Rabu, 28 Mei 2014

GERAKAN MENGKADER 1000 INSTRUKTUR HMI; SAATNYA TURUN TANGAN MEMBENAHI PERKADERAN HMI



GERAKAN MENGKADER 1000 INSTRUKTUR HMI; SAATNYA TURUN TANGAN MEMBENAHI PERKADERAN HMI

Islam sebagai sebuah cara pandang, merupakan konsep integral antara Tuhan, manusia dan alam. Pemahaman akan ketiga realitas itu menentukan perilaku manusia terhadapnya. Kerangka landasan tersebut menjadikan revolusi Islam bukan hanya dalam rangka perlawanan terhadap patung-patung berhala namun secara substansi pada perlawanan penghambaan manusia terhadap materi.
Spirit ke-Tauhid-an adalah ruh bagi umat Islam dalam kontekstualisasi Nilai nilai ke-Islaman. Nilai Nilai Dasar Perjuangan sebagai Basic Ideology organisasi seharusnya dapat tersematkan dalam jiwa kader – kader himpunan sebagai pijakan; menghadapi carut marutnya strukturisasi kepengurusan ditingkat Pengurus Besar. seluruh kader HMI harus segera take action turun tangan dalam rangka pembenahan kaderisasi sehingga mampu menjawab tantangan keumatan dan kebangsaan dan dunia global yang belum selesai. Kemerdekaan dan Kedaulatan bangsa yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 merupakan unsur dasar dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT sebagaimana tertuang dalam Kalimat terakhir Tujuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Realitas tantangan BPL PB HMI bagaimana mengawal roda kaderisasi seluruh BADKO dan cabang di seluruh Indonesia dari sabang sampai merauke,  BADKO HMI yang terdiri 20 ini diwajibkan melaksanakan Advance Training dalam satu periode 1 kali, jadi selama 2 tahun ada 20 kali advance Training dengan jumlah peserta rata-rata 25 orang/training, sehingga dalam satu periode HMI punya 500 kader paripurna (doktor nya HMI). sedangkan Jumlah seluruh cabang di Indonesia ada 187 dengan kewajibannya melakukan satu kali Intermediate Training dengan asumsi peserta minimal 40 Kader HMI; jadi selama satu tahun secara kuantitas terdapat 7480 yang Memiliki kualiitas sebagai clon-calon pemimpin yang memiliki kapasitas cukup di HMI secara Nasional. Sedangkan Asumsi terburuk rekruitmen anggota di komisariat hanya 10 kader baru setiap kali Basic training yang dilakukan setiap tahun sekali, bila terdapat 187 Cabang dengan rata 10 komisariat setiap tahun HMI memiliki 18.700 itulah angka minimal perkembangan kaderisasi HMI diseluruh Indonesia.
Berpijak dari asumsi Data diatas, gerakan mengkader 1000 instruktur  HMI dalam tubuh himpunan menjadi suatu keharusan yang harus dipenuhi HMI sebagai organisasi Kader. Gerakan mengkader 1000 Instruktur HMI ini adalah langkah nyata kami dalam rangka menyediakan SDM yang berkualitas untuk menjadi guru/mentor/trainer ditubuh himpunan, dari mulai LK I, LK II, LK III juga training-training khusus lainnya. dengan asumsi training dalam satu periode PBHMI, LK III 20 kali, LK II 374 kali, LK I 3.700 kali. sedangkan dalam satu kali training dibutuhkan minimal 5 instruktur. jadi gerakan mengkader 1000 instruktur ini menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan oleh BPL PBHMI dan BPL CABANG dalam periode 2014-2015.
Sebagai organisasi kader yang berazaskan Islam,training menjadi sebuah tugas inhern yang dilaksanakan sebagai model pendidikan dalam tubuh HMI dalam rangka mewujudkan tujuan HMI yang termaktub dalam Anggaran Dasar pasal 4 yaitu terbinanya insan akadenis pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Namun demikian, tak hanya sekedar menjalankan sebuah traning. Tetapi traning tersebut, haruslah dilaksanakan dengan standar tinggi, terukur dan efisien. Kegagalan dalam menciptakan sebuah proses pelatihan maka akan berimplikasi terhadap proses pembentukan watak kepribadian, pola pikir, visi, orientasi serta wawasan ke-HMI-an yang paling elementer. Hal ini karena pendidikan HMI tidak hanya sekedar melakukan transfer of knowlage, tetapi juga melakukan transfer of value
Dalam Standar Prosedur Operasional Perkaderan HMI, salah satu unsure training adalah Badan Pengelola Latihan. BPL HMI bertugas menyiapkan pengelola latihan atas permintaan pengurus HMI setingkat, Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelola latihan dengan jalan menyelenggarakan training pengelola latihan dan mengadakan forum-forum internal di lingkungan intern BPL HMI, Meningkatkan kualitas latihan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan latihan, Membuat panduan pengelolaan training HMI, Melakukan standarisasi pengelola training dan pengelolaan training, Memberikan informasi kepada pengurus HMI setingkat tentang perkembangan kualitas dan standar pelatihan.
Begitu penting dan strategisnya peran BPL dalam menghasilkan kader-kader yang akan menjadi tulang punggung organisasi, serta  mengabdikan diri sebagai kader umat dan kader bangsa, diperlukan standar – standar khusus bagi anggota HMI yang hendak menduduki jabatan di struktur organisasi. ”Gerakan mengkader 1000 Instruktur HMI; Saatnya turun tangan Membenahi perkaderan HMIMerupakan langkah optimalisasi Peran Badan Pengelola Latihan di setiap BADKO dan Cabang guna menciptakan kondisi kaderisasi secara progresif dalam menghadapi carut marut strukturisasi yang disebabkan degradasi spirit perjuangan pada jati diri jiwa Kader. Penyelenggaraan sebuah Training-training Instruktur wajib diadakan sebagai bentuk ikhtiar dalam usaha memperbaiki kualitas kader HMI dimasa yang akan datang. 

TEAM BPL PBHMI 2014