kondisi geografis yang sesuai. Negara Rusia dan China dapat melakukan bentuk pertahanan seperti ini;
Pertahanan Berlapis, dilakukan untuk mencegah serangan penetrasi. Pertahanan berlapis dibuat secara bersusun garis pertahanan. Pertama kali dikembangkan oleh tentara Uni Soviet ketika terjadi serangan Jerman pada tahun 1941;
Pertahanan Mobil, merupakan versi lain dari petahanan berlapis karena pertahanan ini tidak disusun berdasarkan garis-garis pertahanan, melainkan berupa "pulau-pulau perlawanan" yang menghadapi poros gerak maju musuh; dan
Pertahanan Wilayah, dilakukan dengan memanfaatkan kondisi wilayah. Taktik gerilya memiliki peran penting dalam pertahanan ini.
Kekuatan Laut
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk :
Penguasaan Laut, baik pihak penyerang atau pihak pertahanan berusaha menguasai lautan; dan
Pertahanan Selat, dilakukan dengan mengarahkan pergerakan armada penyerang untuk memasuki atau melintasi selat agar mudah dihancurkan, seperti Pertempuran Selat Denmark.
Kekuatan Udara
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk :
Pertahanan Udara, baik pihak penyerang maupu pihak pertahanan berkepentingan merebut penguasaan udara; dan
Pembangunan Perlindungan, dilakukan untuk membatasi akibat negatif serangan udara, terutama untuk fasilitas yang bersifat strategis, seperti yang dilakukan oleh Swedia dengan membangun kompleks di bawah tanah di kota Stockholm. Pertahan ini telah terbukti di Inggris ketika diserang Jerman pada tahun 1940, demikian pula di Jerman dan Jepang yang mengalami pengeboman AS pada tahun 1943 sampai akhir perang dunia II, juga di Vietnam pada tahun 1960.
Pertahanan ke Serangan Balasan
Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa cara :
Pertahanan harus diakhiri Serangan Balasan
Pertahanan tidak hanya bertujuan menahan penyerang, melainkan juga untuk memenangkan perang atau pertempuran. Setiap pertahanan harus mampu melakukan serangan balasan. Pertahanan mengalahkan serangan kalau dapat melakukan serangan balasan terhadap penyerang dan mengalahkannya . Hanya dengan demikian sumber ancaman baik ancaman militer maupun ancaman nonmiliter dapat ditiadakan. Bila pertahanan tak mampu melakukan serangan balasan maka terjadi perang statis, tidak ada yang menang dan yang kalah seperti perang di Eropa Barat menjadi perang parit (perang Jerman - Perancis) dalam perang dunia I. Perang ini berakhir setelah Inggris membantu Perancis dengan menggunakan tank untuk menembus pertahanan musuh.
Kehebatan dominasi serangan tentara Jerman melalui tim tank-infanteri-zeni ditambah bantuan udara (blitzkrieg) dapat diatasi secara memuaskan oleh pertahanan Uni Soviet melalui serangan balasan, meskipun setelah Uni Soviet mengalami banyak kegagalan dan kekalahan sebelumnya. Kemenangan tersebut akibat dari inovasi taktik Uni Soviet yaitu menggunakan lapangan ranjau untuk mengurangi kebebasan gerak tank; memperbanyak senjata antitank pada pasukan infanteri; pasukan arteleri menembaki daerah belakang dan garis komunikasi penyerang untuk mempersulit pelaksanaan logistik yang diperlukan gerak maju tank.; dan menyiapkan pasukan tank untuk menghancurkan pasukan tank penyerang yang tertahan gerak majunya. Sejak inovasi taktik Uni Soviet, Serangan tidak unggul lagi atas pertahanan.
Menggagalkan usaha Konsolidasi Penyerang

Jika serangan balasan tidak menyelesaikan konflik dengan kemenangan di pihak pertahanan, maka harus menggagalkan usaha penyerang mengadakan konsolidasi. Penggagalan konsolidasi dilakukan dengan gangguan militer, berupa pertahanan wilayah, dan melakukan usaha diplomasi dan memobilisasi dukungan negara-negara lain yang membantu kepentingan pihak pertahanan. Serangan Jerman terhadap Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa mulai tanggal 22 Juni 1941 merupakan contoh perang darat dan keberhasilan pihak pertahanan mengalahkan penyerang dengan melakukan serangan balasan.

CHE GUEVARA "PERANG GERILYA"

CHE GUEVARA “PERANG GERILYA"

Bergabungnya Che dengan Fidel Castro di Kuba membawa sejarah revolusioner sendiri bagi pribadi seorang Che. Pada bulan Juni 1956 ketika Che pergi bersama kelompok Fidel Castro, pada awalnya sebagai dokter namun kemudian sebagai komandan tentara revolusioner Barbutos. Ia yang paling agresif dan pandai dan paling berhasil dari semua pemimpin gerilya dan yang paling bersungguh-sungguh memberikan ajaran Lenin kepada anak buahnya. Ia juga seorang yang berdisiplin kejam yang tidak sungkan-sungkan menembak orang yang ceroboh dan di arena inilah ia mendapatkan reputasi atas kekejamannya yang berdarah dingin dalam eksekusi massa pendukung fanatik presiden yang terguling Batista. Pada saat revolusi dimenangkan, Guevara merupakan orang kedua setelah Fidel Castro dalam pemerintahan baru Kuba dan yang bertanggung jawab menggiring Castro ke dalam komunisme yang menuju komunisme merdeka bukan komunisme ortodoks ala Moskwa yang dianut beberapa teman kuliahnya. Seperti diketahui bahwa awal mula Che Guevara tergerak hatinya oleh para pengungsi perang saudara Spanyol, juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Krisis ini memuncak di bawah pemerintahan diktator fasis kiri, Juan Peron, seorang yang ditentang Guevara. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara, ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya. Maka muncul pulalah kebenciannya akan politisi militer beserta kaum kapitalis dan terutama kepada dolar Amerika Serikat ,yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
Pada Kemenangan perjuangan bersenjata rakyat Kuba atas kediktatoran Batista bukan hanya merupakan kejayaan kepahlawanan sebagaimana dilaporkan oleh siaran warta berita di seluruh dunia; Kemenangan itu juga mendorong perubahan dalam dogma-dogma lama mengenai perilaku massa rakyat Amerika Latin. Secara nyata ia menunjukkan kapasitas rakyat untuk membebaskan dirinya melalui perjuangan gerilya melawan pemerintahan yang menindasnya. Perang geriliya disini berkembang dalam dua lingkup yang berbeda. Pertama adalah rakyat, sebagai masa yang maisih tertidur dan harus dimobilisasi, dan yang kedua adalah pelopornya, kekuatan  motor mobilisasi, pembangkit kesadaran revolusioner dan antusiasme  militan. Pelopor ini merupakan agen katalisator yang membangkitkan kondisi subyektif yang diperlukan untuk memperoleh kemenangan. Perang gerilya, basis dari perjuangan rakyat untuk membebaskan dirinya, memiliki karakteristik yang bermacam-macam, segi-segi yang berbeda, bahkan sekalipun esensinya adalah tetap sama : Pembebasan. Nyatalah bahwa perang diatur oleh seperangkat hukum ilmiah tertentu, dan siapapun yang menentangnya akan mengalami kekalahan dalam peperangan itu. Perang gerilya sebagai sebuah fase perang diatur oleh semua hukum-hukum tersebut. Karena aspek-aspek khususnya, bagaimanapun juga, ia juga memiliki seperangkat hukum tambahan yang harus diikuti untuk membawanya lebih maju. Pada dasarnya kondisi sosial dan geografis dimasing-masing negara menentukan corak dan bentuk khusus dari perang gerilya; namun hukum esensinya berlaku untuk semua perjuangan dari jenis ini.
Revolusi Kuba telah memberikan tiga kontribusi fundamental bagi perilaku gerakan revolusioner di Amerika Latin, yaitu :
  1. Kekuatan rakyat dapat memenangkan sebuah peperangan melawan tentara.
  2. Adalah tidak perlu menunggu hingga semua syarat kondisi Revolusi ada; pemberontakan dapat menciptakannya.
  3. Di Amerika Latin yang terbelakang ini, arena perjuangan bersenjata pada dasarnya haruslah di daerah pedesaan. Hal ini merupakan sebuah pembuktian  terhadap mereka yang secara dogmatis berpandangan bahwa perjuangan massa berpusat dalam gerakan-gerakan di perkotaan, yang mana mereka sepenuhnya mengabaikan partisipasi yang luar biasa dari rakyat pedesaan didalam kehidupan semua negara terbelakang di Amerika Latin. Disini kita bukannya melecehkan perjuangan massa buruh yang terorganisasi. Di sini kita semata-mata melakukan analisis secara realistik terhadap kemungkinan-kemungkinan, dibawah kondisi sulitnya perjuangan bersenjata, dimana jaminan-jaminan yang biasanya menghiasi konstitusi kita telah ditekan atau diabaikan oleh penguasa. Di dalam kondisi demikian gerakan bawah tanah kaum buruh  menghadapi banyak bahaya. Mereka harus bergerak  tanpa persenjataan. Situasi di daerah pedesaan yang lebih terbuka tidak terlalu sulit. Dimana penduduk dapat didukung oleh gerilya bersenjata di tempat-tempat yang berada diluar jangkauan represif.

48 HUKUM KEKUASAAN

48 HUKUM KEKUASAAN

 Ringkasan 48 Hukum Kekuasaan
(THE 48 LAWS OF POWER)
ROBERT GREENE

 
HUKUM 1
JANGAN PERNAH TERLIHAT LEBIH BAIK DARI ATASAN ANDA
Senantiasalah buat atasan Anda merasa superior. Walaupun Anda ingin menyenangkan hati mereka atau membuat mereka merasa terkesan, jangan terlalu berlebihan dalam menunjukkan bakat-bakat Anda, jika tidak Anda hanya akan berhasil memancing reaksi sebaliknya---memancing perasaan takut dan perasaan tidak aman mereka. Buatlah atasan Anda tampak lebih brilian daripada sesungguhnya, maka Anda akan memperoleh kekuasaan terbesar

Ketika malam dimulai, Fouquet berada di puncak dunia. Pada saat malam berakhir, ia berada di dasar dunia. VOLTAIRE, 1694-1778

Imej: Bintang-bintang di langit. Hanya boleh ada satu matahari saja pada suatu periode waktu. Jangan pernah halangi sinar matahari atau menandingi kecemerlangannya; sebaliknya, memudarlah di langit dan temukan beragam cara untuk meningkatkan kecemerlangan sinar bintang atasan anda.


HUKUM 2
JANGAN PERNAH TERLALU MEMPERCAYAI TEMAN,
TETAPI PELAJARILAH CARA MEMANFAATKAN MUSUH
Waspadalah terhadap teman-teman Anda—mereka bisa lebih cepat mengkhianati Anda, karena mereka mudah merasa iri. Mereka juga sering menjadi manja dan lalim. Tetapi pekerjakanlah seorang mantan musuh Anda, maka ia akan lebih setia daripada teman Anda, karena ia memiliki lebih banyak alasan untuk membuktikan dirinya. Sesungguhnya, ada lebih banyak hal yang harus Anda takuti dari teman Anda daripada musuh Anda. Jika Anda tidak punya musuh, carilah cara untuk menciptakan musuh.

Jika anda ingin memiliki seorang musuh yang baik, pilihlah seorang teman: Dia tahu di mana dia harus menyerang anda. DIANE DE POIIERS, 1499-1566, KEKASIH GELAP HENRI II DARI PRANCIS
Setiap kali aku menganugerahkan suatu jabatan kepada seseorang, aku menyebabkan  seratus orang tidak puas dan membuat seseorang tidak tahu berterima kasih.
LOUIS XIV, 1638-1715

HUKUM 3
SEMBUNYIKAN NIAT ANDA
Jagalah agar orang lain tetap kaget dan tidak tahu apa-apa dengan tidak pernah mengutarakan tujuan di balik tindakan Anda. Jika mereka tidak tahu apa yang sedang Anda rencanakan, mereka tak bisa mempersiapkan pembelaan diri. Bimbinglah mereka cukup jauh di jalan yang salah, lingkupi mereka dengan kebimbangan yang cukup pekat, maka pada saat mereka menyadari niat Anda, segalanya pasti sudah terlambat.

HUKUM 4
SENANTIASALAH BICARA LEBIH SEDIKIT DARIPADA YANG DIPERLUKAN
Ketika Anda mencoba membuat orang lain terkesan dengan kata-kata Anda, semakin banyak kata-kata yang Anda ucapkan, maka Anda tampak semakin biasa-biasa saja dan semakin kurang terkendali. Bahkan jika Anda mengucapkan sesuatu yang dangkal, ucapan itu pasti tampak orisinil jika Anda mengucapkannya dengan samar-samar, tanpa akhir yang jelas, dan jelimet. Orang-orang yang berkuasa membuat orang lain terkesan dan mengintimidasi mereka dengan lebih jarang bicara. Semakin banyak kata-kata yang Anda ucapkan, semakin besar kemungkinan bagi Anda untuk mengucapkan sesuatu yang konyol.

HUKUM 5
BEGITU BANYAK HAL TERGANTUNG DARI REPUTASI—JAGALAH
REPUTASI ANDA DENGAN NYAWA ANDA
Reputasi adalah landasan kekuasaan. Melalui reputasi belaka Anda bisa mengintimidasi dan menang; namun demikian, sekali reputasi itu hilang, Anda menjadi rapuh dan pasti diserang dari segala sisi. Ciptakanlah reputasi yang tak bisa diserang. Senantiasalah bersikap waspada terhadap potensi serangan dan gagalkan mereka sebelum mereka muncul. Sementara itu, belajarlah untuk menghancurkan musuh Anda dengan menguak lubang-lubang reputasi mereka sendiri. Setelah itu menyingkirlah dan biarkan orang banyak menilai mereka.

HUKUM 6
CARILAH PERHATIAN BERAPA PUN HARGA YANG HARUS DIBAYAR
Segalanya dinilai berdasarkan penampilannya, apa yang tak terlihat tidak berarti sama sekali. Jangan penah biarkan diri Anda tersesat di tengah gerombolan massa atau terlupakan. Jadilah manusia yang menonjol, jadilah seseorang yang menarik perhatian  berapa pun harga yang harus Anda bayar. Jadikan diri Anda magnet dengan tampak lebih besar, lebih berwarna-warni, dan lebih misterius daripada gerombolan massa yang membosankan dan pemalu.

HUKUM 7
MINTALAH ORANG LAIN BEKERJA KERAS BAGI ANDA, TETAPI
SENANTIASALAH TERIMA PUJIAN ATAS KERJA KERAS MEREKA
Pergunakan kebijaksanaan, pengetahuan, dan riset orang lain untuk memajukan tujuan Anda sendiri. Bantuan semacam itu bukan hanya menghemat waktu dan energi Anda yang berharga, tetapi juga akan memberi Anda aura efisiensi dan kegesitan yang luar biasa. Pada akhirnya, para penolong Anda akan terlupakan dan Anda akan diingat. Jangan pernah lakukan sendiri apa yang bisa dilakukan orang lain untuk Anda.

HUKUM 8
USAHAKAN AGAR ORANG LAIN MENDATANGI ANDA—PERGUNAKAN
UMPAN BILA PERLU
Ketika Anda memaksa orang lain bertindak, Andalah yang memegang kendali. Selalu lebih baik jika Anda menyuruh lawan Anda menghadang Anda sehingga dalam proses tersebut ia menelantarkan rencananya sendiri. Bujuk dia dengan keuntungan yang menakjubkan--- kemudian serang dia. Andalah yang memegang kartunya.

HUKUM 9
RAIHLAH KEMENANGAN LEWAT TINDAKAN ANDA, JANGAN PERNAH
MENANG LEWAT PERDEBATAN
Kemenangan sesaat apa pun yang telah Anda peroleh lewat jalan perdebatan sesungguhnya merupakan kemenangan yang terlalu banyak memakan korban; kebencian dan niat buruk yang Anda bangkitkan lebih kuat dan lebih bertahan lama daripada perubahan pendapat sesaat apa pun. Jauh lebih baik bagi Anda untuk mempengaruhi orang lain untuk sepakat dengan Anda lewat tindakan Anda tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Demonstrasikan tindakan Anda dan jangan pengaruhi orang lain dengan memaparkan pendapat Anda.

HUKUM 10
INFEKSI: HINDARILAH ORANG-ORANG YANG TIDAK BAHAGIA DAN SIAL
Anda bisa mati akibat kesengsaraan orang lain—kondisi emosional bersifat menular, sama seperti penyakit. Anda mungkin merasa menolong orang yang sedang tenggelam, tetapi Anda hanya mempercepat bencana Anda sendiri. Orang yang sial kadang menarik kesialan bagi diri mereka sendiri; mereka juga akan menarik kesialan kepada Anda. Bergaullah dengan orang-orang yang bahagia dan berntung.

HUKUM 11
USAHAKAN AGAR ORANG LAIN TETAP TERGANTUNG KEPADA ANDA
Untuk mempertahankan kebebasan Anda, Anda harus selalu dibutuhkan dan diinginkan. Semakin sering Anda dijadikan sAndaran, semakin besar kebebasan yang Anda miliki. Usahakan agar orang lain tergantung kepada Anda untuk merasa bahagia dan mencapai kemakmuran, maka Anda tidak perlu takut apa-apa. Jangan pernah ajari mereka cukup banyak pengetahuan supaya mereka bisa hidup tanpa Anda.

HUKUM 12
PERGUNAKAN KEJUJURAN DAN KEMURAHAN HATI SELEKTIF UNTUK
MEMPERDAYA KORBAN ANDA
Satu tindakan tulus dan jujur akan menutupi lusinan tindakan tidak jujur. Bertindak jujur dan murah hati dengan hati terbuka pasti bisa meruntuhkan bahkan benteng orang-orang yang paling mudah curiga sekalipun. Setelah kejujuran selektif Anda membuka lubang pada baju zirah mereka, Anda bisa menipu dan memanipulasi mereka sesuka Anda. Sebuah hadiah yang diberikan tepat waktu ---seekor kuda Troya—akan bermanfaat juga bagi Anda.

HUKUM 13
SAAT MEMINTA BANTUAN, PANCINGLAH KEPENTINGAN ORANG LAIN,
JANGAN PERNAH PANCING BELAS KASIHAN ATAU RASA SYUKUR MEREKA
Jika Anda perlu meminta bantuan dari seorang sekutu, jangan repot-repot mengingatkannya tentang bantuan dan perbuatan baik Anda di masa lalu. Dia pasti menemukan cara untuk mengabaikan Anda. Sebaliknya, bongkar sesuatu dalam permintaan Anda atau dalam persekutuan Anda dengannya yang bisa memberinya keuntungan, dan tekankan keuntungan itu secara berlebihan. Dia pasti merespons dengan antusias saat menyadari keuntungan yang bisa dia peroleh.

HUKUM 14
BERPERANLAH SEBAGAI SEORANG TEMAN, BEKERJALAH SEBAGAI
SEORANG MATA-MATA
Mengenal rival Anda sangatlah penting. Pergunakan mata-mata untuk mengumpulkan informasi berharga yang akan menjaga Anda tetap selangkah lebih maju. Akan jauh lebih baik jika Anda bisa berperan sebagai mata-mata itu sendiri. Dalam pertemuan sosial yang formal, belajarlah menggali informasi. Ajukan pertanyaan-pertanyaan tidak langsung untuk membuat orang lain mengungkapkan kelemahan dan niat mereka. Tidak ada kesempatan yang bukan merupakan peluang untuk memata-matai dengan licin.

HUKUM 15
HANCURKAN MUSUH ANDA SECARA TOTAL
Semua pemimpin yang baik sejak zaman Musa tahu bahwa seorang musuh yang ditakuti harus dihancurkan secara total. (Kadang mereka mempelajarinya lewat pengalaman pahit mereka). Jika ada satu bara api yang dibiarkan menyala, betapa pun suram ia, pada akhirnya nanti kebakaran pasti terjadi. Ada lebih banyak hal yang hilang jika Anda berhenti di tengah jalan daripada jika Anda menghancurkan musuh secara total; musuh akan memulihkan diri dan berusaha balas dendam. Hancurkan dia, bukan hanya tubuh jasmaninya, melainkan juga semangatnya.

HUKUM 16
PERGUNAKAN KETIDAKHADIRAN ANDA UNTUK MENINGKATKAN
RESPEK DAN PENGHORMATAN
Sesuatu yang terlalu sering beredar pasti turun hargana; semakian sering Anda terlihat dan terdengar, maka Anda pasti tampak semakin biasa-biasa saja. Jika Anda sudah memiliki posisi yang jelas dalam suatu kelompok, menarik diri untuk sementara waktu dari kelmpok itu akan membuat Anda lebih sering dibicarakan dan bahkan lebih dikagumi. Anda harus tahu kapan Anda harus pergi. Ciptakan nilai Anda lewat kelangkaan.

HUKUM 17
USAHAKAN AGAR ORANG LAIN SELALU MERASAKAN TEROR,
KEMBANGKAN AURA TAK BISA DITEBAK
Manusia adalah makhluk yang dibentuk dari kebiasaan yang memiliki kebutuhan yang tidak pernah terpuaskan untuk melihat kebiasaan dalam tindakan orang lain. Sifat Anda yang bisa ditebak memberi memberi mereka kendali. Balikkan situasi tersebut; tunjukkan sifat tak bisa ditebak dengan sengaja. Tindak tanduk yang sepertinya tidak konsisten atau tidak bertujuan akan membuat mereka tetap bingung, dan mereka akan merasa letih saat mencoba menjelaskan tindakan Anda. Jika dilakukan secara ekstrem, strategi ini bisa mengintimidasi dan meneror orang lain.

HUKUM 18
JANGAN BANGUN BENTENG UNTUK MELINDUNGI DIRI SENDIRI
ISOLASI ADALAH SESUATU YANG BERBAHAYA
Dunia ini berbahaya dan ada musuh dimana-mana—semua orang harus melindungi diri mereka sendiri. Suatu benteng sepertinya merupakan tempat tempat teraman. Tetapi isolasi membat Anda terekspos lebih banyak kepada bahaya—benteng itu menghalangi Anda dari informasi yang berharga, benteng itu membuat Anda tampak mencolok dan menjadi sasaran empuk. Lebih baik Anda beredar di antara banyak orang, menemukan banyak sekutu, dan berbaur. Anda terlindungi dari musuh oleh gerombolan massa.

HUKUM 19
KETAHUILAN SIAPA YANG ANDA HADAPI—
JANGAN SINGGUNG PERASAAN ORANG YANG SALAH
Ada banya jenis orang yang berbeda di dunia ini, dan Anda tak boleh menduga bahwa semua orang akan bereaksi sama terhadap strategi Anda. Jika Anda menipu atau mengakali sebagaian orang, maka mereka akan menghabiskan sisa hidup mereka dengan membalas dendam. Mereka adalah serigala berulu domba. Pilihlah korban dan musuh Anda dengan hati-hati--- jangan pernah menyinggung perasaan atau menipu orang yang salah.

HUKUM 20
JANGAN BERKOMITMEN KEPADA SIAPA PUN
Orang yang selalu terburu-buru memihak adalah orang bodoh. Jangan berkomitmen kepada pihak mana pun atau tujuan apa pun kecuali diri Anda sendiri. Dengan mempertahankan kebebasan Anda, Anda menjadi tuan atas orang lain--- mengadu-domba orang lain dan membuat mereka mengejar Anda.

HUKUM 21
BERPURA-PURALAH MENJADI ORANG TOLOL UNTUK MENANGKAP
SESEORANG YANG TOLOL- BERILAH KESAN BAHWA ANDA LEBIH BODOH
DARIPADA SASARAN ANDA
Tidak ada seorang pun yang senang merasa lebih bodoh daripada orang lain. Karena itu, triknya adalah membuat korban Anda merasa pintar—dan bukan hanya pintar, tetapi lebih pintar dari Anda. Setelah mereka yakin akan hal ini, mereka tidak akan pernah curiga bahwa Anda mungkin memiliki motif tersembunyi.

HUKUM 22
MANFAATKAN TAKTIK MENYERAH: UBAH KELEMAHAN MENJADI
KEKUASAAN
Saat Anda lebih lemah, jangan pernah berjuang demi kehormatan; sebaliknya lebih baik Anda menyerah. Menyerah memberi Anda waktu untuk memulihkan diri, waktu untuk menyiksa dan mengesalkan penakluk Anda, waktu untuk menunggu kekuasaannya berkurang. Jangan beri mereka kepuasan dengan berperang dan mengalahkan Anda—menyerahlah terlebih dulu. Dengan memberikan pipi yang lain, Anda membuatnya berang dan gelisah. Jadikan penyerahan diri Anda sebagai sarana kekuasaan.

HUKUM 23
HIMPUN KEKUATAN ANDA
Hemat kekuatan dan energi Anda dengan menjaganya agar tetap terhimpun pada titik terkuat. Anda memperoleh lebih banyak keuntungan dengan menemukan sebuah tambang yang kaya dan menggalinya lebih dalam daripada berpindah-pindah dari satu tambang yang dangkal ke tambang dangkal lainnya—kualitas selalu mengalahkan kuantitas. Saat mencari sumber-sumber kekuasaan untuk meninggikan Anda, temukanlah satu-satunya pendukung utama, sapi gemuk yang akan memberi Anda susu untuk jangka waktu lama.

HUKUM 24
BERPERANLAH SEBAGAI SEORANG PENGHUNI ISTANA YANG SEMPURNA
Seorang penghuni istana yang sempurna bertumbuh subur di dunia di mana segalanya berkisar seputar kekuasaan dan keterampilan politik. Ia telah mengasai seni berbicara secara implisit; ia menyanjung, menyerah kepada sauperior, dan memaksakan kekuasaan kepada orang lain dengan cara yang paling implisit dan anggun. Pelajarilah dan terapkan hukum-hukum seni menyanjung, maka tidak akan ada batasan yang bisa Anda capai untuk naik jabatan.

HUKUM 25
CIPTAKAN KEMBALI DIRI ANDA SENDIRI
Jangan terima peran-peran yang telah diberikan masyarakat kepada Anda. Ciptakan diri Anda sendiri dengan memalsukan identitas baru, identitas yang menuntut perhatian dan tidak pernah membuat orang lain bosan. Jadilah master imej Anda sendiri alih-alih membiarkan orang lain menentukannya bagi Anda. Lakukan gerakl-gerik dan tindakan dramatis, maka kekuasaan Anda akan bertambah dan karakter Anda pasti terlihat lebih hebat daripada sesungguhnya.

HUKUM 26
JAGALAH AGAR KEDUA TANGAN ANDA TETAP BERSIH
Anda harus terlihat seperti  suri teladan kesopanan dan efisiensi: kedua tangan Anda tidak pernah dikotori oleh kesalahan dan perbuatan buruk. Pertahankan penampilan tak tercela seperti itu dengan memanfaatkan orang lain sebagai kambing hitam dan memperalat mereka untuk menutupi keterlibatan Anda.

HUKUM 27
PERMAINKAN KEBUTUHAN ORANG LAIN UNTUK MEMPERCAYAI SESUATU
UNTUK MENCIPTAKAN PENGIKUT SETIA
Manusia memiliki keinginan yang sangat besar untuk mempercayai sesuatu. Jadilah fokus keinginan semacam itu dengan menawarkan mereka tujuan dan iman baru untuk diikuti. Usahakan agar kata-kata Anda tetap samar, tetapi sarat janji; tekankan antusiasme alih-alih akal sehat dan cara berpikir yang jernih. Berikan ritual untk dilakukan oleh para pengikut baru Anda dan mintalah mereka melakukan pengorbanan demi Anda. Tanpa adanya agama yang terorganisir dan tujuan yang besar, sistem kepercayaan baru Anda akan memberi Anda kekuasaan yang tak terhingga.

HUKUM 28
BERTINDAKLAH DENGAN BERANI
Jika Anda tidak yakin akan jalur suatu tindakan, jangan berusaha melakukannya. Keraguan Anda akan mempengaruhi tindakan Anda. Sifat penakut amatlah berbahaya: lebih baik terjun dalam suatu rencana dengan berani. Kesalahan apa pun yang Anda lakukan dengan berani bisa diralat dengan mudah dengan keberanian yang lebih besar. Semua orang mengagumi orang-orang yang berani; tidak ada seorang pun yang menghormati orang yang penakut.

HUKUM 29
BUATLAH RENCANA HINGGA TUNTAS
Akhir segala sesuatu amatlah penting. Buatlah rencana hingga tuntas dengan mempertimbangkan segala kemungkinan, konsekuensi, rintangan, dan lika-liku keberuntungan yang mungkin memutarbalikkan keadaan sehingga malah orang lain yang dipuji atas kerja keras Anda. Dengan membuat rencana hingga tuntas, Andaa tidak akan merasa kewalahan menghadapi situasi apa pun dan Anda pasti tahu kapan Anda harus berhenti. Bimbinglah keberuntungan dengan lembut dan bantulah tentukan masa depan Anda dengan berpikir jauh ke depan.

HUKUM 30
BERILAH KESAN BAHWA PRESTASI ANDA TAMPAKNYA
MUDAH SEKALI DICAPAI
Tindakan Anda harus tampak alami dan dilakukan dengan mudah. Segenap kerja keras dan latihan yang Anda kerahkan, dan juga seuat trik lihai Anda, harus disembunyikan. Saat Anda bertindak, tunjukkan kesan seolah tindakan itu mudah, seolah Anda bisa melakukan jauh libih banyak tindakan lain. Hindarilah godaan untuk mengungkapkan betapa keras usaha Anda – tindakan itu hanya memancing banyak pertanyaan. Jangan ajarkan trik Anda kepada siapa pun, kalau tidak trik-trik itu akan dimanfaatkan untuk melawan Anda

HUKUM 31
KENDALIKAN PILIHAN-PILIHAN ANDA: SURUHLAH ORANG LAIN
BERMAIN DENGAN KARTU YANG ANDA BAGIKAN
Tipuan terbaik adalah tipuan yang sepertinya memberi pilihan kepada orang lain: para korban Anda merasa bahwa mereka memegang kendali, tetapi sesungguhnya mereka adalah boneka Anda. Beri pilihan kepada orang lain yang akan menguntungkan Anda apa pun yang mereka pilih. Paksa mereka menetapkan pilihan yang lebih baik dari dua pilihan yang kurang baik, padahal kedua pilihan itu menguntungkan Anda. Berilah mereka buah simalakama: Mereka akan rugi apa pun pilihan yang mereka ambil.

HUKUM 32
BERMAINLAH SESUAI DENGAN FANTASI ORANG LAIN
Kebenaran seringkali dihindari karena kebenaran bersifat buruk dan tidak menyenangkan. Jangan pernah cari kebenaran dan realita kecuali Anda siap menghadapi amarah yang berasal dari kekecewaan. Kehidupan ini amat keras dan menyusahkan sehingga orang-orang yang bisa menciptakan asmara atau fantasi ibarat oase di tengah gurun; semua orang pasti berbondong-bondong mengikuti mereka. Ada kekuatan yang besar jika Anda menyadap fantasi massa.

HUKUM 33
KETAHUILAH KELEMAHAN SETIAP ORANG
Semua orang memiliki kelemahan, sebuah celah di dinding puri. Kelemahan itu biasanya perasaan tidak aman, emosi atau kebutuhan yang tak terkendali; kebutuhan itu juga bisa berupa suatu kesenangan rahasia yang kecil. Bagaimana juga, setelah ditemukan kelemahan itu adalah sesuatu yang bisa Anda manfaatkan demi keuntungan Anda.

HUKUM 34
JADILAH SEORANG BANGSAWAN DENGAN CARA ANDA SENDIRI
BERSIKAPLAH BAK SEORANG RAJA AGAR DIPERLAKUKAN SEPERTI
SEORANG RAJA
Cara Anda membawa diri seringkali menentukan bagaimana Anda diperlakukan: sesungguhnya, tampak vulgar atau biasa-biasa saja akan membuat orang lain tidak menghormati Anda, karena seorang raja menghormati dirinya sendiri dan mengilhami perasaan yang sama dalam diri orang lain. Dengan bersikap agung dan percaya pada kekuasaan Anda, Anda membuat diri Anda tampak ditakdirkan berkuasa.

HUKUM 35
KUASAILAH SENI MEMILIH WAKTU YANG TEPAT
Jangan pernah terlihat seolah Anda sedang terburu-buru –ketergesaan mengungkapkan kurangnya kendali terhadap diri Anda sendiri dan terhadap waktu. Senantiasalah tampak sabar, seolah Anda tahu bahwa pada akhirnya segalanya akan Anda miliki. Jadilah seorang detektif pada saat yang tepat; ketahuilah jiwa zaman itu, trend-trend yang membawa Anda menuju tampuk kekuasaan. Belajarlah mundur jika saatnya belum tepat dan belajarlah menyerang dengan ganas jika saatnya sudah tepat.

HUKUM 36
SEPELEKAN HAL-HAL TAK BISA ANDA MILIKI: MENGABAIKAN
MEREKA ADALAH PEMBALASAN DENDAM TERBAIK
Dengan mengakui bahwa suatu masalah itu sepele, Anda memberinya eksistensi dan kredibilitas. Semakin besar perhatian yang Anda berikan kepada seorang musuh, Anda membuatnya tampak semakin kuat; dan satu kesalahan kecil seringkali terlihat semakin buruk dan semakin mencolok saat Anda mencoba memperbaikinya. Kadang jalan terbaik bagi Anda adalah dengan mengabaikan segalanya. Jika ada sesuatu yang Anda inginkan namun tak bisa Anda miliki, tunjukkanlah perasaan jijik terhadapnya. Semakin sedikit minat yang Anda tunjukkan, maka Anda akan tampak semakin superior.

HUKUM 37
CIPTAKAN TONTONAN YANG MEMIKAT
Gambaran yang mencolok dan gerak-gerik simbolis yang hebat menciptkan aura kekuasaan—semua orang pasti meresponsnya. Karena itu gelarlah pertunjukkan bagi orang-orang di sekeliling Anda yang sarat visualisasi yang menarik dan simbol-simbol mencolok yang menegaskan keberadaan Anda. Saat mereka terpesona oleh tontonan Anda, tidak ada seorang pun yang akan menyadari apa yang sesungguhnya sedang Anda lakukan.

HUKUM 38
BERPIKIRLAH SESUKA ANDA, TETAPI BERSIKAPLAH
SEPERTI ORANG LAIN
Jika Anda sengaja menunjukkan pendapat Anda yang bertentangan dengan zaman, memaparkan gagasan Anda yang tidak konvensional dan cara Anda yang tidak ortodoks, orang lain pasti berpikir bahwa Anda hanya menginginkan perhatian dan bahwa Anda meremehkan mereka. Mereka akan menemukan cara untuk menghukum Anda karena Anda telah membuat mereka merasa inferior. Jauh lebih aman bagi Anda untuk berbaur dan memelihara hubungan dengan orang biasa. Bagikan ide-ide orisinil kalian hanya kepada teman-teman yang toleran dan orang-orang yang pasti menghargai keunikan Anda.

HUKUM 39
ADUK-ADUK AIR UNTUK MENANGKAP IKAN
Amarah dan emosi memang kontra-produktif. Anda harus selalu tetap tenang dan objektif. Tetapi jika Anda bisa membuat musuh-musuh Anda marah sementara Anda sendiri tetap tenang. Anda bisa memperoleh keuntungan yang pasti. Buatlah musuh Anda terkejut: Temukan celah dalam kesombongan mereka yang bisa Anda pergunakan untuk membuat kereka bingung dan untuk mengendalikan mereka.

HUKUM 40
BENCILAH SEGALA HAL YANG DIPEROLEH DENGAN CUMA-CUMA
Sesuatu yang ditawarkan secara Cuma-Cuma itu berbahaya –biasanya hal itu melibatkan entah suatu trik atau kewajiban tersembunyi. Sesuatu yang bernilai patut dibayar. Dengan membayar, Anda menghindari ucapan syukur, rasa bersalah, dan tipuan. Seringkali juga bijak jika Anda membayar harga total barang itu –keunggulan tidak bisa diperoleh dengan penghormatan. Bersikaplah royal dengan uang Anda dan jagalah agar uang Anda tetap tersebar, karena kemurahan hati adalah pertAnda dan magnet kekuasaan.

HUKUM 41
HINDARILAH MENGAMBIL ALIH POSISI SESEORANG YANG HEBAT
Apa yang pertama trjadi selalu tampak lebih baik dan lebih orisinil daripada yang muncul setelah itu. Jika Anda menggantikan seseorang yang hebat atau memiliki orangta yang terkenal, Anda harus mencapai prestasi dua kali lipat dari prestasi mereka agar Anda bisa dianggap lebih baik dari mereka. Jangat tersesat akibat bayang-bayang mereka atau terjebak di masa lalu yang tidak Anda ciptakan sendiri: ciptakan ketenaran dan identitas Anda sendiri dengan mengubah jalur sejarah. Bantai sosok aya yang suka memaksa, hina warisannya, dan raihlah kekuasaan dengan bersinar dengan cara Anda sendiri.

HUKUM 42
SERANG SI GEMBALA, MAKA DOMBA-DOMBANYA PASTI BERHAMBURAN
Masalah seringkali bisa dilacak dan disebabkan oleh satu individu tunggal yang kuat –si pengacau, si bawahan yang arogan, si peracun niat baik, jika Anda membiarkan  orang-orang semacam itu beroperasi, orang lain pasti menyerah kepada pengaruh mereka. Jangan menunggu masalah yang mereka timbulkan menjadi berlipat-gAnda dan jangan coba bernogosiasi dengan mereka –mereka tak bisa diperbaiki. Netralisir pengaruh mereka dengan mengisolasi atau menyingkirkan mereka. Seranglah sumber masalah itu maka domba-dombanya pasti berhamburan.

HUKUM 43
KENALILAH HATI DAN PIKIRAN ORANG LAIN
Paksaaan menciptakan reaksi yang akhirnya pasti merugikan Anda. Anda harus membujuk orang lain agar mau bergerak sesuai arah yang Anda inginkan. Seseorang yang telah Anda bujuk akan menjadi bidak setia Anda. Dan cara untuk membujuk orang lain adalah dengan mengetahui kondisi kejiwaan dan kelemahan setiap individu itu. Lunakkan perlawanan mereka dengan memancing emosi mereka, memanfaatkan sesuatu yang mereka anggap berharga dan perasaan takut mereka. Abaikan hati dan pikiran orang lain, maka mreka akan membenci Anda.

HUKUM 44
PERDAYA DAN PANCING AMARAH ORANG LAIN DENGAN EFEK CERMIN
Cermin melambangkan realita, tetapi juga merupakan alat yang sempurna untuk meipu. Saat Anda mencerminkan musuh-musuh Anda dengan melakukan tindakan yang persis sama seperti yang mereka lakukan, mereka tak bisa mengetahui strategi Anda. Efek cermin mencemooh dan mempermalukan mereka, membuat mereka bereaksi berlebihan. Dengan mencerminkan kondisi kejiwaan mereka, Anda membujuk mereka denga ilusi bahwa Anda memegang nilai-nilai mereka; jangan mencerminkan tindakan mereka, Anda memberi mereka pelajaran. Hanya sedikit orang yang bisa melawan kekuatan efek cermin.

HUKUM 45
SAMPAIKAN CERAMAH TENTANG KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH, TETAPI
JANGAN PERNAH LAKUKAN REFORMASI DALAM TERLALU BANYAK
BIDANG KEHIDUPAN DALAM WAKTU SINGKAT
Semua orang memahami kebutuhan untuk berubah secara abstrak, tetapi hanya orang-orang biasa yang merupakan makhluk yang diciptakan oleh kebiasaan. Terlalu banyak inovasi bersifat traumatis dan pasti mengakibatkan revolusi. Jika Anda baru memegang tampuk kekuasaan atau Anda adalah orang asing yang sedang mencoba membangun basis kekuasaan, tunjukkanlah penghormatan terhadap cara-cara lama untuk melakukan banyak hal. Jika perubahan perlu dilakukan, berilah kesan seolah perubahan itu merasa seperti perbaikan yang halus terhadap masa lalu.

HUKUM 46
JANGAN PERNAH TERLIHAT TERLALU SEMPURNA
Terlihat lebih baik dari orang lain selalu berbahaya, tetapi yang paling berbahaya adalah tampak tidak memiliki kesalahan atau kelemahan. Iri hati menciptakan musuh-musuh bisu. Menunjukkan kelemahan sesekali dan mengakui berbagai kesalahan yang tidak berbahaya merupakan tindakan yang pintar agar Anda bisa menghindari iri hati dan tampak lebih manusiawi dan lebih mudah didekati. Hanya dewa dan orang mati yang bisa terlihat sempurna tanpa menanggung konsekuensi apa-pun.

HUKUM 47
JANGAN MELEBIHI SASARAN YANG TELAH ANDA TENTUKAN; DALAM HAL
KEMENANGAN, BELAJARLAH UNTUK TAHU KAPAN ANDA HARUS
BERHENTI
Momen kemenangan seringkali menjadi momen bahaya terbesar. Di tengah tekanan kemenangan, keangkuhan dan kepercayaan diri yang terlalu tinggi bisa mendorong Anda melewati tujuan yang telah Anda terapkan, dan dengan bertindak terlalu jauh, Anda bisa menciptakan lebih banyak musuh daripada musuh yang Anda kalahkan. Jangan biarkan kesuksesan Anda membuat Anda angkuh. Tidak ada yang bisa menggantikan strategi yang baik dan rencana yang dibuat dengan hati-hati. Tetapkanlah satu tujuan, dan setelah Anda mencapainya, lalu berhentilah.

HUKUM 48
JADILAH SEPERTI UAP YANG BERBENTUK
dengan memiliki bentuk atau rencana yang nyata, Anda rentan terhadap serangan. Alih-alih menunjukkan rencana yang bisa difahami musuh Anda, usahakan agar diri Anda tetap beradaptasi dan bergerak. Terimalah fakta bahwa Anda tidak ada apa pun yang pasti dan tidak ada hukum yang pasti. Cara terbaik untuk melindungi diri Anda sendiri adalah menjadi fleksibel dan tidak berbentuk seperti air; jangan pernah Andalkan stabilitas atau keteraturan kekal. Segalanya pasti berubah.

Istana tentunya merupakan tempat kesopanan dan pembiakan ras yang baik; jika tidak demikian, maka istana pasti menjadi tempat pembantaian dan kehancuran. Orang-orang yang sekarang tersenyum dan saling berpelukan akan saling menghina dan menusuk satu sama lain jika tidak ada tata krama ...
LORD CHESTERFIELD, 1694-1733

Tidak terlalu aneh jika domba tidak menyukai burung pemangsa, tetapi hal ini bukanlah alasan untuk mendendam kepada burung-burung pemangsa yang mengikuti domba. Dan ketika domba-domba itu berbisik-bisik sendiri, mereka berkata, ”Burung-burung pemangsa itu kejam, dan bukankah hal itu memberi kita hak untuk mengatakan bahwa lawan seekor burung pemangsa pasti baik?” tidak ada sesuatu yang secara intrinsik keliru tentang argumentasi semacam itu—meskipun para burung pemangsa akan terlihat agak bingung dan berkata, ”kami tidak dendam kepada domba-domba baik ini; sesungguhnya, kami menyukai mereka; tidak ada apa pun yang terasa lebih lezat daripada seekor domba yang empuk”
FRIEDRICH NIETZSCHE, 1844-1900

Satu-satunya cara untuk mencapai tujuan anda adalah dengan jalan kekerasan dan kelihaian. Mereka berkata bahwa kasih juga diperlukan; tetapi anda harus menunggu hari-hari baik untuk menunjukkan kasih anda, padahal kehidupan perlu dijalani setiap saat
JOHANN VON GOETHE, 1749-1832

Panah yang ditembak oleh si pemanah mungkin membunuh seseorang, mungkin juga tidak. Tetapi tipu muslihat dirancang oleh seorang manusia bijak bahkan bisa membunuh janin-janin yang masih ada dalam rahim
KAUTILYA, FILSUF INDIA, ABAD TIGA SM

Aku merenungkan dengan cara apa, dengan tipuan apa, dengan berapa banyak keragaman seni, dengan kerajinan apa seorang manusia mempertajam kepintarannya untuk menipu orang lain, dan melalui variasi ini dunia menjadi lebih indah.
FRANCESCO VETTORI, REKAN SEZAMAN DAN TEMAN MACHIAVELLI, AWAL ABAD ENAM BELAS.

Tidak ada prinsip; hanya ada peristiwa. Tidak ada yang baik dan yang jahat, hanya ada situasi. Manusia yang superior mendukung beragam peristiwa dan situasi agar bisa membimbing mereka. Jika ada prinsip dan hukum yang sudah pasti, maka banyak negara tidak akan mengubah hukum seperti cara kita berganti baju dan seorang manusia tak bisa diharapkan bersikap lebih bijak daripada satu negara.
HONORE DE BALZAC, 1799-1850

Manusia mana pun yang mencoba bersikap baik sepanjang waktu pasti hancur di antara sejumlah besar manusia yang tidak terlalu baik. Karena itu, seorang pangeran yang ingin mempertahankan otoritasnya harus mempelajari cara menjadi orang yang tidak baik dan mempergunakan pengetahuan itu, sesuai kebutuhan.
THE PRINCE, Niccolo Machiavelli, 1469-1527

Sumber : takbier-wata